Hal tersebut berkaitan dengan manfaat kesehatan, seperti berat badan yang sehat dan risiko penyakit yang lebih rendah.
Baca juga: Benarkah Karbohidrat Bisa Bikin Berat Badan Bertambah?
Kesalahan umum saat diet adalah terlalu fokus pada pembatasan makanan.
Padahal, cara tersebut justru membuat Anda mudah lapar, dan tidak mematuhi rencana diet.
Ahli diet Jaclyn London justru menyarakan agar mengonsumsi makanan sehat untuk memastikan kebutuhan nutrisi tubuh tetap terpenuhi.
"Pikirkan tentang lebih banyak sayuran, lebih banyak buah," kata London, dikutip dari Insider.
Pastikan bahwa porsi makan Anda selama diet sebagian besar berisi sayuran non-tepung, seperti sayuran hijau.
Selain memenuhi nutrisi tubuh, konsumsi makanan utuh juga bisa mencegah masalah kesehatan seperti penyakit jantung dan kanker.
Baca juga: Jangan Salah Pilih, Berikut Buah Rendah Karbohidrat untuk Menurunkan Berat Badan
Cara menurunkan berat badan melalui pola makan yang paling populer adalah dengan defisit kalori.
Defisit kalori adalah mengonsumsi lebih sedikit kalori dari yang mampu Anda bakar.
Dilansir dari Healthline, diet defisit kalori tidak perlu dilakukan selama Anda mengonsumsi makanan yang kaya protein, lemak, dan serat dengan seimbang.
Sebaliknya, mengonsumsi terlalu sedikit kalori justru bisa berbahaya dan kurang efektif untuk menurunkan berat badan.
Usahakan untuk mengurangi kalori dalam jumlah yang berkelanjutan dan sehat berdasarkan rekomendasi dokter.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.