Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kisah Bayi dengan Tangan "Hulk", Sempat Dikira Dokter Tak Akan Selamat

Kompas.com - 27/09/2023, 01:46 WIB
Yefta Christopherus Asia Sanjaya,
Rizal Setyo Nugroho

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Seorang bayi perempuan di Kentucky, Amerika Serikat lahir dengan kondisi tangan berukuran besar dan kekar layaknya karakter superhero Marvel, Hulk.

Kondisi tersebut dialami oleh Armani Milby yang lahir dari seorang ibu bernama Chelsey Milby lewat operasi caesar.

Dilansir dari Daily Express, tangan Armani tampak kekar bukan karena otot yang membesar namun disebabkan oleh limfangioma.

Penyakit itu membuat lengan sampai dadanya membengkak sehingga ia dijuluki sebagai baby Hulk dan mini Hulk.


Baca juga: Wanita 19 Tahun di Inggris Tak Sadar Sedang Hamil, Mendadak Kaki Bayi Keluar dari Rahim

Kelahiran Armani membuat ibunya tertekan

Limfangioma seperti dialami Armani menyebabkan pertumbuhan pada pembuluh getah bening.

Kondisi tersebut menyebabkan masalah pada pernapasan dan penglihatan, namun Armani beruntung karena ia dapat dirawat tanpa operasi.

Chelsey mengatakan, dokter sempat mengatakan bahwa buah hatinya tidak akan selamat ketika dilahirkan karena kondisi yang langka.

Ia mengaku tidak paham dengan limfangioma yang dialami oleh Armani. Chelsey juga mengatakan, ia sangat terpukul dengan diagnosis dokter.

Namun, keajaiban datang saat operasi Chelsey akan menjalani operasi caesar. Armani yang awalnya diprediksi dokter tidak memiliki peluang hidup, dilahirkan dalam kondisi selamat.

Armani lahir dengan berat 12 kilogram. Bobot Armani hampir tiga kali lipat dari berat bayi normal.

"Ketika saya mengetahuinya, sejujurnya, saya sangat terpukul, saya patah hati," ujar Chelsey dikutip dari New York Post.

"Saya tidak mengerti apa yang terjadi, apa yang salah, karena saya memiliki dua bayi yang sehat, dan saya menangis setiap hari. Setiap hari, saya bertanya kepada Tuhan mengapa," kata dia. 

Baca juga: Bayi di India Lahir dengan 26 Jari, Dianggap sebagai Titisan Dewi

Tidak berniat aborsi

Chelsey mengatakan, ia melewati proses mengandung yang penuh tantangan sebelum Armani lahir.

Ketika usia kandungannya 17 minggu, dokter yang melakukan USG khawatir bila Armani mengalami penumpukan cairan karena kondisi berbahaya bagi jantung.

Orang lain juga pernah bertanya kepada Chelsey apakah dirinya akan melahirkan tiga bayi kembar karena perutnya yang begitu besar.

"Tubuh saya seperti mati. Berat badan saya hampir 200 kilogram, dan kesehatan saya semakin memburuk," ungkap Chelsey.

Meskipun kondisinya sulit saat hamil, dia mengaku tidak pernah mempertimbangkan untuk melakukan aborsi. Walaupun hal itu disarankan kepadanya. 

Baca juga: Kisah Bocah 2 Tahun asal Malaysia yang Dijuluki Manusia Serigala, Orangtua Mengaku Sempat Stres

Merasa diberkati

Chelsey mengatakan, ketika ia melahirkan Armani, sang suami berada di luar ruang operasi sambil berdoa agar bayinya selamat.

Ia juga menyampaikan, dirinya mengalami panic attack atau serangan panik selama persalinan. Namun, hal ini terbayar tuntas ketika Chelsey melihat wajah Armani untuk pertama kalinya.

"Ketika saya benar-benar melihatnya, saya semakin menangis karena saya belum pernah melihat yang seperti itu, tetapi saya tidak peduli seperti apa dia, saya tetap mencintainya," tutur Chelsey.

Chelsey merasa diberkati karena ia dapat membuktikan bahwa para dokter salah karena memprediksi buah hatinya tidak akan lahir dengan selamat.

Setelah Armani lahir, keluarga Chelsey melakukan perjalanan sejauh 160 kilometer ke Cincinnati agar bayi tersebut dapat dirawat di rumah sakit spesialis.

