Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Profil Chen Tianqiao, Warga China Salah Satu Tuan Tanah Terbesar di AS

Kompas.com - 09/01/2024, 18:00 WIB
Yefta Christopherus Asia Sanjaya,
Rizal Setyo Nugroho

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Konglomerat asal China, Chen Tianqiao (50) menjadi salah satu pemilik tanah terbesar di Amerika Serikat (AS) dengan kepemilikan 80.127 hektar lahan hutan di Oregon, AS.

Dilansir dari Straits Times, kepemilikan tanah di Oregon menempatkan nama Chen sebagai pemilik properti terbesar ke-82 di AS.

Chen mengakuisisi puluhan ribu hektar tanah di Oregon, AS dari Fidelity National Financial Ventures pada 2015.

Ia menggelontorkan dana sebesar 85 juta dollar AS atau sekitar Rp 1,3 triliun untuk mengambil alih tanah tersebut.

Selain kepemilikannya di Oregon, AS, Chen juga memiliki sekitar 202.342 hektar lahan hutan di Ontario, Kanada.

Baca juga: Konglomerat Sukanto Tanoto Beli Hotel Termahal di China, Berapa Harta Kekayaannya?

Siapa Chen Tianqiao?

Merujuk data Departemen Pertanian AS, sekitar 16,1 juta hektar tanah di AS dimiliki oleh orang non-Amerika pada 2021.

Warga negara China tercatat mempunyai sekitar 0,03 persen dari total keseluruhan lahan pertanian di AS. 

Chen yang masuk ke dalam salah satu pemilik tanah non-Amerika terbesar di AS adalah pengusaha yang lahir di Provinsi Zhejiang, China.

Merujuk laporan Forbes, Chen memiliki kekayaan sebesar 1 miliar dollar AS atau sekitar Rp 15 triliun.

Sementara itu, Land Report mencatat bahwa Chen yang menguasai banyak tanah di AS adalah pendiri Shanda Interactive Entertainment.

Perusahaan yang didirikan Chen pada 1999 tersebut menjadi pelopor bisnis game online di China.

Ia membawa Shanda Interactive menjadi perusahaan publik yang namanya tercatat di Nasdaq.

Ketika Shanda Interactive melantai di bursa saham, perusahaan ini menjadi perusahaan video game terbesar di pasar online terbesar kedua di dunia.

Seiring berjalannya waktu, Shanda mempunyai tiga anak perusahaan yang juga terdaftar di Nasdaq. Shanda juga mendirikan anak perusahaan keempat yang memutuskan melantai di Kosdaq.

Baca juga: Daftar 25 Orang Terkaya di Indonesia per Desember 2023, Siapa Saja Mereka?

Harta Chen Tianqiao

Setelah mencatatkan nama Shanda di Nasdaq, ia memindahkan kantor pusat perusahaan ini dari China ke Singapura.

Chen kemudian mendirikan Shanda World sebagai perusahaan utama untuk berinvestasi, termasuk di bidang real estate.

Bisnis real estate yang dijalankan Chen semakin berkembang ketika Robb Van Pelt dari Mason Morse Ranch Company mendaftarkan Bull Springs Skyline Forest pada 2019.

Bull Springs Skyline Forest adalah tanah seluas 32.995 hektar dari kepemilikan Crown Pacific milik Shanda yang berbatasan dengan Hutan Nasional Deschutes di Oregon tengah.

Bull Springs Skyline Forest dikelola untuk produksi penebangan di mana perusahaan ini menanami lahan miliknya dengan Pinus Ponderosa.

Di sisi lain, Chen juga menguasai properti lain di AS, salah satunya adalah Mansion di East 69th Street di Manhattan yang dibeli seharga Rp 605 miliar.

Chen juga membeli Seeley Mudd Estate yang terletak di pinggiran kota Los Angeles, San Marino, AS, seharga 25 juta dollar AS atau sekitar Rp 388 miliar.

