Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Virus Nipah Menyebar di India, Akankah sampai Indonesia?

Kompas.com - 15/09/2023, 08:30 WIB
Nur Rohmi Aida,
Farid Firdaus

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Kerala, negara bagian di India selatan tengah berupaya membendung wabah virus Nipah yang sejauh ini sudah menyebabkan dua orang meninggal di negara itu.

Sejumlah tindakan diambil untuk mencegah penyebaran virus, antara lain menutup sekolah-sekolah dan melakukan tes pada ratusan orang.

Sebagai informasi, virus Nipah adalah virus yang dapat menular ke manusia melalui kontak langsung dengan cairan tubuh kelelawar atau babi yang terinfeksi.

Lantas, bagaimana kemungkinan penyebaran virus Nipah di Indonesia?

Penjelasan ahli

Ahli Epidemiologi Griffith University Austria Dicky Budiman menjelaskan, virus Nipah termasuk virus yang sangat patogenik dan berpotensi menyebabkan pandemi.

Potensi tersebut semakin besar karena penyakit tersebut belum ada obat serta vaksinnya sehingga sulit dikendlikan.

Meski demikian, potensi virus tersebut menyebar ke berbagai wilayah saat ini masih jauh.

"Potensinya untuk menyebar saat ini masih jauh, namun untuk di Kerala saat ini semakin serius," ujar Dicky saat dihubungi Kompas.com, Kamis (14/9/2023).

Baca juga: Virus Nipah Menyebar di India, Tewaskan 1 Anak, 2 Nakes Terinfeksi

Menurut Dicky, potensi penyebaran virus tersebut di Indonesia juga ada.

Sebab, virus Nipah juga pernah ditemukan di Malaysia. Virus ini pertama kali terdeteksi di Negeri Jiran pada 1998.

Selain itu, secara umum virus Nipah juga memang berpotensi muncul di wilayah ASEAN.

"Sebetulnya potensinya di ASEAN untuk terjadinya Nipah virus ada karena kelelawar buah di wilayah kita ada," ucap Dicky.

Apalagi, kemampuan Indonesia dinilai Dicky masih lemah terutama dalam mengatasi suatu infeksi baru.

"Titik lemah kita sebagai negara yang luas, kaya akan alam liarnya," ujarnya.

"Apalagi, virus Nipah bisa ditularkan dari manusia ke manusia," sambungnya.

Baca juga: 4 Hal yang Perlu Diketahui tentang Virus Nipah

Halaman:

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com