Karena itu, Aisya menyarankan agar pemilik kucing rutin membersihkan bulu kucing, menjaga kucing jauh dari kamar tidur anak, atau memelihara kucing di luar ruangan.
"Mencuci tangan sebelum makan, setelah main, dan setelah memegang kucing," lanjutnya.
Baca juga: Benarkah Memelihara Kucing Bikin Anak Terhindar dari Batuk dan Pilek?
Lebih lanjut, Aisya mengungkapkan orangtua bisa mengenalkan anak kepada hewan peliharaan sejak usia 6 bulan. Namun, dia tidak merekomendasikan memelihara kucing saat punya bayi.
"Umumnya, hewan peliharaan yang sudah terbiasa ada di sekitar manusia tidak akan menyakiti bayi dengan sengaja," tegas dia.
Kendati demikian, orangtua harus tetap mengawasi dan selalu berada di sekitar bayi yang bermain dengan kucing.
Meskipun jinak, pegerakan bayi yang tidak terduga bisa membuat kucing yang dibiarkan hanya berdua dengannya menjadi terkejut dan malah menyerang bayi.
Aisya juga menekankan orangtua memberi batasan interaksi antara bayi dan hewan peliharaan.
"Jangan biarkan hewan peliharaan menjilat wajah bayi, sebab hal tersebut bisa meningkatkan risiko penularan infeksi pada mata atau mulut bayi," katanya.
Orangtua juga harus melarang anak memeluk hewan peliharaan yang baru keluar rumah atau belum dibersihkan. Ini karena kucing bisa saja mengendus sampah atau menjilat hewan lain. Hal tersebut bisa menularkan kutu ke anak.
Baca juga: Benarkah Kucing Bisa “Clingy” dengan Pemiliknya? Ini Kata Dokter Hewan
Meski begitu, Aisya menekankan memelihara kucing bermanfaat bagi anak. Berikut manfaatnya:
1. Mengembangkan empati anak
Menurutnya, memelihara kucing akan menumbuhkan kasih sayang dan empati anak kepada makhluk hidup.
2. Menghindari sikap kesepian
Kucing akan menemani kucing serta membangun hubungan baik anak dengan orang lain.
3. Picu emosi positif