Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Sederet Efek Samping Obat Penurun Kolesterol Termasuk Statin

Kompas.com - 04/09/2023, 13:30 WIB
Alicia Diahwahyuningtyas,
Inten Esti Pratiwi

Tim Redaksi

2. Ezetimibe

Ezetimibe (dikenal sebagai obat bermerek Zetia) adalah penghambat penyerapan kolesterol.

Obat ini dapat menghentikan usus menyerap kolesterol dan menjadi obat penurun kolesterol yang paling sering diresepkan setelah statin.

Efek samping yang umum dari ezetimibe meliputi:

  • Sakit kepala
  • Pusing
  • Diare
  • Sakit tenggorokan
  • Hidung meler
  • Bersin
  • Nyeri sendi.

Efek samping yang lebih jarang terjadi dan berpotensi serius meliputi:

  • Gatal-gatal
  • Ruam
  • Gatal
  • Kesulitan bernapas atau menelan
  • Pembengkakan pada wajah, tenggorokan, lidah, bibir, kelopak mata, tangan, kaki, pergelangan kaki, atau tungkai bawah
  • Suara serak
  • Sakit perut
  • Kelelahan ekstrem
  • Pendarahan atau memar yang tidak biasa
  • Kekurangan energi
  • Kehilangan nafsu makan
  • Rasa sakit di bagian kanan atas perut
  • Menguningnya kulit atau mata
  • Gejala seperti flu
  • Nyeri otot atau kelemahan
  • Demam
  • Menggigil
  • Tinja berlemak atau pucat
  • Nyeri dada. 

Baca juga: Tanda Kolesterol Tinggi Berupa Benjolan Kuning di Kulit dan Kelopak Mata

3. Sekuestran asam empedu

Sekuestran asam empedu mengikat asam empedu untuk membantu usus mengeluarkan lebih banyak kolesterol.

Dokter di AS memiliki izin regulasi untuk meresepkan sekuestran asam empedu berikut ini:

  • Kolestiramin (Prevalite, Locholest, Locholest Light)
  • Colestipol (Colestid)
  • Colesevelam (Welchol)

Efek samping dari sekuestran asam empedu meliputi:

  • Sembelit
  • Mulas
  • Gas dan kembung
  • Kehilangan nafsu makan
  • Gangguan pencernaan
  • Mual dan muntah
  • Sakit perut.

4. Penghambat PCSK9

Penghambat PCSK9 menonaktifkan protein pada sel hati tertentu untuk menurunkan kolesterol LDL. Dokter di AS mungkin meresepkan Alirocumab atau Evolocumab.

Suntikan Evolocumab dapat menyebabkan:

  • Perubahan warna, gatal, bengkak, nyeri, atau nyeri tekan di tempat suntikan
  • Gejala mirip flu, pilek, sakit tenggorokan, demam, atau menggigil
  • Rasa terbakar atau nyeri saat buang air kecil
  • Nyeri otot atau punggung
  • Pusing
  • Sakit perut.

Efek samping lain yang lebih serius yang memerlukan perhatian medis meliputi:

  • Gatal
  • Ruam
  • Gatal-gatal
  • Kesulitan bernapas atau menelan
  • Pembengkakan pada wajah, tenggorokan, lidah, bibir, dan kelopak mata.

Baca juga: Jenis Olahraga untuk Menurunkan Kolesterol Tinggi dan Durasinya

5. Penghambat adenosin trifosfat-sitrat lyase (ACL)

Penghambat ACL mencegah hati memproduksi kolesterol. Dokter dapat merekomendasikan agar orang dengan kondisi tertentu menggunakannya bersama statin dan melakukan perubahan pola makan dan gaya hidup untuk membantu menurunkan kadar LDL.

Itu termasuk orang dengan jenis kolesterol tinggi turunan yang dikenal sebagai hiperkolesterolemia familial dan orang dengan penyakit jantung yang perlu menurunkan LDL mereka lebih lanjut.