Properti yang dibeli Chen dibangun pada 1934. Bangunan ini mengusung gaya kolonial AS dan telah digunakan sebagai kediaman resmi para presiden University of Southern California (USC) selama lebih dari empat dekade.

Baca juga: Perusahaan China Hidupkan Orang Meninggal dengan AI, Tarif Puluhan Juta Rupiah

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.


Terkini Lainnya

Link Live Streaming Indonesia vs Guinea U23 Kick Off Pukul 20.00 WIB

Link Live Streaming Indonesia vs Guinea U23 Kick Off Pukul 20.00 WIB

Tren
Prediksi Susunan Pemain Indonesia dan Guinea di Babak Play-off Olimpiade Paris

Prediksi Susunan Pemain Indonesia dan Guinea di Babak Play-off Olimpiade Paris

Tren
Alasan Semua Kereta Harus Berhenti di Stasiun Cipeundeuy, Bukan untuk Menaikturunkan Penumpang

Alasan Semua Kereta Harus Berhenti di Stasiun Cipeundeuy, Bukan untuk Menaikturunkan Penumpang

Tren
Indonesia Vs Guinea, Berikut Perjalanan Kedua Tim hingga Bertemu di Babak Playoff Olimpiade Paris 2024

Indonesia Vs Guinea, Berikut Perjalanan Kedua Tim hingga Bertemu di Babak Playoff Olimpiade Paris 2024

Tren
Pelatih Guinea soal Laga Lawan Indonesia: Harus Menang Bagaimanapun Caranya

Pelatih Guinea soal Laga Lawan Indonesia: Harus Menang Bagaimanapun Caranya

Tren
8 Pencetak Gol Terbaik di Piala Asia U23 2024, Ada Dua dari Indonesia

8 Pencetak Gol Terbaik di Piala Asia U23 2024, Ada Dua dari Indonesia

Tren
WHO Temukan 3 Kasus di Riyadh, Ketahui Penyebab dan Pencegahan MERS- CoV Selama Ibadah Haji

WHO Temukan 3 Kasus di Riyadh, Ketahui Penyebab dan Pencegahan MERS- CoV Selama Ibadah Haji

Tren
Pertandingan Indonesia Vs Guinea Malam Ini, Pukul Berapa?

Pertandingan Indonesia Vs Guinea Malam Ini, Pukul Berapa?

Tren
Benarkah Antidepresan Bisa Memicu Hilang Ingatan? Ini Penjelasan Ahli

Benarkah Antidepresan Bisa Memicu Hilang Ingatan? Ini Penjelasan Ahli

Tren
WHO Peringatkan Potensi Wabah MERS-CoV di Arab Saudi Saat Musim Haji

WHO Peringatkan Potensi Wabah MERS-CoV di Arab Saudi Saat Musim Haji

Tren
Mengapa Lumba-lumba Berenang Depan Perahu? Ini Alasannya Menurut Sains

Mengapa Lumba-lumba Berenang Depan Perahu? Ini Alasannya Menurut Sains

Tren
Cara Cek NIK KTP Jakarta yang Non-Aktif dan Reaktivasinya

Cara Cek NIK KTP Jakarta yang Non-Aktif dan Reaktivasinya

Tren
Berkaca dari Kasus Mutilasi di Ciamis, Mengapa Orang dengan Gangguan Mental Bisa Bertindak di Luar Nalar?

Berkaca dari Kasus Mutilasi di Ciamis, Mengapa Orang dengan Gangguan Mental Bisa Bertindak di Luar Nalar?

Tren
3 Bek Absen Melawan Guinea, Ini Kata Pelatih Indonesia Shin Tae-yong

3 Bek Absen Melawan Guinea, Ini Kata Pelatih Indonesia Shin Tae-yong

Tren
Alasan Israel Tolak Proposal Gencatan Senjata yang Disetujui Hamas

Alasan Israel Tolak Proposal Gencatan Senjata yang Disetujui Hamas

Tren
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com