Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Studi Baru: AI Bisa Prediksi Kematian tetapi Musnahkan Misteri yang Buat Hidup Lebih Menarik

Kompas.com - 27/12/2023, 13:00 WIB
Diva Lufiana Putri,
Inten Esti Pratiwi

Tim Redaksi

Menurutnya, prediksi ini biasanya merupakan jenis tugas yang menggunakan model transformator dalam AI.

"Namun, dalam eksperimen kami, kami menggunakannya untuk menganalisis apa yang kami sebut rangkaian kehidupan, yaitu peristiwa yang terjadi dalam kehidupan manusia," lanjutnya.

Dengan menggunakan model tersebut, para peneliti mencari jawaban atas pertanyaan umum, termasuk kemungkinan seseorang meninggal dalam waktu empat tahun.

Para peneliti menemukan bahwa respons model tersebut konsisten dengan hasil temuan yang ada.

Misalnya, individu yang berada dalam posisi pemimpin atau berpenghasilan tinggi lebih mungkin untuk bertahan hidup.

Sebaliknya, mereka yang berjenis kelamin laki-laki, berketerampilan, atau memiliki diagnosis mental, dikaitkan dengan risiko kematian yang lebih tinggi.

"Kami menggunakan model ini untuk menjawab pertanyaan mendasar, sejauh mana kami dapat memprediksi kejadian di masa depan berdasarkan kondisi dan kejadian di masa lalu?" tutur Lehmann.

"Secara ilmiah, yang menarik bagi kami bukanlah prediksi itu sendiri, namun aspek data yang memungkinkan model memberikan jawaban yang tepat," tambahnya.

Model ini secara akurat juga dapat memprediksi hasil tes kepribadian pada suatu populasi,  lebih baik daripada sistem AI yang ada saat ini.

"Kerangka kerja kami memungkinkan para peneliti untuk mengidentifikasi mekanisme potensial baru yang berdampak pada hasil kehidupan dan kemungkinan terkait untuk intervensi yang dipersonalisasi," tulis para peneliti dalam studi.

Baca juga: Pintar Sembunyikan Perasaan, AI Kini Bisa Ungkap Rasa Sakit yang Diderita Kucing

Menghilangkan aspek misteri kehidupan

Para ilmuwan memperingatkan, model dan sistem AI yang tengah dikembangkan ini tidak boleh digunakan oleh perusahaan asuransi jiwa karena alasan etika.

"Karena keseluruhan data asuransi adalah berbagi kurangnya pengetahuan tentang siapa yang akan menjadi orang yang tidak beruntung yang terkena suatu insiden atau kematian," ungkap Lehmann.

Para peneliti juga memperingatkan adanya masalah etika lain terkait penggunaan life2vec, seperti perlindungan data sensitif, privasi, serta peran bias dalam data.

"Kami menekankan, pekerjaan kami adalah eksplorasi terhadap apa yang mungkin dilakukan, namun hanya boleh digunakan dalam penerapan dunia nyata berdasarkan peraturan yang melindungi hak-hak individu," tutur peneliti.

Terpisah, Kepala Divisi Etika Medis di Grossman School of Medicine, New York University, Arthur Caplan, mengungkapkan persetujuan bahwa perusahaan asuransi akan bersemangat menjadi konsumen model AI seperti life2vec.

Halaman:

Terkini Lainnya

Bocoran Susunan Satgas Judi Online yang Dikomandoi Menko Polhukam, Ada Siapa Saja?

Bocoran Susunan Satgas Judi Online yang Dikomandoi Menko Polhukam, Ada Siapa Saja?

Tren
Seorang Dokter Temukan Potongan Jari Manusia di Dalam Es Krim 'Cone'

Seorang Dokter Temukan Potongan Jari Manusia di Dalam Es Krim "Cone"

Tren
4 Kader Gerindra yang Dapat Jatah Komisaris BUMN, Siapa Saja?

4 Kader Gerindra yang Dapat Jatah Komisaris BUMN, Siapa Saja?

Tren
Apakah Karyawan Swasta Dapat Libur Cuti Bersama Idul Adha? Berikut Aturannya

Apakah Karyawan Swasta Dapat Libur Cuti Bersama Idul Adha? Berikut Aturannya

Tren
7 Manfaat Memelihara Anjing, Salah Satunya Baik untuk Kesehatan Jantung

7 Manfaat Memelihara Anjing, Salah Satunya Baik untuk Kesehatan Jantung

Tren
Arab Saudi Uji Coba Taksi Terbang Tanpa Awak di Musim Haji 2024

Arab Saudi Uji Coba Taksi Terbang Tanpa Awak di Musim Haji 2024

Tren
Kapan Waktu yang Tepat Calon Karyawan Bertanya soal Gaji?

Kapan Waktu yang Tepat Calon Karyawan Bertanya soal Gaji?

Tren
Kapan Pendaftaran Kartu Prakerja Gelombang 70? Berikut Jadwal, Cara Daftar, Syaratnya

Kapan Pendaftaran Kartu Prakerja Gelombang 70? Berikut Jadwal, Cara Daftar, Syaratnya

Tren
Menko PMK Sebut Judi Online Bahaya, tapi Korbannya Akan Diberi Bansos

Menko PMK Sebut Judi Online Bahaya, tapi Korbannya Akan Diberi Bansos

Tren
KA Blambangan Ekspres dan Banyubiru Kini Gunakan Kereta Ekonomi New Generation, Cek Tarifnya

KA Blambangan Ekspres dan Banyubiru Kini Gunakan Kereta Ekonomi New Generation, Cek Tarifnya

Tren
Jemaah Haji Indonesia Berangkat ke Arafah untuk Wukuf, Ini Alur Perjalanannya

Jemaah Haji Indonesia Berangkat ke Arafah untuk Wukuf, Ini Alur Perjalanannya

Tren
Cara Mengubah Kalimat dengan Format Huruf Besar Menjadi Huruf Kecil di Google Docs

Cara Mengubah Kalimat dengan Format Huruf Besar Menjadi Huruf Kecil di Google Docs

Tren
Lolos SNBT 2024, Ini UKT Kedokteran UGM, Unair, Unpad, Undip, dan UNS

Lolos SNBT 2024, Ini UKT Kedokteran UGM, Unair, Unpad, Undip, dan UNS

Tren
Cara Daftar KIP Kuliah Jalur Mandiri PTN 2024, Klik kip-kuliah.kemdikbud.go.id

Cara Daftar KIP Kuliah Jalur Mandiri PTN 2024, Klik kip-kuliah.kemdikbud.go.id

Tren
Cara Cek Lokasi Faskes dan Kantor BPJS Kesehatan Terdekat secara Online

Cara Cek Lokasi Faskes dan Kantor BPJS Kesehatan Terdekat secara Online

Tren
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com