Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kisah Penyintas Tragedi 9/11: Lari Menuruni 81 Lantai, Terbakar Parah, dan Koma 3 Bulan

Kompas.com - 11/09/2023, 08:30 WIB
Erwina Rachmi Puspapertiwi,
Inten Esti Pratiwi

Tim Redaksi

Dikutip dari CBC (31/8/2021), Manning mengatakan ia sedang melihat pesawat menabrak Menara Selatan di seberang gedungnya saat kejadian itu terjadi.

Api pun sontak membakar tubuh Manning.

"Saya bisa melihat kobaran apinya, tapi yang paling penting, saya merasakan kobaran api itu semakin dalam dan semakin dalam, menembus pakaian saya, dan menembus kulit saya," ceritanya.

Manning menderita luka bakar hampir 82,5 persen.

Ia menghabiskan tiga bulan di ruang gawat darurat dalam keadaan koma. Setelah itu, ia menjalani masa rehabilitasi selama bertahun-tahun untuk bisa duduk dan berjalan.  

Baca juga: Deretan Film yang Berlatar Tragedi 9/11, Serangan yang Meruntuhkan WTC

Penyintas di Pentagon

John Yates, seorang manajer keamanan di Pentagon sedang menonton berita serangan tragedi 9/11 di WTC saat markas Departemen Pertahanan AS itu diserang teroris.

“Saya ingat bola api melayang di atas kepala saya. Saya ingat tertiup ke udara. Saya tidak tahu di mana saya berada ketika saya mendarat. Ruangan itu langsung menjadi hitam karena asap," jelasnya.

Diberitakan National Geographic, Yates lalu merasakan suhu yang sangat panas di ruangan tersebut dalam hitungan detik. Tanpa menyadari tubuhnya terluka, ia merangkak keluar dari gedung yang gelap.

Menurut dia, semua benda yang disentuh terasa panas dan membakar. Ia tidak bisa melihat di tengah asap kebakaran. Yates harus merangkak melewati puing bangunan, lampu yang meleleh, dan perabotan yang menghalangi.

Yates akhirnya mencapai ruang konferensi terdekat. Di sana, ia bertemu dengan rekan kerja yang selamat. Mereka tiba-tiba mendengar suara yang mengarahkan untuk menyelamatkan diri lewat satu pintu. 

“Meskipun itu adalah suara laki-laki yang sangat khas, saya tidak pernah bisa memastikan siapa suaranya. Jadi saya menganggapnya sebagai malaikat pelindung,” kata Yates.

Pintu itu ternyata terhubung ke lorong yang tidak terlalu dipenuhi asap. Yates dan rombongannya lalu melewati lorong untuk keluar dari gedung.

Di halaman Pentagon, ia dibawa dengan ambulans ke Rumah Sakit Pusat Washington.

Yates baru tahu Pentagon diserang teroris setelah ia bangun dari perawatan RS dua hari kemudian.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:

Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com