Koper atau baterai cadangan dengan kandungan logam litium kurang atau sama dengan 100 Wh, boleh masuk tanpa persetujuan maskapai.
Sementara koper atau baterai cadangan dengan kandungan logam litium lebih dari 100 Wh-160 Wh, boleh masuk dengan persetujuan maskapai.
Namun, koper atau baterai cadangan dengan kandungan logam litium lebih dari 160 Wh tidak boleh masuk kabin dan harus diangkut sebagai kargo di bagasi.
Setiap penumpang juga dibatasi membawa satu koper listrik dan satu baterai cadangan.
Maskapai juga mengimbau penumpang membeli koper di tempat terpercaya agar tidak tertolak karena baterainya bisa teridentifikasi.
Informasi lebih lanjut terkait barang di kabin pesawat Citilink dapat dilihat pada laman berikut https://www.citilink.co.id/baggage-info.
Baca juga: Simpan Koper di Sini Saat Menginap di Hotel untuk Hindari Kutu Busuk
Terpisah, Manager Humas PT Angkasa Pura 1 di Bandara Sam Ratulangi Yanti Ignesia Riestiyanti Pramono menyatakan, pihaknya tidak mengatur koper yang masuk kabin pesawat.
Sebab, hal ini bergantung pada kebijakan pihak maskapai penerbangan yang digunakan.
"Sebenernya kalau baterai kan seperti baterai charger ponsel ada maksimumnya. Kalau larangan soal koper di kabin, sepenuhnya hak dari airlines-nya," ujar dia kepada Kompas.com, Selasa (16/1/2024).
Yanti menjelaskan, ada beberapa tipe koper dengan baterai melebihi kapasitas 20.000 mAh yang boleh diangkut dalam pesawat.
Namun, dia menyebutkan bahwa maskapai punya ketentuan koper listrik yang dibawa di kabin harus bisa dilepas. Ukuran koper juga sesuai standar dan tidak melebihi ketentuan yang bisa dibawa penumpang ke kabin.
Selain itu, pihak maskapai akan melarang koper dengan berat di atas 7 kilogram dan berdimensi besar untuk masuk kabin pesawat.
"Kemarin sih sempat dikonfrom ke Citilink, katanya karena koper secara volume dan berat juga sudah melebihi," tambah Yanti.
Baca juga: Khawatir Tak Mampu Angkut Atlet Sumo, Maskapai Terpaksa Tambah Jadwal Penerbangan
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.