Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Sederet Efek Samping Manggis, Tak Semua Orang Bisa Mengonsumsinya

Kompas.com - 13/10/2023, 08:00 WIB
Diva Lufiana Putri,
Sari Hardiyanto

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Manggis, salah satu buah tropis asli Indonesia, populer dengan keunikan bentuk dan manfaat yang melimpah.

Buah dengan nama ilmiah Garcinia mangostana ini kaya akan antioksidan, serta mengandung fitokimia atau senyawa khas tumbuhan yang dapat meningkatkan kesehatan.

Dilansir dari laman Kementerian Kesehatan, mengonsumsi manggis menawarkan manfaat antiinflamasi, antibakteri, dan antikanker.

Khasiat tersebut berkat keberadaan senyawa bernama xanthone, pemberi warna ungu kemerahan pada buah ini.

Baca juga: 3 Potensi Efek Samping Ubi Ungu, Apa Saja?

Xanthone juga berpotensi memperkuat sistem kekebalan tubuh, mendukung kesehatan mental, serta meningkatkan kelenturan sendi.

Tak hanya itu, kandungan yang sama turut membantu mengontrol kadar gula darah dengan menurunkan resistensi hormon insulin secara signifikan.

Di sisi lain, dalam industri kesehatan dan kebugaran, salah satu keunggulan terbesar manggis adalah potensi untuk membantu menurunkan berat badan.

Dukungan penurunan berat badan disebabkan efek antiinflamasinya yang berperan meningkatkan metabolisme lemak, seperti menurut penelitian dalam Food & Function (2015).

Lantas, apa saja efek samping manggis?

Baca juga: Baik untuk Jantung, Ini 3 Efek Samping Buah Pir jika Dimakan Berlebihan!


Efek samping manggis

Kaya akan nutrisi yang baik bagi tubuh, sangat sedikit efek samping yang dilaporkan dari mengonsumsi manggis.

Namun, tidak ada jaminan 100 persen bebas dari risiko jika memakan manggis dalam bentuk lain, seperti jus, suplemen, atau bubuk.

Selain itu, seseorang dengan kondisi tertentu atau mengonsumsi buah ini secara berlebihan juga dapat merasakan beberapa efek tidak diinginkan.

Baca juga: 3 Efek Samping Mangga, Berapa Porsi Tepat untuk Tubuh?

Berikut sejumlah efek samping manggis bagi kesehatan:

1. Memperlambat pembekuan darah

Dilansir dari Healthline, penelitian awal menunjukkan bahwa kandungan xanthone dapat memperlambat proses pembekuan darah.

Termasuk makanan yang kaya akan xanthone, konsumsi manggis dapat mengganggu proses pembekuan darah dalam tubuh.

Padahal, proses ini sangat berguna untuk menghentikan pendarahan saat seseorang terluka atau cedera.

Oleh karena itu, terlalu banyak mengonsumsi manggis tidak aman bagi orang yang rentan mengalami pendarahan berlebihan.

Konsumsi manggis pun dapat meningkatkan risiko pendarahan selama dan setelah menjalani operasi.

Menilik efek samping tersebut, sebaiknya tidak mengonsumsi manggis setidaknya dua minggu sebelum jadwal operasi dilaksanakan.

Baca juga: Bantu Turunkan Kolesterol, Ketahui 3 Potensi Efek Samping Jambu Biji bagi Kesehatan

2. Masalah pencernaan

Ilustrasi buah manggis. Terlalu banyak makan manggis dapat menyebabkan gangguan pencernaan seperti kembung dan diare. PIXABAY/TABOTY Ilustrasi buah manggis. Terlalu banyak makan manggis dapat menyebabkan gangguan pencernaan seperti kembung dan diare.

Manggis, buah tropis yang banyak ditemukan di Indonesia ini menawarkan banyak kandungan berkhasiat bagi tubuh, termasuk serat.

Satu cangkir atau sekitar 196 gram buah ini menyediakan 3,5 gram serat, hampir 14 persen dari rekomendasi asupan harian serat.

Kandungan serat sangat penting untuk kesehatan pencernaan. Konsumsi makanan kaya serat juga membantu melancarkan kinerja usus.

Sayangnya, karena serat pula, makan terlalu banyak manggis dapat menyebabkan rasa tidak nyaman pada perut, seperti kembung dan diare.

Guna menghindari efek samping ini, cobalah mengonsumsi manggis dalam jumlah moderat atau tidak berlebihan.

Baca juga: 3 Efek Samping Kelengkeng, Bisa Naikkan Kadar Gula Darah

3. Potensi asidosis laktat

Ilustrasi buah manggis Ilustrasi buah manggis

Efek samping manggis selanjutnya, yakni berpotensi menyebabkan asidosis laktat atau kondisi saat kadar asam laktat dalam tubuh terlalu tinggi.

Asam laktat adalah zat sisa metabolisme tubuh yang dihasilkan dari sel otot dan sel darah merah.

Dikutip dari laman Healthifyme, mengonsumsi jus manggis sebagai suplemen dapat menyebabkan asidosis laktat yang ekstrem.

Konsumsi manggis melepaskan sitokrom-c, sebuah protein heme, dari mitokondria atau organel sel yang berfungsi sebagai penghasil energi.

