Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Penyebab Berat Badan Tidak Turun meski Rutin Jalan Kaki Tiap Hari

Kompas.com - 21/10/2023, 19:30 WIB
Alinda Hardiantoro,
Rizal Setyo Nugroho

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Jalan kaki merupakan olahraga kardio dengan intensitas ringan yang mudah dilakukan.

Dilansir dari Live Strong, jalan kaki 45 menit adalah cara terbaik untuk membakar kalori sehingga mampu menjaga kesehatan tubuh.

Dalam jangka panjang, kebiasaan jalan kaki bisa berdampak pada penurunan berat badan.

Spesialis kedokteran olahraga dari Slim+Health, Sports Therapy, Rumah Sakit Mitra Keluarga Kemayoran, Jakarta Pusat, Michael Triangto mengatakan, jalan kaki bisa menurunkan berat badan apabila diimbangi dengan dengan pola makan yang seimbang.

"Kalau dikatakan bisa tidak (jalan kaki menurunkan berat badan), bisa saja kalau sebelumnya dia tidak pernah melakukan itu secara teratur dengan suatu program," kata Michael dikutip dari Kompas.com (2022).

Namun, dalam beberapa kasus, berat badan seseorang tetap tidak mengalami penurunan, meskipun telah rutin melakukan olahraga jalan kaki. Lantas, apa sebabnya?

Penyebab berat badan sulit turun meski rutin jalan kaki

Dilansir dari Prevention, berikut beberapa penyebab berat badan sulit turun meskipun Anda telah melakukan jalan kaki secara rutin:

1. Melakukan jalan kaki yang sama setiap hari

Saat Anda terbiasa melakukan jalan kaki secara rutin, tubuh akan beradaptasi dengan cepat.

Pelatih kebugaran dan instruktur AcaciaTV di Houston Deazie Gibson mengatakan, tubuh akan beradaptasi pada kebasaan jalan kaki sekitar 2-3 bulan.

Oleh sebab itu, ketika Anda melakukan jalan kaki dengan jarak, kecepatan, dan medan yang sama, kalori yang terbakar semakin sedikit dibandingkan sebelumnya.

Baca juga: Berapa Langkah Jalan Kaki untuk Membakar Kalori?

2. Jalan kaki dengan kecepatan yang sama

Jalan kaki memang dapat membakar lemak dalam tubuh.

Namun, jika dilakukan dengan kecepatan yang sama, jalan kaki tidak dapat membakar lemak sebanyak sebelumnya. 

Hal ini karena tubuh telah menyesuaikan diri. Itulah mengapa menambah kecepatan jalan kaki dari intensitas ringan menjadi intensitas tinggi sangat diperlukan untuk membantu menurunkan berat badan.

3. Otot inti tubuh lemah

Memiliki otot inti tepatnya di bagian perut penting untuk mendukung kekuatan Anda pada saat berjalan kaki.

Ahli yoga dan Pilates yang berbasis di New York City, Kristin McGee menyampaikan, perut yang lemah dapat menyebabkan postur tubuh yang buruk sehingga membuat bahu membungkuk dan menekan paru-paru.

Hal ini dapat membuat Anda sulit bernapas dalam-dalam dan dapat membebani otot-otot yang sangat penting untuk berjalan, seperti fleksor pinggul dan paha belakang.

Anda tidak hanya akan lebih cepat lelah, tapi juga berisiko mengalami cedera.

Baca juga: Manfaat Jalan Kaki Tanpa Alas Kaki, Cegah Insomnia dan Turunkan Tekanan Darah

4. Tidak menjaga makan

Keberhasilan penurunan berat badan tidak akan terwujud apabila tidak diimbangi dengan menjaga pola makan.

Pola makan yang buruk akan membuat diet terasa sia-sia meskipun Anda melakukan jalan kaki secara rutin.

5. Melangkah terlalu lebar

Jalan kaki dengan mengambil langkah yang terlalu lebar juga bisa menggagalkan penurunan berat badan.

Langkah yang panjang akan menurunkan kecepatan jalan kaki. Tanpa kecepatan, jalan kaki tidak akan membakar banyak kalori.

