Setelah sekitar 40 menit, api berhasil dipadamkan sebelum merembet ke bangunan di sekitarnya.
"Api berhasil dipadamkan sekitar pukul 08.40 WIB dengan mendatangkan 3 unit Damkar milik Pemkot Tegal, 1 unit AWC Polres Tegal Kota, dan 4 unit ambulance milik Rumah Sakit Kardinah dan RSI Kota Tegal," terang Bayu.
Petugas juga melakukan proses evakuasi terhadap korban yang mash terjebak di dalam gedung. Belum bisa ditaksir berapa besar kerugian material akibat insiden tersebut.
Baca juga: Penyebab Kebakaran di Karaoke Orange Masih Diselidiki, Ini Kata Polisi...
Tim Inafis Kepolisian Daerah (Polda) Jateng bersama Tim Laboratorium Forensik (Labfor) Mabes Polri telah melakukan olah tempat kejadian perkara (TKP).
Dugaan sementara, penyebab kebakaran karaoke di Tegal itu karena korsleting di atap mushala di lantai 3.
Hal itu disampaikan Kepala Sub Direktorat (Kasubdit) 1 Direktorat Reserse Kriminal Umum (Ditreskrimum) Polda Jateng AKBP Agus Endro Wibowo, seperti dikutip dari Kompas.com, Senin.
"Diduga banyak asap tebal, kemungkinan itu dari kabel-kabel yang terbakar sehingga baunya menyengat," kata dia.
Akan tetapi, api tersebut tidak menjalar ke seluruh ruangan, dan hanya menimbulkan asap. Bangunan fisik tempat karaoke yang terbakar juga sedikit.
"Saat ini, tim sudah membawa barang bukti yang bakal dianalisis di Labfor," jelasnya.
Baca juga: 6 Orang Tewas dalam Kebakaran Karaoke Orange, Korban Diduga Mati Lemas
Berdasarkan laporan, terdapat 47 karyawan yang berada di gedung Karaoke Orange saat si jago merah mulai melahap bangunan tersebut.
Mereka di antaranya 39 pekerja karaoke, 2 orang yang sedang beraktivitas di karaoke, dan 6 karyawan resto.
Dari puluhan korban, 6 di antaranya dilaporkan meninggal dunia. Mereka merupakan pekerja karaoke.
Berikut identitas korban kebakaran karaoke Orange, seperti dilansir dari KompasTV:
Kepala Dinas Kesehatan Kota Tegal, Zaenal Abidin menduga, korban meninggal dalam insiden kebakaran tersebut akibat menghirup karbondioksida.
"Sesak napas kekurangan oksigen, dan diketahui kelebihan CO2 di paru-parunya," ujarnya, dilansir dari Kompas.com, Senin.
Menurut pemeriksaan, korban sudah meninggal dunia sejak dibawa ambulans ke rumah sakit.
"Tidak ada luka bakar di tubuhnya hanya kelebihan CO2 di paru-parunya," kata Zaenal.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.