Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Jangan Lewatkan, Ada 23 Fenomena Astronomi Sepanjang 2024

Kompas.com - 02/01/2024, 18:00 WIB
Aditya Priyatna Darmawan,
Ahmad Naufal Dzulfaroh

Tim Redaksi

Oleh karena itu, supermoon kali ini juga disebut sebagai "Harvest Moon".

Baca juga: Kadar Oksigen Bumi Bisa Turun Drastis dan Jadi Akhir Perjalanan Manusia, Kapan Terjadi?

16. Gerhana bulan sebagian (18 Agustus)

Gerhana Bulan sebagian terjadi karena sebagian penampang Bulan tertutupi oleh Bumi dari cahaya Matahari. Peristiwa ini akan dimulai tepat setelah jam 10 malam ketika Bulan melewati bayangan Bumi.

17. Gerhana matahari cincin (2 Oktober)

Pada 2 Oktober 2024, akan ada fenomena gerhana Matahari cincin yang terjadi ketika Bumi, Bulan, dan Matahari berada di satu garis.

Akibatnya, cahaya Matahari akan tertutupi oleh Bulan dan Bumi menjadi gelap.

18. Puncak hujan meteor Draconid (8 Oktober)

Hujan meteor Draconid terjadi mulai 6 hingga 10 Oktober 2024, dengan waktu puncaknya pada malam tanggal 8 Oktober 2024.

Hujan meteor ini berasal dari puing-puing luar angkasa yang ditinggalkan oleh komet kecil 21P/Giacobini-Zinner.

Komet kecil biasanya hanya menghasilkan sekitar beberapa meteor per jam, dibandingkan peristiwa yang lebih aktif yang dapat memicu 100 meteor atau lebih.

Baca juga: Ramai soal Fenomena Batas Hujan, Ini Penjelasan BMKG

19. Supermoon “Hunter’s Moon” (17 Oktober)

Supermoon ketiga pada tahun ini akan terjadi pada malam hari 16-17 Oktober atau malam 17-18 Oktober.

Fenomena supermoon ketika bulan akan berada paling dekat dengan Bumi, membuatnya tampak seperti raksasa di langit musim gugur.

20. Puncak hujan meteor Orionid (21-22 Oktober)

Hujan meteor Orionid berlangsung dari 2 Oktober hingga 7 November 2024. Puncak dari hujan meteor ini terjadi pada 21-22 Oktober 2024.

Beberapa orang menganggap Orionid sangat istimewa karena meteor tersebut sebenarnya adalah bagian dari Komet 1P/Halley yang hanya melewati Bumi setiap 75-76 tahun sekali.

21. Supermoon “Beaver Moon” (15 November)

Karena jaraknya yang sangat dekat, Bulan purnama ini akan tampak sebagai salah satu bulan paling terang dan terbesar tahun ini.

Beberapa orang percaya bahwa julukan supermoon ini berasal dari perangkap yang dibuat oleh penduduk asli Amerika untuk menangkap berang-berang.

Sementara beberapa orang lain percaya bahwa hal itu berasal dari berang-berang yang membangun bendungan musim dingin sebelum saluran air membeku.

Baca juga: Jantung Bumi Berdetak Setiap 27 Juta Tahun Sekali dan Picu Kepunahan Massal, Kapan Berdetak Lagi?

22. Hujan meteor Geminid (13-14 Desember)

Hujan meteor yang berasal dari asteroid 3200 Phaethon berlangsung pada 4-17 Desember 2024.

Puncak dari hujan meteor ini akan terjadi mulai pada 13-14 Desember yang bisa diamati dari seluruh dunia.

Pada puncaknya, hujan meteor Geminid ini menghasilkan sekitar 120 meteor per jam.

23. Supermoon “Cold Moon” (15 Desember)

Pemandangan astronomi terakhir yang terlihat di langit tahun ini adalah supermoon “Cold Moon”.

Julukan ini berkaitan dengan cuaca dingin dan datangnya musim dingin di belahan Bumi utara.

Baca juga: Viral, Video Penampakan Dua Bulan Sabit, Ini Kata BRIN

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com