Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Benarkah Menolong Orang Hilang Kesadaran dengan Tekan Tengah Hidung? Ini Kata Dokter

Kompas.com - 10/11/2023, 09:30 WIB
Erwina Rachmi Puspapertiwi,
Rizal Setyo Nugroho

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Unggahan yang menyebut cara memberikan pertolongan pertama bagi orang pingsan yaitu dengan menekan bagian tengah hidung, viral di media sosial.

Unggahan tersebut dibagikan akun X (dulu Twitter) @kegblgnunfaedh, Sabtu (4/11/2023).

Tampak sebuah video seorang perempuan disebutkan memberikan pertolongan pertama kepada seseorang yang diduga kehilangan kesadaran saat berada dalam kereta.

Perempuan itu menekan bagian hidung orang tersebut sebagai upaya membangunkannya.

"Pertolongan pertama jika hilang kesadaran karena kelelahan sehingga oksigen tak dapat tersalur ke otak. Harus tekan bagian tengah hidung biar O2 mengalir," tulis unggahan itu. 

Hingga Selasa (7/11/2023), unggahan tersebut tayang sebanyak 4,1 juta kali, disukai 21.000 warganet, dan dibagikan 3.000 kali.

Lalu, benarkah menekan bagian tengah hidung bisa dilakukan sebagai pertolongan pertama pada orang yang pingsan atau kehilangan kesadaran?

Baca juga: Mengapa Seseorang Bisa Pingsan di Bawah Terik Matahari?


Penjelasan dokter

Dokter Spesialis Saraf Konsultan Neurodegeneratif di Rumah Sakit Mandaya Royal Puri, Kota Tangerang, Banten, Pukovisa Prawiroharjo mengungkapkan, tindakan menekan bagian tengah hidung tidak bisa menjadi pertolongan pertama kepada orang yang kehilangan kesadaran.

"Tidak benar," tegasnya kepada Kompas.com, Selasa (7/11/2023).

Pukivosa menjelaskan, ada banyak penyebab yang membuat seseorang mengalami pingsan atau kehilangan kesadaran.

Penyebab pingsan antara lain mengidap penyakit otak atau kekurangan zat yang diperlukan otak berupa oksigen, gula, dan sebagainya.

Jika melihat orang pingsan atau kehilangan kesadaran, pihaknya menyarankan agar orang tersebut segera dibawa ke rumah sakit.

Nantinya, orang tersebut akan diberi bantuan oksigen di rumah sakit dan dicari serta diatasi penyebab dia pingsan.

Baca juga: Apa Penyebab Pingsan?

Pertolongan pertama orang pingsan

Terpisah, dokter spesialis penyakit dalam Andi Khomeini Takdir Haruni menjelaskan ada beberapa upaya pertolongan pertama yang bisa diberikan kepada orang pingsan.

"Jika bertemu pasien yang sedang mengalami penurunan kesadaran seperti ini maka tahapan yang sebaiknya dilakukan adalah (seperti ini)," ujar dia.

Berikut pertolongan pertama bagi orang pingsan atau kehilangan kesadaran:

1. Segera tepuk lengan atas orang tersebut dan tanyakan namanya.

2. Jika orang tersebut dalam kondisi setengah sadar atau tampak mengantuk berat, maka buat posisi tubuhnya separuh duduk dan beri teh manis atau permen.

3. Jika orang tersebut tidak sadar, jangan diberikan minuman atau makanan apapun. Ini karena makanan dan minuman tadi bisa salah masuk ke paru-paru.

4. Jika orang tersebut tidak memberikan respons, segera baringkan tubuhnya dalam posisi lurus. Jaga agar kepala tidak terbentur dan leher stabil.

5. Longgarkan pakaian dengan cara membuka kancing atas baju dan ikat pinggang.

6. Amati dada dan perut orang tersebut untuk mengetahui suara dan hembusan napasnya masih ada atau tidak.

7. Amati ada sumbatan atau tidak di jalur napasnya.

Kondisinya aman jika bisa bernapas spontan dan tidak ada sumbatan. Jika ada sumbatan maka perlu hal yang menyumbat perlu dibersihkan. Jika napas tidak spontan, beri bantuan napas.