Dokter mungkin meresepkan asam bempedoat (Nexletol) atau asam bempedoat dan ezetimibe (Nexlizet).

Asam bempedoat dapat menyebabkan:

  • Kejang otot
  • Sakit punggung
  • Nyeri di tangan atau kaki.

Efek samping yang lebih serius dapat meliputi:

Halaman Berikutnya
Halaman:

Terkini Lainnya

Daftar 19 Operasi yang Ditanggung BPJS Kesehatan 2024

Daftar 19 Operasi yang Ditanggung BPJS Kesehatan 2024

Tren
Jasa Raharja Beri Santunan untuk Korban Kecelakaan Maut di Subang, Ini Besarannya

Jasa Raharja Beri Santunan untuk Korban Kecelakaan Maut di Subang, Ini Besarannya

Tren
Media Asing Soroti Penampilan Perdana Timnas Sepak Bola Putri Indonesia di Piala Asia U17 2024

Media Asing Soroti Penampilan Perdana Timnas Sepak Bola Putri Indonesia di Piala Asia U17 2024

Tren
Seorang Bocah Berusia 7 Tahun Meninggal Setelah Keracunan Mi Instan di India

Seorang Bocah Berusia 7 Tahun Meninggal Setelah Keracunan Mi Instan di India

Tren
Apa Itu KRIS? Pengganti Kelas BPJS Kesehatan per 30 Juni 2025

Apa Itu KRIS? Pengganti Kelas BPJS Kesehatan per 30 Juni 2025

Tren
Kata Media Asing soal Kecelakaan di Subang, Soroti Buruknya Standar Keselamatan di Indonesia

Kata Media Asing soal Kecelakaan di Subang, Soroti Buruknya Standar Keselamatan di Indonesia

Tren
Pendaftaran STIS 2024 Dibuka 15 Mei, Total 355 Kuota, Lulus Jadi CPNS

Pendaftaran STIS 2024 Dibuka 15 Mei, Total 355 Kuota, Lulus Jadi CPNS

Tren
Mencari Bus Pariwisata yang Layak

Mencari Bus Pariwisata yang Layak

Tren
DNA Langka Ditemukan di Papua Nugini, Disebut Bisa Kebal dari Penyakit

DNA Langka Ditemukan di Papua Nugini, Disebut Bisa Kebal dari Penyakit

Tren
Duduk Perkara Komika Gerallio Dilaporkan Polisi atas Konten yang Diduga Lecehkan Bahasa Isyarat

Duduk Perkara Komika Gerallio Dilaporkan Polisi atas Konten yang Diduga Lecehkan Bahasa Isyarat

Tren
Arab Saudi Bangun Kolam Renang Terpanjang di Dunia, Digantung 36 Meter di Atas Laut

Arab Saudi Bangun Kolam Renang Terpanjang di Dunia, Digantung 36 Meter di Atas Laut

Tren
Penjelasan Pertamina soal Pegawai SPBU Diduga Intip Toilet Wanita

Penjelasan Pertamina soal Pegawai SPBU Diduga Intip Toilet Wanita

Tren
Kelas BPJS Kesehatan Dihapus Diganti KRIS Maksimal 30 Juni 2025, Berapa Iurannya?

Kelas BPJS Kesehatan Dihapus Diganti KRIS Maksimal 30 Juni 2025, Berapa Iurannya?

Tren
Penjelasan Polisi dan Dinas Perhubungan soal Parkir Liar di Masjid Istiqlal Bertarif Rp 150.000

Penjelasan Polisi dan Dinas Perhubungan soal Parkir Liar di Masjid Istiqlal Bertarif Rp 150.000

Tren
Apa yang Terjadi jika BPJS Kesehatan Tidak Aktif Saat Membuat SKCK?

Apa yang Terjadi jika BPJS Kesehatan Tidak Aktif Saat Membuat SKCK?

Tren
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com