Selanjutnya, pelepasan protein heme tersebut berpotensi merusak transpor elektron yang terjadi di dalam mitokondria.

Kondisi tersebut pada akhirnya menyebabkan kadar asam laktat melonjak, dengan beberapa gejala seperti kelelahan dan mual.

Jika dibiarkan, masalah kesehatan ini dapat memicu lonjakan tingkat keasaman yang parah dalam tubuh, bahkan mengakibatkan syok dan kematian.

Baca juga: 3 Potensi Efek Samping Ubi Ungu, Apa Saja?

4. Ganggu kemoterapi

Berbagai percobaan pada hewan membuktikan bahwa manggis memiliki sifat antikanker yang dapat menurunkan risiko penyakit ini.

Kendati demikian, eksperimen pada manusia tidak dapat menjamin manfaat yang sama.

Menurut penelitian pada 2006, produk manggis dalam bentuk suplemen yang dikonsumsi oleh sejumlah pasien kanker dapat mengganggu pengobatan.

Pada akhirnya, kondisi tersebut justru dapat berimbas pada rusaknya kadar gula dalam darah pasien.

Sementara itu, berdasarkan penelitian lain, sifat antioksidan yang juga terkandung dalam manggis, terutama suplemen, akan mengganggu radikal bebas dalam tubuh.

Meski baik jika dalam keadaan normal, mekanisme radikal bebas seperti yang digunakan dalam kemoterapi dan radioterapi pun dapat terganggu oleh antioksidan.

Oleh karena itu, sebaiknya hindari suplemen manggis yang kaya akan antioksidan selama menjalani terapi ini.

Baca juga: Kerap Dipakai untuk Atasi Sakit Maag, Apa Efek Samping Antasida?

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.


Terkini Lainnya

Cara Cek NIK KTP Jakarta yang Non-Aktif dan Reaktivasinya

Cara Cek NIK KTP Jakarta yang Non-Aktif dan Reaktivasinya

Tren
Berkaca dari Kasus Mutilasi di Ciamis, Mengapa Orang dengan Gangguan Mental Bisa Bertindak di Luar Nalar?

Berkaca dari Kasus Mutilasi di Ciamis, Mengapa Orang dengan Gangguan Mental Bisa Bertindak di Luar Nalar?

Tren
3 Bek Absen Melawan Guinea, Ini Kata Pelatih Indonesia Shin Tae-yong

3 Bek Absen Melawan Guinea, Ini Kata Pelatih Indonesia Shin Tae-yong

Tren
Alasan Israel Tolak Proposal Gencatan Senjata yang Disetujui Hamas

Alasan Israel Tolak Proposal Gencatan Senjata yang Disetujui Hamas

Tren
Pendaftaran Komcad 2024, Jadwal, Syaratnya, dan Gajinya

Pendaftaran Komcad 2024, Jadwal, Syaratnya, dan Gajinya

Tren
Studi Baru Ungkap Penyebab Letusan Dahsyat Gunung Tonga pada 2022

Studi Baru Ungkap Penyebab Letusan Dahsyat Gunung Tonga pada 2022

Tren
Mengenal 7 Stadion yang Jadi Tempat Pertandingan Sepak Bola Olimpiade Paris 2024

Mengenal 7 Stadion yang Jadi Tempat Pertandingan Sepak Bola Olimpiade Paris 2024

Tren
Mengenal Alexinomia, Fobia Memanggil Nama Orang Lain, Apa Penyebabnya?

Mengenal Alexinomia, Fobia Memanggil Nama Orang Lain, Apa Penyebabnya?

Tren
Sunat Perempuan Dilarang WHO karena Berbahaya, Bagaimana jika Telanjur Dilakukan?

Sunat Perempuan Dilarang WHO karena Berbahaya, Bagaimana jika Telanjur Dilakukan?

Tren
UU Desa: Jabatan Kades Bisa 16 Tahun, Dapat Tunjangan Anak dan Pensiun

UU Desa: Jabatan Kades Bisa 16 Tahun, Dapat Tunjangan Anak dan Pensiun

Tren
Harga Kopi di Vietnam Melambung Tinggi gara-gara Petani Lebih Pilih Tanam Durian

Harga Kopi di Vietnam Melambung Tinggi gara-gara Petani Lebih Pilih Tanam Durian

Tren
Kasus Mutilasi di Ciamis dan Tanggung Jawab Bersama Menangani Orang dengan Gangguan Mental

Kasus Mutilasi di Ciamis dan Tanggung Jawab Bersama Menangani Orang dengan Gangguan Mental

Tren
Potensi Manfaat Tanaman Serai untuk Mengatasi Kecemasan Berlebih

Potensi Manfaat Tanaman Serai untuk Mengatasi Kecemasan Berlebih

Tren
Terkait Penerima KIP Kuliah yang Bergaya Hedon, UB: Ada Evaluasi Ulang Tiga Tahap

Terkait Penerima KIP Kuliah yang Bergaya Hedon, UB: Ada Evaluasi Ulang Tiga Tahap

Tren
Catat, Ini 5 Jenis Kendaraan yang Dibatasi Beli Pertalite di Batam Mulai Agustus

Catat, Ini 5 Jenis Kendaraan yang Dibatasi Beli Pertalite di Batam Mulai Agustus

Tren
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com