Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

"Mimpi Buruk" Lain di Gaza, Saat Warga Harus Menjalani Operasi Tanpa Anastesi

Kompas.com - 22/10/2023, 18:30 WIB
Ahmad Naufal Dzulfaroh,
Farid Firdaus

Tim Redaksi

Namun, terlalu banyak dokter yang memiliki gagasan yang sama, sehingga stok cuka pun sudah habis.

Kini, mereka membersihkan luka korban dengan campuran garam dan air tercemar yang menetes dari keran karena Israel memutus aliran air.

Kurangnya perlengkapan bedah memaksa beberapa staf menggunakan jarum jahit untuk menjahit luka. Padahal, hal ini dapat merusak jaringan.

Kurangnya perban memaksa petugas medis untuk membungkus luka bakar yang besar dengan pakaian dan berpotensi menyebabkan infeksi.

Stok antibiotik yang sangat sedikit memaksanya hanya memberikan satu pil daripada beberapa pil kepada pasien yang menderita infeksi bakteri parah.

"Kami melakukan apa yang kami bisa untuk menstabilkan pasien, mengendalikan situasi. Orang-orang sekarat karena ini," jelas dia.

Baca juga: Langkah Pemerintah Palestina Hentikan Pertumpahan Darah dan Atasi Krisis di Gaza...

Serangan meluas

Hingga kini, sebanyak 4.385 warga Palestina menjadi korban tewas dalam konflik Hamas-Israel, sedangkan korban tewas di pihak Israel mencapai 1.400 orang, dikutip dari Aljazeera.

Pada Minggu (22/10/2023) pagi, militer Israel menyerang sebuah masjid di Tepi Barat dan menyebabkan beberapa orang tewas.

Israel mengeklaim, masjid itu digunakan oleh Hamas sebagai pusat komando.

Rekaman di media sosial menunjukkan kerusakan parah pada masjid yang terletak di kamp pengungsi Jenin, Tepi Barat.

"Saksi mata berbicara kepada kami dan mengatakan mereka melihat jet tempur F di langit," kata jurnalis Aljazeera, Sara Khairat Saud.

"Mereka mendengarnya dan kemudian tentara Israel keluar untuk memastikan bahwa itu adalah serangan udara," sambungnya.

Dalam serangan terpisah, pasukan Israel membunuh lima warga Palestina di Tepi Barat pada Sabtu (21/10/2023) malam.

Baca juga: Panduan Memahami Konflik Israel-Palestina yang Berlangsung 100 Tahun

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:

Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com