Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ular "Silent Killer" Berkeliaran, 500 Keluarga di India Takut Keluar Rumah Usai Matahari Tenggelam

Kompas.com - 16/10/2023, 20:30 WIB
Diva Lufiana Putri,
Farid Firdaus

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Sekitar 500 keluarga di desa Mosra-Nabapally, Chakdaha, distrik Nadia, negara bagian Benggala Barat, India, takut keluar rumah setelah Matahari tenggelam karena populasi ular berbisa meningkat.

Diberitakan The Telegraph India, Minggu (15/10/2023), ular berbisa dengan sebutan kalas tersebut telah menggigit lebih dari selusin warga baru-baru ini.

Dari lusinan korban, tiga di antaranya dinyatakan meninggal dunia, termasuk seorang anak yang duduk di kelas VI.

Ular kalas, common krait, alias Bungarus caeruleus adalah ular yang dikenal sebagai silent killer atau pembunuh diam-diam karena perilakunya yang tidak agresif tetapi mematikan.

Ular ini memiliki ciri khas kulit coklat tua dengan cincin berwarna putih di sekujur tubuhnya. Relatif lambat saat siang, kalas berubah aktif saat malam tiba.

Baca juga: Setop Menanam Tanaman Ini Kalau Tak Mau Mengundang Ular Masuk Rumah


Warga takut keluar rumah saat malam

Penduduk desa Mosra-Nabapally mengaku telah membunuh lebih dari 50 ular dalam beberapa bulan terakhir. Namun, risiko gigitan bahkan kematian masih belum berkurang.

Mereka juga telah meminta bantuan dari Departemen Kehutanan setempat, tetapi tak kunjung menemukan solusi.

Oleh karena itu, satu-satunya cara yang dapat dilakukan untuk saat ini adalah mengurung diri di dalam rumah setelah senja tiba.

"Situasi ini sungguh tidak tertahankan karena sepertinya kita hidup bersama ular. Saat kegelapan mulai turun, kalas sering terlihat di jalan desa kami," ujar salah satu warga, Rikita Roy.

Dia menambahkan, kondisi ini sangat berisiko bagi warga yang mengakses wilayah gelap dan minim cahaya.

"Kekhawatirannya adalah siswa seperti saya berhenti mengikuti les pada malam hari," kata Roy yang masih duduk di bangku kelas XII.

Baca juga: Mal Baru Dibuka di India Diserbu Pengunjung, Makanan Diambil Tanpa Membayar

Warga Mosra-Nabapally lain, Paresh Biswas mengungkapkan, penduduk berusaha menyelesaikan pekerjaan penting sebelum Matahari terbenam.

Sayangnya, mengurung diri di dalam rumah juga tidak menjamin keamanan dari serangan gigitan ular kalas.

"Ular-ular itu menyelinap ke dalam rumah, kandang sapi, dan tumpukan hasil panen kami, membuat hidup kami sengsara," ujar Biswas.

"Pada malam hari, ular tersebut menjadi aktif dan sering merayap di tempat tidur dan menggigit orang yang sedang tidur," tambahnya.

Baca juga: Kenali 12 Tanda Ular Masuk Rumah agar Bisa Segera Mengusirnya

Halaman:

Terkini Lainnya

Cara Cek NIK KTP Jakarta yang Non-Aktif dan Reaktivasinya

Cara Cek NIK KTP Jakarta yang Non-Aktif dan Reaktivasinya

Tren
Berkaca dari Kasus Mutilasi di Ciamis, Mengapa Orang dengan Gangguan Mental Bisa Bertindak di Luar Nalar?

Berkaca dari Kasus Mutilasi di Ciamis, Mengapa Orang dengan Gangguan Mental Bisa Bertindak di Luar Nalar?

Tren
3 Bek Absen Melawan Guinea, Ini Kata Pelatih Indonesia Shin Tae-yong

3 Bek Absen Melawan Guinea, Ini Kata Pelatih Indonesia Shin Tae-yong

Tren
Alasan Israel Tolak Proposal Gencatan Senjata yang Disetujui Hamas

Alasan Israel Tolak Proposal Gencatan Senjata yang Disetujui Hamas

Tren
Pendaftaran Komcad 2024, Jadwal, Syaratnya, dan Gajinya

Pendaftaran Komcad 2024, Jadwal, Syaratnya, dan Gajinya

Tren
Studi Baru Ungkap Penyebab Letusan Dahsyat Gunung Tonga pada 2022

Studi Baru Ungkap Penyebab Letusan Dahsyat Gunung Tonga pada 2022

Tren
Mengenal 7 Stadion yang Jadi Tempat Pertandingan Sepak Bola Olimpiade Paris 2024

Mengenal 7 Stadion yang Jadi Tempat Pertandingan Sepak Bola Olimpiade Paris 2024

Tren
Mengenal Alexinomia, Fobia Memanggil Nama Orang Lain, Apa Penyebabnya?

Mengenal Alexinomia, Fobia Memanggil Nama Orang Lain, Apa Penyebabnya?

Tren
Sunat Perempuan Dilarang WHO karena Berbahaya, Bagaimana jika Telanjur Dilakukan?

Sunat Perempuan Dilarang WHO karena Berbahaya, Bagaimana jika Telanjur Dilakukan?

Tren
UU Desa: Jabatan Kades Bisa 16 Tahun, Dapat Tunjangan Anak dan Pensiun

UU Desa: Jabatan Kades Bisa 16 Tahun, Dapat Tunjangan Anak dan Pensiun

Tren
Harga Kopi di Vietnam Melambung Tinggi gara-gara Petani Lebih Pilih Tanam Durian

Harga Kopi di Vietnam Melambung Tinggi gara-gara Petani Lebih Pilih Tanam Durian

Tren
Kasus Mutilasi di Ciamis dan Tanggung Jawab Bersama Menangani Orang dengan Gangguan Mental

Kasus Mutilasi di Ciamis dan Tanggung Jawab Bersama Menangani Orang dengan Gangguan Mental

Tren
Potensi Manfaat Tanaman Serai untuk Mengatasi Kecemasan Berlebih

Potensi Manfaat Tanaman Serai untuk Mengatasi Kecemasan Berlebih

Tren
Terkait Penerima KIP Kuliah yang Bergaya Hedon, UB: Ada Evaluasi Ulang Tiga Tahap

Terkait Penerima KIP Kuliah yang Bergaya Hedon, UB: Ada Evaluasi Ulang Tiga Tahap

Tren
Catat, Ini 5 Jenis Kendaraan yang Dibatasi Beli Pertalite di Batam Mulai Agustus

Catat, Ini 5 Jenis Kendaraan yang Dibatasi Beli Pertalite di Batam Mulai Agustus

Tren
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com