Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Melihat Potensi Kehidupan di Planet K2-18b, Dapatkah Dihuni Manusia?

Kompas.com - 03/10/2023, 08:30 WIB
Yefta Christopherus Asia Sanjaya,
Inten Esti Pratiwi

Tim Redaksi

Bila menggunakan perhitungan geometri, dapat diketahui bahwa K2-18b menerima sekitar 1,22 kilowat (kW) tenaga surya per meter persegi.

Kondisi tersebut mirip dengan 1,36 kW cahaya yang diterima manusia di Bumi.

Baca juga: Mengenal 5 Planet Kerdil di Tata Surya, Apa Saja?

Tanda uap air di K2-18b

Soal zona laik huni, ilmuwan menemukan tanda uap air pada K2-18b menggunakan teleskop Hubble pada 2019.

Ilmuwan mengatakan, air dalam bentuk cair mungkin ada di permukaan K2-18b. Saat ini, mereka juga memperkirakan ada lautan besar di planet tersebut.

Selain itu, James Webb Space Telescope (JWST) juga mengidentifikasi karbon dioksida, metana, dan senyawa seperti dimetil sulfida (DMS) di atmosfer K2-18b.

Keberadaan DMS menarik untuk diperhatikan karena di Bumi senyawa ini diproduksi oleh ganggang.

Namun, belum diketahui secara pasti bagaimana DMS bisa diproduksi secara alami di K2-18b tanpa adanya kehidupan.

Baca juga: Astronom Temukan Planet Seukuran Bumi, Layak Huni?

Apakah ada kehidupan di K2-18b?

Kandungan air hingga DMS yang ditemukan di K2-18b mengindikasikan bahwa planet ini menjadi tempat yang tepat untuk menemukan kehidupan asing.

Namun, upaya untuk mencari kehidupan di sana tidak semudah yang dibayangkan.

Metode yang digunakan untuk mengetahui apa yang ada di atmosfer exoplanet melibatkan cahaya dari sumber yang berbeda (biasanya bintang atau galaksi) yang melewati tepi atmosfer yang kemudian bisa diamati oleh manusia.

Senyawa kimia apa pun akan menyerap cahaya pada panjang gelombang tertentu yang kemudian bisa diidentifikasi.

Baca juga: Apakah Fenomena Aurora Bisa Terjadi di Planet Lain? Berikut Penjelasannya

K2-18b mengandung karbon dioksida

Selain metana dan air, K2-18 b juga diperkirakan mengandung karbon dioksida, sebagaimana dilansir dari USA Today.

Ilmuwan mengatakan, ukuran K2-18b lebih besar dari Bumi namun ukurannya tidak melebihi Neptunus.

Selain itu, planet tersebut juga tidak seperti planet-planet lain yang ada di Tata Surya.

Karena tidak ada planet terdekat yang memiliki ukuran yang sama, ilmuwan mengatakan kondisi atmosfer K2-18b masih menjadi misteri bagi para astronom yang sedang mendiskusikan kondisi atmosfernya.

Dalam pencarian kehidupan di exoplanet, ilmuwan berfokus pada planet berbatu yang lebih kecil, kata Nikku Madhusudhan, astronom di University of Cambridge.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:

Terkini Lainnya

Tips Mengobati Luka Emosional, Berikut 6 Hal yang Bisa Anda Lakukan

Tips Mengobati Luka Emosional, Berikut 6 Hal yang Bisa Anda Lakukan

Tren
Profil Francisco Rivera, Pemain Terbaik Liga 1 Musim 2023/2024

Profil Francisco Rivera, Pemain Terbaik Liga 1 Musim 2023/2024

Tren
Benarkah Pakai Sampo Mengandung SLS dan SLES Bikin Rambut Rontok? Ini Kata Dokter

Benarkah Pakai Sampo Mengandung SLS dan SLES Bikin Rambut Rontok? Ini Kata Dokter

Tren
Dinilai Muluskan Jalan Kaesang, Ini Sosok Penggugat Batas Usia Calon Kepala Daerah

Dinilai Muluskan Jalan Kaesang, Ini Sosok Penggugat Batas Usia Calon Kepala Daerah

Tren
Apa Itu Skala Waktu Greenwich Mean Time (GMT)? Berikut Sejarahnya

Apa Itu Skala Waktu Greenwich Mean Time (GMT)? Berikut Sejarahnya

Tren
Gunung Semeru Hari Ini Erupsi 8 Kali, Tinggi Letusan 400 Meter

Gunung Semeru Hari Ini Erupsi 8 Kali, Tinggi Letusan 400 Meter

Tren
KAI Ancam Pelaku Pelemparan Batu ke Kereta, Bisa Dipidana Penjara Seumur Hidup

KAI Ancam Pelaku Pelemparan Batu ke Kereta, Bisa Dipidana Penjara Seumur Hidup

Tren
5 Wilayah Berpotensi Banjir Rob 1-10 Juni 2024, Mana Saja?

5 Wilayah Berpotensi Banjir Rob 1-10 Juni 2024, Mana Saja?

Tren
Mengapa Anjing Peliharaan Menjulurkan Lidah? Berikut 7 Alasan Umumnya

Mengapa Anjing Peliharaan Menjulurkan Lidah? Berikut 7 Alasan Umumnya

Tren
12 Wilayah yang Berpotensi Kekeringan pada Juni 2024

12 Wilayah yang Berpotensi Kekeringan pada Juni 2024

Tren
Alasan Pekerja yang Sudah Punya Rumah Tetap Harus Jadi Peserta Tapera

Alasan Pekerja yang Sudah Punya Rumah Tetap Harus Jadi Peserta Tapera

Tren
Cara Mengajukan Pinjaman Melalui Layanan Dana Siaga BPJS Ketenagakerjaan, Apa Syaratnya?

Cara Mengajukan Pinjaman Melalui Layanan Dana Siaga BPJS Ketenagakerjaan, Apa Syaratnya?

Tren
Viral, Video Harimau Sumatera Masuk ke Halaman Masjid di Solok, Ini Penjelasan BKSDA

Viral, Video Harimau Sumatera Masuk ke Halaman Masjid di Solok, Ini Penjelasan BKSDA

Tren
Kata 'Duit' Disebut Berasal dari Belanda dan Tertulis di Koin VOC, Ini Asal-usulnya

Kata "Duit" Disebut Berasal dari Belanda dan Tertulis di Koin VOC, Ini Asal-usulnya

Tren
Juru Bahasa Isyarat Saat Konpers Pegi Tersangka Pembunuhan Vina Disebut Palsu, Ini Kata SLBN Cicendo Bandung

Juru Bahasa Isyarat Saat Konpers Pegi Tersangka Pembunuhan Vina Disebut Palsu, Ini Kata SLBN Cicendo Bandung

Tren
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com