Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

KA Feeder Tabrak Minibus di Bandung Barat, Peringatan Warga Sempat Dibalas Senyuman Sopir

Kompas.com - 15/12/2023, 06:30 WIB
Nur Rohmi Aida,
Ahmad Naufal Dzulfaroh

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Unggahan video berisi kondisi minibus usai ditabrak kereta api (KA) feeder, viral di media sosial.

Dalam video tersebut, KA Feeder terlihat sudah berhenti dengan bagian depan menabrak minibus berwarna abu-abu hingga ringsek.

Para korban pun masih berada di dalam mobil.

Video tersebut salah satunya dibagikan di media sosial X (dulu Twitter) oleh akun @Riego*** pada Kamis, (14/12/2023).

"Feeder kareta cepat tabrak mobil @kereta," tulis akun tersebut.

Baca juga: Jadwal dan Harga Tiket Kereta New Generation Argo Dwipangga 

Penjelasan polisi

Kapolres Cimahi AKBP Aldi Subartono membenarkan adanya insiden itu.

Insiden yang terjadi pada Kamis (14/12/2023) itu, bermula ketika mobil minibus yang berisi 6 orang melintas di perlintasan sebidang dari arah Ngamprah menuju jalan raya.

Pada waktu bersamaan, KA Feeder dari arah Padalarang menuju Bandung melintas, sehingga tabrakan pun tak terhindarkan.

"Mobil yang mengangkut penumpang itu tertabrak hingga terseret 500 meter," kata Aldi, dikutip dari Tribun News, Kamis.

Akibat insiden itu, 4 orang penumpang dilaporkan meninggal dunia.

Baca juga: Selain KA Feeder, Ini 2 Kereta Alternatif untuk Penumpang Whoosh di Stasiun Padalarang

Peringatan warga dibalas senyum

Sementara itu, seorang saksi mata bernama Dede Suhendar (40) mengaku melihat secara langsung detik-detik tabrakan tersebut.

Menurutnya, mobil dalam kecepatan pelan saat melintas di perlintasan sebidang itu.

Pihaknya juga sempat menghentikan laju kendaraan dengan mengangkat tangan, karena ada kereta yang datang dengan kecepatan tinggi.

Bukan berhenti, pengemudi justru membalas peringatan itu dengan senyuman.

"Tetapi saat saya memberi kode pengemudinya malah senyum. Disangkanya menyapa mungkin. Hingga kemudian mobil melaju pas kereta melintas," kata Dede, dikutip dari pemberitaan Kompas.com, Kamis.

 Baca juga: Ini Alasan KAI Akan Ubah KA Feeder Kereta Cepat Whoosh Jadi KRL

Halaman:

Terkini Lainnya

Ahli Klaim Pecahkan Misteri Lokasi Lukisan Mona Lisa Dibuat, Ini Kotanya

Ahli Klaim Pecahkan Misteri Lokasi Lukisan Mona Lisa Dibuat, Ini Kotanya

Tren
Gaji Ke-13 PNS Cair Mulai Hari Ini, Cek Penerima dan Komponennya!

Gaji Ke-13 PNS Cair Mulai Hari Ini, Cek Penerima dan Komponennya!

Tren
Rujak dan Asinan Indonesia Masuk Daftar Salad Buah Terbaik Dunia 2024

Rujak dan Asinan Indonesia Masuk Daftar Salad Buah Terbaik Dunia 2024

Tren
Tak Hanya Menggunakan Suara, Kucing Juga Berkomunikasi dengan Bantuan Bakteri

Tak Hanya Menggunakan Suara, Kucing Juga Berkomunikasi dengan Bantuan Bakteri

Tren
Sosok dan Kejahatan Chaowalit Thongduang, Buron Nomor Satu Thailand yang Ditangkap di Bali

Sosok dan Kejahatan Chaowalit Thongduang, Buron Nomor Satu Thailand yang Ditangkap di Bali

Tren
Cara Mendapatkan Kartu BPJS Ketenagakerjaan Digital melalui Jamsostek Mobile

Cara Mendapatkan Kartu BPJS Ketenagakerjaan Digital melalui Jamsostek Mobile

Tren
9 Rekomendasi Makanan yang Membantu Menunjang Fungsi Otak, Apa Saja?

9 Rekomendasi Makanan yang Membantu Menunjang Fungsi Otak, Apa Saja?

Tren
Meski Kaya Kolagen, Ini Jenis Kulit Ikan yang Tak Boleh Dimakan

Meski Kaya Kolagen, Ini Jenis Kulit Ikan yang Tak Boleh Dimakan

Tren
Bentuk Bumi Disebut Bukan Bulat Sempurna tapi Berbenjol, Ini Penjelasan BRIN

Bentuk Bumi Disebut Bukan Bulat Sempurna tapi Berbenjol, Ini Penjelasan BRIN

Tren
'Perang' Kesaksian soal Keterlibatan Pegi dalam Kasus Pembunuhan Vina Cirebon

"Perang" Kesaksian soal Keterlibatan Pegi dalam Kasus Pembunuhan Vina Cirebon

Tren
Pemadanan NIK Jadi NPWP, Ini yang Perlu Dipahami

Pemadanan NIK Jadi NPWP, Ini yang Perlu Dipahami

Tren
Mukesh Ambani Tak Lagi Jadi Orang Terkaya Asia, Ini Penyebabnya

Mukesh Ambani Tak Lagi Jadi Orang Terkaya Asia, Ini Penyebabnya

Tren
Jalan Kaki 30 Menit Membakar Berapa Kalori?

Jalan Kaki 30 Menit Membakar Berapa Kalori?

Tren
BMKG: Wilayah Berpotensi Hujan Lebat, Angin Kencang, dan Petir 3-4 Juni 2024

BMKG: Wilayah Berpotensi Hujan Lebat, Angin Kencang, dan Petir 3-4 Juni 2024

Tren
[POPULER TREN] Prakiraan Cuaca BMKG 2-3 Juni | Orang dengan Gangguan Kesehatan Tertentu yang Tak Dianjurkan Minum Air Kelapa

[POPULER TREN] Prakiraan Cuaca BMKG 2-3 Juni | Orang dengan Gangguan Kesehatan Tertentu yang Tak Dianjurkan Minum Air Kelapa

Tren
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com