Selain itu, jalan kaki mengenakan sepatu yang tidak tepat juga bisa menggagalkan rencana diet Anda.

Cobalah untuk mengawasi berat badan dari hari ke hari sembari Anda melakukan jalan kaki dengan rutin.

Dengan begitu, Anda bisa mengetahui kapan kebiasaan itu harus diubah agar lemak yang dibakar semakin banyak.

Baca juga: Jalan Kaki Sebelum atau Setelah Makan, Mana yang Lebih Baik?

Halaman:

Terkini Lainnya

Perjalanan Sashya Subono, Animator Indonesia di Balik Film Avatar, She-Hulk, dan Hawkeye

Perjalanan Sashya Subono, Animator Indonesia di Balik Film Avatar, She-Hulk, dan Hawkeye

Tren
Ramai soal Mobil Diadang Debt Collector di Yogyakarta padahal Beli 'Cash', Ini Faktanya

Ramai soal Mobil Diadang Debt Collector di Yogyakarta padahal Beli "Cash", Ini Faktanya

Tren
Pria di India Ini Memiliki Tumor Seberat 17,5 Kg, Awalnya Mengeluh Sakit Perut

Pria di India Ini Memiliki Tumor Seberat 17,5 Kg, Awalnya Mengeluh Sakit Perut

Tren
Daftar 10 Ponsel Terlaris di Dunia pada Awal 2024

Daftar 10 Ponsel Terlaris di Dunia pada Awal 2024

Tren
Ramai soal Pejabat Ajak Youtuber Korsel Mampir ke Hotel, Ini Kata Kemenhub

Ramai soal Pejabat Ajak Youtuber Korsel Mampir ke Hotel, Ini Kata Kemenhub

Tren
Beredar Penampakan Diklaim Ular Jengger Bersuara Mirip Ayam, Benarkah Ada?

Beredar Penampakan Diklaim Ular Jengger Bersuara Mirip Ayam, Benarkah Ada?

Tren
Warganet Sambat ke BI, Betapa Susahnya Bayar Pakai Uang Tunai di Jakarta

Warganet Sambat ke BI, Betapa Susahnya Bayar Pakai Uang Tunai di Jakarta

Tren
Daftar Bansos yang Cair Mei 2024, Ada PKH dan Bantuan Pangan Non-tunai

Daftar Bansos yang Cair Mei 2024, Ada PKH dan Bantuan Pangan Non-tunai

Tren
8 Catatan Prestasi Timnas Indonesia Selama Dilatih Shin Tae-yong

8 Catatan Prestasi Timnas Indonesia Selama Dilatih Shin Tae-yong

Tren
Promo Tiket Ancol Sepanjang Mei 2024, Ada Atlantis dan Sea World

Promo Tiket Ancol Sepanjang Mei 2024, Ada Atlantis dan Sea World

Tren
Viral, Video Drone Diterbangkan di Kawasan Gunung Merbabu, TNGM Buka Suara

Viral, Video Drone Diterbangkan di Kawasan Gunung Merbabu, TNGM Buka Suara

Tren
Daftar 19 Wakil Indonesia dari 9 Cabor yang Sudah Pastikan Tiket ke Olimpiade Paris 2024

Daftar 19 Wakil Indonesia dari 9 Cabor yang Sudah Pastikan Tiket ke Olimpiade Paris 2024

Tren
Warga Bandung “Menjerit” Kepanasan, BMKG Ungkap Penyebabnya

Warga Bandung “Menjerit” Kepanasan, BMKG Ungkap Penyebabnya

Tren
Medan Magnet Bumi Melemah, Picu Kemunculan Makhluk Aneh 500 Juta Tahun Lalu

Medan Magnet Bumi Melemah, Picu Kemunculan Makhluk Aneh 500 Juta Tahun Lalu

Tren
Jadwal Keberangkatan Haji 2024 dari Indonesia, Ini Cara Mengeceknya

Jadwal Keberangkatan Haji 2024 dari Indonesia, Ini Cara Mengeceknya

Tren
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com