Saat cuaca dingin, menurutnya, orang-orang cenderung berkumpul di ruangan tertutup. Oleh sebab itu, memakai masker dan memastikan ruangan memiliki ventilasi serta sirkulasi udara yang baik, bisa menjadi cara untuk mengurangi potensi penyebaran wabah ini.
Selain itu ia meminta, jika ada anak yang sakit sebaiknya orang tua tak membawa anak datang ke sekolah.
Anak yang sakit sebaiknya istirahat di rumah, dan periksakan ke tenaga kesehatan.
Baca juga: Wabah Pneumonia Misterius Menyerang Anak-anak di China, Ini Gejalanya
Sementara itu untuk pemerintah, pihaknya mengimbau agar dilakukan penguatan surveilans untuk memantau kondisi layanan-layanan kesehatan baik di rumah sakit atau puskesmas.
Pihaknya juga menilai perlu adanya kewaspadaan terutama terhadap pelaku riwayat perjalanan dari China.
Jika menemukan kasus anak yang datang dari luar negeri dengan demam tinggi, maka menurutnya harus segera merujuk ke rumah sakit atau dokter yang telah ditunjuk.
"Perlu memastikan pelaku perjalanan tak ada yang demam, jika demam tinggi perlu diperiksa. Jika dari China, ada mekanisme rujukan untuk memastikan bukan yang dikhawatirkan," ujar dia.
Adapun untuk prosedur isolasi/karantina menurutnya hal ini tidak perlu sampai dilakukan.
Akan tetapi, yang terpenting menurutnya adalah membangun mekanisme rujukan yang bekerja sama seperti dengan rumah sakit khusus atau rumah sakit infeksi.
Baca juga: China Menambah Klinik Kesehatan untuk Menghadapi Pneumonia Misterius yang Menyerang Anak-anak
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.