Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Sejarah Pasar Tanah Abang, Dulu Jadi Primadona, Kini Merana

Kompas.com - 24/09/2023, 12:00 WIB
Ahmad Naufal Dzulfaroh,
Sari Hardiyanto

Tim Redaksi

Para pedagang kambing berjualan di tiga lokasi berbeda di pasar itu dan tergabung dalam Himpunan Pedagang Kambing Tanah Abang (HPKT).

Baca juga: Kronologi dan Dugaan Penyebab Kebakaran Pasar Gembrong Jakarta Timur

Renovasi besar-besaran

Di era Gubernur Ali Sadikin, Pasar Tanah Abang direnovasi secara besar-besaran pada 1973.

Kompaspedia mencatat, butuh waktu dua tahun untuk membangun pasar yang lebih modern, dengan berbagai fasilitasn yang memadai.

Wajah baru Pasar Tanah Abang terdiri dari empat blok, yakni Blok A hingga D.

Masing-masing Blok terdiri dari tiga lantai kecuali Blok D yang hanya dua lantai.

Total anggaran yang dihabiskan untuk mengubah pasar tersebut sebesar Rp 4,9 miliar.

Pasar yang luas bangunannya sekitar 11.154 meter persegi dan luas pelataran 7.600 meter persegi tersebut diresmikan pemakaiannya pada 21 Agustus 1975.

Sejak saat itu, Pasar Tanah Abang terus berkembang dan ramai pengunjung. Perluasan juga terus dilakukan hingga menjadi tujuh blok.

Perkembangan pesat pasar itu semakin nyata setelah adanya Stasiun Tanah Abang. Tempat-tempat peribadatan juga sudah dibangun di kawasan tersebut, mulai dari Masjid Al Makmur hingga klenteng Hok Tek Tjen Sien.

Baca juga: 5 Perbedaan Pasar Saham dan Forex, Apa Saja?

Terbakar pada 2003

Pada 2003, kebakaran besar melalap Pasar Tanah Abang. Ratusan miliar aset pedagang pun ludes terlalap api.

Lebih dari 5.000 pedagang di Pasar Tanah Abang kehilangan tempat usahanya. Sedikitnya tercatat 1,3 juta orang kehilangan pekerjaan sebagai dampak langsung dari musibah kebakaran.

Mereka yang terdampak antara lain, pedagang, buruh pikul, karyawan toko, penjahit pada perusahaan konfeksi, serta perusahaan angkut barang bersama karyawannya.

Meski tak sepenuhnya mematikan geliat perdagangan, tetapi Pasar Tanah Abang saat itu sempat lumpuh.

Gubernur DKI Jakarta Sutiyoso menyebut kebakaran pasar itu sebagai musibah. Bahkan, beberapa sesepuh Pasar Tanah Abang bilang kebakaran hebat itu sebagai musibah nasional.

Baca juga: Pasar Tradisional Jorok Penuh Tumpukan Sampah, Pakar Jelaskan Penyebabnya

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:

Terkini Lainnya

Ramai soal Tren Pernikahan Tanpa Rasa Cinta dan Hasrat Seksual di Jepang, Apa Itu?

Ramai soal Tren Pernikahan Tanpa Rasa Cinta dan Hasrat Seksual di Jepang, Apa Itu?

Tren
Perbandingan Ranking FIFA Indonesia Vs Irak, Bakal Duel di Kualifikasi Piala Dunia 2026

Perbandingan Ranking FIFA Indonesia Vs Irak, Bakal Duel di Kualifikasi Piala Dunia 2026

Tren
Kronologi Bupati Halmahera Utara Ancam Demonstran Pakai Parang, Berujung Dilaporkan ke Polisi

Kronologi Bupati Halmahera Utara Ancam Demonstran Pakai Parang, Berujung Dilaporkan ke Polisi

Tren
Bukan Mewakili Jumlah Anggota, Ini Makna 12 Bintang Emas yang Ada di Bendera Uni Eropa

Bukan Mewakili Jumlah Anggota, Ini Makna 12 Bintang Emas yang Ada di Bendera Uni Eropa

Tren
Pendaftaran PPDB SD Surabaya 2024 Jalur Zonasi Kelurahan Dibuka, Klik Sd.ppdbsurabaya.net/pendaftaran

Pendaftaran PPDB SD Surabaya 2024 Jalur Zonasi Kelurahan Dibuka, Klik Sd.ppdbsurabaya.net/pendaftaran

Tren
Mengenal Robot Gaban 'Segede Gaban', Sebesar Apa Bentuknya?

Mengenal Robot Gaban "Segede Gaban", Sebesar Apa Bentuknya?

Tren
Motif Ibu di Tangsel Rekam Video Cabuli Anak Sendiri, Mengaku Diancam dan Dijanjikan Rp 15 Juta

Motif Ibu di Tangsel Rekam Video Cabuli Anak Sendiri, Mengaku Diancam dan Dijanjikan Rp 15 Juta

Tren
Perang Balon Berlanjut, Pembelot Korea Utara Ancam Kirim 5.000 USB Berisi Drama Korea Selatan

Perang Balon Berlanjut, Pembelot Korea Utara Ancam Kirim 5.000 USB Berisi Drama Korea Selatan

Tren
Terdampak Balon Isi Sampah dari Korut, Warga Korsel Bingung Minta Ganti Rugi ke Siapa

Terdampak Balon Isi Sampah dari Korut, Warga Korsel Bingung Minta Ganti Rugi ke Siapa

Tren
Video Viral Bocah Jatuh dari JPO Tol Jatiasih karena Pagar Berlubang, Jasa Marga Buka Suara

Video Viral Bocah Jatuh dari JPO Tol Jatiasih karena Pagar Berlubang, Jasa Marga Buka Suara

Tren
Iuran Tapera Dinilai Belum Bisa Dijalankan, Ini Alasannya

Iuran Tapera Dinilai Belum Bisa Dijalankan, Ini Alasannya

Tren
Maladewa Larang Warga Israel Masuk Negaranya, Solidaritas untuk Palestina

Maladewa Larang Warga Israel Masuk Negaranya, Solidaritas untuk Palestina

Tren
Syarat dan Cara Daftar PPDB Jabar 2024, Akses di Sapawarga atau Klik ppdb.jabarprov.go.id

Syarat dan Cara Daftar PPDB Jabar 2024, Akses di Sapawarga atau Klik ppdb.jabarprov.go.id

Tren
Profil Bambang Susantono dan Dhony Rahajoe, Kepala dan Wakil Kepala IKN yang Mengundurkan Diri

Profil Bambang Susantono dan Dhony Rahajoe, Kepala dan Wakil Kepala IKN yang Mengundurkan Diri

Tren
Heboh Orang Ngobrol dengan Layar Bioskop di Grand Indonesia, Netizen: Sebuah Trik S3 Marketing dari Lazada Ternyata

Heboh Orang Ngobrol dengan Layar Bioskop di Grand Indonesia, Netizen: Sebuah Trik S3 Marketing dari Lazada Ternyata

BrandzView
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com