Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kisah Della Hiariej yang Divonis Gagal Ginjal Stadium Akhir, Sempat Mengira Gejala Asam Lambung

Kompas.com - 27/09/2023, 18:00 WIB
Alicia Diahwahyuningtyas,
Inten Esti Pratiwi

Tim Redaksi

Selain itu, ia juga sempat merasakan lebam dan memar yang dianggapnya akibat dari kecapekan lantaran aktivitas yang ia jalani.

"Gejala memburuk seperti pusing kepala sebelah, mata memerah, mimisan, mual, muntah, sesak, dan ada banyak memar di tubuh," ungkap Della.

"Saat itu aku mengira gerd, karena ada rasa panas pada dada, sesak, dan muntah. Ini salah aku juga sih, self-diagnose bukannya ke dokter spesialis," sambungnya.

Baca juga: 10 Penyebab Gagal Ginjal yang Perlu Diwaspadai

Tidak pernah suntik pemutih

Lebih lanjut, Della menyampaikan bahwa dirinya selama ini tidak pernah mengalami sakit apapun, kecuali hipertensi.

"Tidak pernah sakit sebelumnya, tidak pernah masuk rumah sakit juga. Makanya kaget karena dokter bilang sakitnya seperti sudah lama karena tidak mungkin tiba-tiba stadium akhir," jelasnya.

Della juga mengaku bahwa dirinya tidak pernah menggunakan suntik putih atau mengonsumsi obat-obatan.

"Aku tidak pernah suntik putih, infuse whitening, atau obat apapun untuk memutihkan, karena banyak yang mengira ini alasannya," tegasnya.

"Aku juga memar bukan karena penyakit autoimun atau lupus. Tapi, kata dokter karena tensinya tinggi, pada saat waktu itu sampai angka 232. Jadi pembuluh darah pecah dan mengakibatkan memar," lanjut Della.

Della mengungkapkan, dulunya ia memiliki pola makan yang tidak sehat. Ia sering makan makanan asin yang mengandung banyak micin, makanan instan, junk food, dan juga mi.

Saat ini Della menjalani pengobatan berupa hemodialisis atau cuci darah yang dilakukan dua kali dalam seminggu. Cuci darah ini sudah berjalan selama 3 tahun.

"Untuk saat ini aku berobat jalan, cuman cuci darah aja kalau ke rumah sakit dan sudah berjalan 3 tahun semenjak sakit. Tiap bulan juga konsultasi ke dokter spesialis penyakit dalam dan ada obat rutin juga untuk tensi, kalsium, dan obat yang dibutuhkan saja," kata dia.

Baca juga: 5 Jenis Penyakit Gagal Ginjal dan Penyebabnya

Adanya peningkatan ureum dan kreatinin

Sementara itu, dokter spesialis penyakit dalam sekaligus Dekan Fakultas Kedokteran di Universitas Indonesia (UI), Ari Fahrial Syam mengatakan, pasien gagal ginjal akan mengalami peningkatan ureum dan kreatinin.

"Pada pasien gagal ginjal terjadi peningkatan ureum dan kreatinin. Di mana gejalanya akan seperti sakit maag, namun bukan seperti pasien Gastroesophageal Reflux Disease (GERD)," ujarnya kepada Kompas.com, Rabu.

Kadar ureum dalam darah adalah indikator fungsi ginjal.

Di mana, ureum diproduksi sebagai produk sampingan di hati ketika protein dimetabolisme. Artinya, ureum adalah zat sisa dari pemecahan protein dan asam amino di dalam hati.

Halaman:

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com