Armani akan menjalani operasi akhir tahun ini untuk mengangkat pembuluh limfatik agar ia bisa memiliki ukuran tangan yang normal. Ia juga akan menjalani beberapa operasi untuk menghilangkan kelebihan kulit.

Chelsey memang merasa lega putrinya selamat, namun ia harus berjuang melawan depresi pascamelahirkan.

"Saya berjuang melawan depresi pascamelahirkan, dan saya harus menyingkirkannya untuk mencoba menjadi orang terkuat yang bisa saya lakukan untuknya dan untuk kedua anak saya yang lain," ujarnya.

Baca juga: Ramai soal Skrining Hipotiroid Kongenital Wajib untuk Bayi, Seberapa Pentingkah?

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.


Terkini Lainnya

Sunat Perempuan Dilarang WHO karena Berbahaya, Bagaimana jika Telanjur Dilakukan?

Sunat Perempuan Dilarang WHO karena Berbahaya, Bagaimana jika Telanjur Dilakukan?

Tren
UU Desa: Jabatan Kades Bisa 16 Tahun, Dapat Tunjangan Anak dan Pensiun

UU Desa: Jabatan Kades Bisa 16 Tahun, Dapat Tunjangan Anak dan Pensiun

Tren
Harga Kopi di Vietnam Melambung Tinggi gara-gara Petani Lebih Pilih Tanam Durian

Harga Kopi di Vietnam Melambung Tinggi gara-gara Petani Lebih Pilih Tanam Durian

Tren
Kasus Mutilasi di Ciamis dan Tanggung Jawab Bersama Menangani Orang dengan Gangguan Mental

Kasus Mutilasi di Ciamis dan Tanggung Jawab Bersama Menangani Orang dengan Gangguan Mental

Tren
Potensi Manfaat Tanaman Serai untuk Mengatasi Kecemasan Berlebih

Potensi Manfaat Tanaman Serai untuk Mengatasi Kecemasan Berlebih

Tren
Terkait Penerima KIP Kuliah yang Bergaya Hedon, UB: Ada Evaluasi Ulang Tiga Tahap

Terkait Penerima KIP Kuliah yang Bergaya Hedon, UB: Ada Evaluasi Ulang Tiga Tahap

Tren
Catat, Ini 5 Jenis Kendaraan yang Dibatasi Beli Pertalite di Batam Mulai Agustus

Catat, Ini 5 Jenis Kendaraan yang Dibatasi Beli Pertalite di Batam Mulai Agustus

Tren
Wacana Pembongkaran Separator di Ring Road Yogyakarta, Begini Kata Ahli UGM

Wacana Pembongkaran Separator di Ring Road Yogyakarta, Begini Kata Ahli UGM

Tren
BMKG: Wilayah yang Dilanda Hujan Lebat dan Angin Kencang 9-10 Mei 2024

BMKG: Wilayah yang Dilanda Hujan Lebat dan Angin Kencang 9-10 Mei 2024

Tren
[POPULER TREN] Prakiraan Cuaca BMKG: Wilayah Hujan Lebat 9 Mei 2024 | Vaksin AstraZeneca Ditarik Peredarannya

[POPULER TREN] Prakiraan Cuaca BMKG: Wilayah Hujan Lebat 9 Mei 2024 | Vaksin AstraZeneca Ditarik Peredarannya

Tren
Mengulik Racunomologi

Mengulik Racunomologi

Tren
Pemain Bola Malaysia Kembali Jadi Korban Penyerangan, Mobil Diadang Saat Berangkat ke Tempat Latihan

Pemain Bola Malaysia Kembali Jadi Korban Penyerangan, Mobil Diadang Saat Berangkat ke Tempat Latihan

Tren
Cara Mengetahui Jenis Vaksin Covid-19 yang Pernah Diterima

Cara Mengetahui Jenis Vaksin Covid-19 yang Pernah Diterima

Tren
Potensi Manfaat Tanaman Serai untuk Menurunkan Kolesterol Jahat

Potensi Manfaat Tanaman Serai untuk Menurunkan Kolesterol Jahat

Tren
Sejumlah Riset Sebut Hubungan Kekurangan Vitamin D dengan PCOS

Sejumlah Riset Sebut Hubungan Kekurangan Vitamin D dengan PCOS

Tren
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com