Beberapa efek samping Metformin lainnya yang lebih jarang terjadi tetapi tetap perlu diwaspadai, termasuk:
Hipoglikemia adalah istilah medis untuk kondisi gula darah rendah. Inilah yang terjadi jika Anda terlalu banyak menurunkan kadar gula darah dengan mengonsumsi obat-obatan secara berlebihan.
Anda mungkin akan mengalami gejala seperti pusing, kebingungan, atau gemetar. Jika kadar gula terlalu rendah, ini bisa menjadi keadaan darurat yang mengancam jiwa.
Hipoglikemia bisa terjadi jika Anda mengonsumsi Metformin dengan obat penurun glukosa lain seperti insulin atau sulfonilurea.
Risiko hipoglikemia juga meningkat jika:
Mengonsumsi Metformin dapat meningkatkan risiko terjadinya kekurangan vitamin B12.
Gejala dari kekurangan B12 meliputi:
Meskipun secara keseluruhan dianggap cukup aman, namun Metformin memiliki satu efek samping yang serius (walaupun jarang), yang disebut asidosis laktat.
Kondisi ini terjadi ketika terlalu banyak asam laktat, atau laktat, suatu zat yang dibuat oleh otot dan sel darah merah, yang menumpuk di dalam darah Anda.
Mengonsumsi Metformin dapat meningkatkan produksi asam laktat sel serta membuat zat ini lebih sulit dikeluarkan oleh tubuh.
Orang yang berisiko lebih tinggi mengalami asidosis laktat terkait Metformin adalah mereka yang menderita gagal jantung, gangguan ginjal, atau penyakit hati.
Tanda dan gejala asidosis laktat dapat muncul secara tiba-tiba atau muncul secara perlahan dan memburuk dalam beberapa hari, termasuk:
Ketika Anda menderita penyakit ginjal, tubuh akan lebih sulit membuang Metformin. Hal itu pada gilirannya meningkatkan risiko terkena asidosis laktat.
Sebelum meresepkannya, dokter harus melakukan tes perkiraan laju filtrasi glomerulus (GFR) untuk melihat apakah ginjal Anda bekerja cukup baik untuk mengonsumsi Metformin.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.