8. Cek denyut nadi atau detak jantungnya. Jika tidak terasa berdenyut, beri bantuan pompa jantung.

9. Segera hubungi ambulans, kotak gawat darurat, tenaga kesehatan, atau fasilitas kesehatan terdekat.

Baca juga: Yang Terjadi Pada Tubuh Ketika Kita Pingsan

Halaman:

Terkini Lainnya

16 Negara yang Lolos Berlaga di Sepak Bola Olimpiade Paris 2024, Termasuk Guinea

16 Negara yang Lolos Berlaga di Sepak Bola Olimpiade Paris 2024, Termasuk Guinea

Tren
Duduk Perkara Rektor Unri Polisikan Mahasiswa yang Protes UKT, Berakhir Cabut Laporan

Duduk Perkara Rektor Unri Polisikan Mahasiswa yang Protes UKT, Berakhir Cabut Laporan

Tren
Jarang Diketahui, Ini 9 Manfaat Jalan Kaki Tanpa Alas Kaki di Pagi Hari

Jarang Diketahui, Ini 9 Manfaat Jalan Kaki Tanpa Alas Kaki di Pagi Hari

Tren
Muncul Fenomena ASI Bubuk, IDAI Buka Suara

Muncul Fenomena ASI Bubuk, IDAI Buka Suara

Tren
Ramai soal ASI Bubuk, Amankah Dikonsumsi Bayi?

Ramai soal ASI Bubuk, Amankah Dikonsumsi Bayi?

Tren
Prakiraan BMKG: Wilayah Berpotensi Hujan Lebat, Petir, dan Angin Kencang 10-11 Mei 2024

Prakiraan BMKG: Wilayah Berpotensi Hujan Lebat, Petir, dan Angin Kencang 10-11 Mei 2024

Tren
[POPULER TREN] Pertandingan Indonesia Vs Guinea | Wacana Pembongkaran Separator Ring Road Yogyakarta

[POPULER TREN] Pertandingan Indonesia Vs Guinea | Wacana Pembongkaran Separator Ring Road Yogyakarta

Tren
Situs Panganku.org Beralih Fungsi Jadi Judi Online, Kemenkes dan Kemenkominfo Buka Suara

Situs Panganku.org Beralih Fungsi Jadi Judi Online, Kemenkes dan Kemenkominfo Buka Suara

Tren
Kapan Pengumuman Hasil Tes Online 1 Rekrutmen Bersama BUMN 2024?

Kapan Pengumuman Hasil Tes Online 1 Rekrutmen Bersama BUMN 2024?

Tren
Ramai soal Surat Edaran Berisi Pemkab Sleman Tak Lagi Angkut Sampah Organik, Ini Kata DLH

Ramai soal Surat Edaran Berisi Pemkab Sleman Tak Lagi Angkut Sampah Organik, Ini Kata DLH

Tren
Saat Penyambut Tamu Acara Met Gala Dipecat karena Lebih Menonjol dari Kylie Jenner...

Saat Penyambut Tamu Acara Met Gala Dipecat karena Lebih Menonjol dari Kylie Jenner...

Tren
Kronologi dan Motif Ibu Racuni Anak Tiri di Rokan Hilir, Riau

Kronologi dan Motif Ibu Racuni Anak Tiri di Rokan Hilir, Riau

Tren
Rumah Sakit di Rafah Kehabisan Bahan Bakar, WHO: Penutupan Perbatasan Halangi Bantuan

Rumah Sakit di Rafah Kehabisan Bahan Bakar, WHO: Penutupan Perbatasan Halangi Bantuan

Tren
Cerita Rombongan Siswa SD 'Study Tour' Pakai Pesawat Garuda, Hasil Nabung 5 Tahun

Cerita Rombongan Siswa SD "Study Tour" Pakai Pesawat Garuda, Hasil Nabung 5 Tahun

Tren
Viral, Video Kucing Menggonggong Disebut karena 'Salah Asuhan', Ini Kata Ahli

Viral, Video Kucing Menggonggong Disebut karena "Salah Asuhan", Ini Kata Ahli

Tren
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com