KOMPAS.com - Teh hitam adalah salah satu jenis teh yang populer dan memiliki banyak menfaat kesehatan.
Teh hitam mengandung 2-4 persen kafein yang dapat meningkatkan kewaspadaan. Tak hanya itu, teh hitam juga mengandung antioksidan dan zat lainnya yang baik untuk tubuh.
Dikutip dari Medical News Today, nutrisi dalam teh hitam dapat mengurangi risiko beberapa jenis kanker, melindungi jantung dari aterosklerosis, dan membantu menjaga tekanan darah tetap sehat.
Meskipun teh hitam memiliki banyak manfaat untuk kesehatan, namun manfaat itu hanya berlaku untuk beberapa kelompok saja.
Sebab, untuk beberapa orang, minum teh hitam dapat menyebabkan efek samping yang dapat memengaruhi kesehatan.
Lantas, siapa saja yang harus membatasi atau pun menghindari minum teh hitam?
Baca juga: Benarkah Minum Teh Hitam Setiap Hari Bisa Memperpanjang Umur?
Minum teh hitam dalam jumlah sedang selama kehamilan mungkin masih terbilang aman.
Namun, para ahli merekomendasikan untuk tidak minum lebih dari 3 cangkir teh hitam setiap hari. Sebab, jumlah tersebut akan menyediakan sekitar 300 miligram (mg) kafein.
Mengonsumsi lebih dari jumlah tersebut selama kehamilan mungkin tidak aman dan dikaitkan dengan peningkatan risiko keguguran, peningkatan risiko sindrom kematian bayi mendadak (SIDS), dan efek negatif lainnya.
Selain itu, terlalu banyak minum teh hitam selama kehamilan juga dapat menimbulkan gejala penghentian kafein pada bayi baru lahir dan berat badan lahir rendah.
Tak hanya wanita hamil, mereka yang masih dalam periode menyusui pun juga harus membatasi atau menghindari minum teh hitam.
Meskipun minum teh hitam dalam jumlah sedang saat menyusui mungkin aman, namun terlalu banyak minum teh hitam setiap hari dapat menyebabkan beberapa efek samping.
Saat terlalu banyak mengonsumsi teh hitam, kafein dalam teh hitam bisa masuk ke dalam ASI. Hal ini bisa menyebabkan peningkatan pergerakan usus pada bayi.
Baca juga: Studi Ungkap Teh Hitam Bisa Membantu Memperpanjang Umur
Teh hitam mengandung kafein, di mana bila dikonsumsi dalam jumlah besar dapat menyebabkan detak jantung tidak teratur pada orang-orang tertentu.
Efek tersebut bisa semakin parah bila Anda memiliki masalah kesehatan terkait dengan jantung.