Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kebakaran di Bromo Akhirnya Padam, Bisakah Rumput di Savana Tumbuh Lagi?

Kompas.com - 15/09/2023, 21:00 WIB
Erwina Rachmi Puspapertiwi,
Sari Hardiyanto

Tim Redaksi

Menurutnya, diperkirakan butuh waktu dua hingga tiga bulan sampai bukit Bromo dapat kembali menghijau. Namun, kondisi ini terjadi terutama setelah turun hujan yang menyirami tumbuhan di sana.

"Bekas kebakaran (yang terjadi pada) tanggal 30 Agustus sudah ada yang mulai tumbuh tunas lho," lanjut dia.

Baca juga: Penjelasan Pengelola soal Razia di Lautan Pasir Bromo

Berkaca dari tanaman yang mulai tumbuh setelah kebakaran di Bromo pada Agustus tersebut, ia berharap wilayah padang rumput bisa mulai menghijau lagi.

"Jadi semoga 2-3 bulan setelah turun hujan bisa mulai menghijau lagi ya," imbuhnya.

Meski begitu, Septi enggan mengungkapkan berapa biaya yang dikeluarkan untuk menghijaukan bukit savana Bromo.

Sementara itu, lokasi Taman Nasional Bromo Tengger Semeru ditutup secara total sejak Rabu (10/9/2023) pukul 19.00 WIB sampai batas waktu yang belum ditentukan.

Septi juga belum bisa memastikan apakah pihaknya akan membuka taman nasional ini setelah rumput dan pepohonan di sana tumbuh kembali maupun waktu pasti pembukaannya.

Baca juga: Jadi Satu-satunya Tersangka Kebakaran di Bromo, Ini Peran Manajer WO Prewedding

Tanaman yang terdampak kebakaran

Terpisah, Kepala Balai Besar (BB) TNBTS Hendro Wijanarko mengatakan, kebakaran di Bromo menyebabkan rumput di padang rumputnya hangus.

Diberitakan Kompas.id, Selasa (12/9/2023), flora endemik juga terdampak akibat kebakaran yang terjadi. Adapun flora tersebut yakni rumput mlelo, edelwais, hingga anggrek tosari.

Sementara belum diketahui apakah ada fauna yang ikut terbakar dalam peristiwa tersebut.

Menurut dia, pihaknya baru akan menghitung kerugian setelah pemadaman tuntas, termasuk kerugian yang dialami oleh pelaku usaha.

 Baca juga: Puncak Musim Kemarau, Karhutla, dan Wilayah yang Berpotensi Alami Kekeringan...

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com