Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Cara India "Sembunyikan" Kemiskinan Saat KTT G20, Kawasan Kumuh Ditutupi Kain

Kompas.com - 14/09/2023, 16:30 WIB
Nur Rohmi Aida,
Farid Firdaus

Tim Redaksi

KOMPAS.com - India "menyembunyikan" wilayah kumuh negara itu saat Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) G20 pekan lalu.

Pemerintah negara tersebut memasang kain di sekitar kawasan kumuh New Delhi saat sejumlah pemimpin negara datang pada 9-10 September 2023 untuk menghadiri KTT G20.

Unggahan video yang memperlihatkan keberadaan kain berwarna hijau untuk menutupi kawasan kumuh viral di media sosial setelah dibagikan sejumlah warganet.

Langkah tersebut menuai banyak protes dari warga yang tinggal di wilayah kumuh Delhi.

Pasalnya, selain memasang kain di sekitar kawasan kumuh, pemerintah juga meminta agar kantor, pasar, dan restoran di wilayah itu ditutup selama tiga hari.

Selain itu, masyarakat juga disarankan untuk tinggal di rumah dan pergerakan mereka dibatasi.

“Mereka menutupi wilayah kami sehingga masyarakat miskin seperti kami dan kemiskinan di dalam negeri tidak disaksikan oleh orang-orang yang datang dari luar negeri,” kata seorang warga, Devi (50), dikutip dari Guardian.

Dia menyayangkan kebijakan pemerintah tersebut.

“Saat tiba waktunya pemilu, setiap politisi datang menemui kami. Mereka makan bersama kami dan membuat janji. Tapi, hari ini mereka malu dengan kehadiran kami," tuturnya.

Baca juga: Beredar Kabar India Akan Ganti Nama Jadi Bharat, Apa Alasannya?

Saat KTT G20 diadakan, lebih dari 4.000 tunawisma yang tinggal di bawah jalan layang dan jalan raya dipindahkan ke tempat penampungan di pinggiran Delhi.

Sementara poster bergambar perdana menteri Narendra Modi yang menyambut para delegasi yang akan lewat dipasang di luar wilayah kumuh yang sudah "disembunyikan".

"Ini semacam upaya besar-besaran untuk mengusir masyarakat miskin dari kota atau menghapus mereka dari pandangan publik," kata seorang aktivis, Harsh Mander.

“Kita adalah negara dengan perekonomian terbesar kelima di dunia, namun kenyataannya kita juga mempunyai populasi orang-orang yang hidup dalam kemiskinan terbesar di dunia,” imbuhnya.

Sebagai informasi, G20 atau Group of Twenty adalah forum utama kerja sama ekonomi internasional. G20 beranggotakan negara-negara dengan perekonomian besar di dunia.

Lapak pedagang dihancurkan

Tak hanya menutupi wilayah kumuh kota menggunakan kain, pemerintah India juga menghancurkan lapak-lapak yang ada di pinggir jalan menggunakan buldoser.

Pemerintah berkilah, pembongkaran dilakukan karena bangunan tersebut ilegal. 

Namun, tindakan ini menuai banyak pertanyaan karena baru dilakukan saat KTT G20 akan berlangsung seolah pemerintah ingin menyembunyikan permasalahan negara yang mengakar.

“Yang paling mengejutkan saya adalah India, negara bagian India, merasa malu dengan kemiskinan yang terlihat jelas,” kata Harsh Mander, dilansir dari CNN.

Baca juga: Wahana Antariksa India Deteksi Bukti Pertama Gempa di Bulan

Dalam tanggapan resminya, parlemen mengatakan program yang bertujuan membersihkan kota dari pengemis dan daerah kumuh tak ada kaitannya dengan pelaksanaan KTT G20.

New Delhi diketahui telah lama menjadi kota dengan kesenjangan ekonomi yang mencolok.

Ada banyak jutawan tinggal di rumah mewah tak jauh dari tempat para tunawisma berada.

Kota tersebut memiliki 16 juta penduduk, namun menurut sensus hanya 23,7 persen penduduk yang tinggal secara resmi.

Sisanya tinggal di daerah kumuh, desa, dan lingkungan yang tidak sah.

Baca juga: India Catat 2 Kematian akibat Virus Nipah di Kerala

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com