Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pejabat Tinggi HAM PBB Mundur, Kecewa pada PBB yang Tak Bisa Atasi Serangan Israel ke Gaza

Kompas.com - 01/11/2023, 16:15 WIB
Diva Lufiana Putri,
Inten Esti Pratiwi

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Craig Mokhiber, Direktur Kantor Komisaris Tinggi Hak Asasi Manusia (HAM) Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) di New York, Amerika Serikat, mengundurkan diri dari jabatannya.

Diberitakan Guardian, Selasa (31/10/2023), pengunduran diri itu sebagai protes karena kegagalan PBB dalam menghentikan aksi genosida Israel terhadap warga sipil Palestina di Gaza.

Dia juga menyebut, Amerika Serikat (AS), Inggris, dan sebagian besar Eropa sepenuhnya terlibat serangan mengerikan tersebut.

"Sekali lagi kita melihat genosida terjadi di depan mata kita dan organisasi yang kita layani tampaknya tidak berdaya untuk menghentikannya," tulis Mokhiber kepada Komisaris Tinggi HAM PBB di Jenewa, Swiss, Volker Turk, Sabtu (28/10/2023).

Melalui surat pengunduran diri, Mokhiber menuliskan, PPB telah gagal mencegah genosida terhadap Tutsi di Rwanda, Muslim di Bosnia, Yazidi di Kurdistan Irak, serta Rohingya di Myanmar.

"Komisaris Tinggi kami gagal lagi," sambung Mokhiber yang mundur setelah mencapai usia pensiun dalam tulisannya, merujuk pada kasus kemanusiaan di Gaza.

Baca juga: Bantah Markas Pasukan di Lebanon Diserang Mortir Israel, TNI: Itu Flare


Kecam AS dan negara Eropa

Dia menekankan, pembantaian besar-besaran terhadap rakyat Palestina saat ini berakar pada ideologi pemukim kolonial etno-nasionalis.

Sebagai informasi, etno-nasionalisme atau nasionalisme etnik adalah jenis nasionalisme yang mendefinisikan "bangsa" berdasarkan etnik.

Konflik tersebut, menurut Mokhiber, merupakan kelanjutan dari penganiayaan dan pembersihan sistematis yang telah berlangsung selama beberapa dekade, sepenuhnya didasarkan pada status mereka sebagai orang Arab.

Dilansir dari Morocco News, Selasa, surat yang sama juga mengecam AS, Inggris, serta sebagian besar negara Eropa karena gagal memenuhi kewajiban berdasarkan Konvensi Jenewa.

Surat mundurnya Direktur Komisaris Tinggi HAM itu tidak menyebutkan serangan kelompok Hamas pada 7 Oktober 2023.

Sebaliknya, surat tersebut justru menyerukan agar negara Israel diakhiri secara efektif.

"Kita harus mendukung pembentukan negara sekuler yang demokratis dan tunggal di seluruh wilayah Palestina yang bersejarah, dengan hak yang sama bagi umat Kristen, Muslim, dan Yahudi," tulisnya.

"Dan, oleh karena itu, penghapusan kelompok-kelompok yang sangat rasis dan pemukim proyek kolonial dan mengakhiri apartheid (pemisahan ras) di seluruh negeri," sambungnya.

Baca juga: Elon Musk, Koneksi Internet Starlink di Gaza, dan Pertentangan Israel...

Craig Mokhiber, bekerja untuk PBB sejak 1992

Telah bekerja untuk PBB sejak 1992, Craig Mokhiber tercatat memegang sejumlah peran penting dalam bidang hak asasi manusia.

Halaman:

Terkini Lainnya

Korea Utara Bangun 50.000 Rumah Gratis untuk Warga, Tanpa Iuran seperti Tapera

Korea Utara Bangun 50.000 Rumah Gratis untuk Warga, Tanpa Iuran seperti Tapera

Tren
Menggugat Moralitas: Fenomena Perselingkuhan di Kalangan ASN

Menggugat Moralitas: Fenomena Perselingkuhan di Kalangan ASN

Tren
5 Fakta Kasus Mobil Mewah Pakai Pelat Dinas Palsu DPR, Seret Pengacara Berinisial HI

5 Fakta Kasus Mobil Mewah Pakai Pelat Dinas Palsu DPR, Seret Pengacara Berinisial HI

Tren
Beli Elpiji Wajib Pakai KTP, Pertamina: Masyarakat yang Belum Daftar Masih Dilayani

Beli Elpiji Wajib Pakai KTP, Pertamina: Masyarakat yang Belum Daftar Masih Dilayani

Tren
Kata PBB, Uni Eropa, Hamas, dan Israel soal Usulan Gencatan Senjata di Gaza

Kata PBB, Uni Eropa, Hamas, dan Israel soal Usulan Gencatan Senjata di Gaza

Tren
Beda Kemenag dan MUI soal Ucapan Salam Lintas Agama

Beda Kemenag dan MUI soal Ucapan Salam Lintas Agama

Tren
Orang dengan Gangguan Kesehatan Ini Sebaiknya Tidak Minum Air Kelapa Muda

Orang dengan Gangguan Kesehatan Ini Sebaiknya Tidak Minum Air Kelapa Muda

Tren
BMKG: Wilayah Berpotensi Hujan Lebat, Petir, dan Angin Kencang pada 2-3 Juni 2024

BMKG: Wilayah Berpotensi Hujan Lebat, Petir, dan Angin Kencang pada 2-3 Juni 2024

Tren
[POPULER TREN] Harga BBM Pertamina per 1 Juni 2024, Asal-usul Kata Duit

[POPULER TREN] Harga BBM Pertamina per 1 Juni 2024, Asal-usul Kata Duit

Tren
Bagaimana Cahaya di Tubuh Kunang-kunang Dihasilkan? Berikut Penjelasan Ilmiahnya

Bagaimana Cahaya di Tubuh Kunang-kunang Dihasilkan? Berikut Penjelasan Ilmiahnya

Tren
Moeldoko Sebut Tapera Tak Akan Senasib dengan Asabri, Apa Antisipasinya Agar Tak Dikorupsi?

Moeldoko Sebut Tapera Tak Akan Senasib dengan Asabri, Apa Antisipasinya Agar Tak Dikorupsi?

Tren
Tips Mengobati Luka Emosional, Berikut 6 Hal yang Bisa Anda Lakukan

Tips Mengobati Luka Emosional, Berikut 6 Hal yang Bisa Anda Lakukan

Tren
Profil Francisco Rivera, Pemain Terbaik Liga 1 Musim 2023/2024

Profil Francisco Rivera, Pemain Terbaik Liga 1 Musim 2023/2024

Tren
Benarkah Pakai Sampo Mengandung SLS dan SLES Bikin Rambut Rontok? Ini Kata Dokter

Benarkah Pakai Sampo Mengandung SLS dan SLES Bikin Rambut Rontok? Ini Kata Dokter

Tren
Dinilai Muluskan Jalan Kaesang, Ini Sosok Penggugat Batas Usia Calon Kepala Daerah

Dinilai Muluskan Jalan Kaesang, Ini Sosok Penggugat Batas Usia Calon Kepala Daerah

Tren
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com