Sama seperti sayuran goreng lain, terong yang digoreng dengan suhu panas dapat merusak nutrisi dan memicu kanker karena mengalami proses oksidasi.
Belum lagi, mengoreng terong terlalu lama di dalam minyak yang tak pernah diganti juga merangsang munculnya senyawa amina heterosiklik.
Dikutip dari Kompas.com, Selasa (9/2/2021), senyawa tersebut termasuk golongan yang dapat meningkatkan risiko kanker.
Di sisi lain, terong yang sebenarnya tidak mengandung kolesterol dan baik untuk kesehatan jantung dapat menjadi bumerang jika digoreng.
Pasalnya, menggoreng sayuran akan menyerap banyak minyak, sehingga lemak jenuh dan kolesterol pun meningkat.
Peningkatan lemak jenuh dan kolesterol ini dapat memicu gangguan pada jantung, termasuk penyakit jantung.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.