Dikutip dari Kompas.com (15/6/2021), kulit jeruk, lemon, atau limau juga dapat digunakan mengusir kucing. Hewan tersebut tidak suka aromanya yang kuat.
Caranya, letakkan potongan kulit di sekitar tempat yang disukai kucing untuk berak atau halaman. Selain itu, peras sari jeruk untuk semprotan pengusir kucing.
Alat ini dapat dipasang di halaman untuk mengusir kucing yang sering berak di sana. Penyiram otomatis akan mendeteksi pergerakan di sekitarnya saat menyala.
Ketika kucing lewat, alat ini akan otomatis menyemburkan air. Akibatnya, kucing dapat terkejut, takut, bahkan lari menjauhi rumah.
Baca juga: Cara Mengusir Kucing Liar dari Atap Rumah
Kucing tidak suka lewat di permukaan yang tidak rata. Karena itu, menutupi halaman dengan ranting atau daun kering bisa menjauhkan hewan ini.
Selain ranting, bisa juga meletakkan mulsa, kerikil, batu-batu, bahkan cangkang telur di halaman.
Kucing juga tidak suka aroma pisang. Meletakkan pisang di halaman dapat mencegahnya buang kotoran sembarangan.
Potong pisang dan letakkan menyebar di sekitar halaman. Pisang yang matang mengeluarkan bau kuat sehingga tidak disukai kucing.
Diberitakan Kompas.com (22/3/2021), kucing akan takut mendengar suara keras seperti lonceng karena indra pendengarannya sensitif.
Karena itu, taruh lonceng- yang akan berbunyi kencang di sekitar area kucing suka berak ataupun di halaman rumah.
Kucing akan mudah kembali buang air dan kotoran di tempat yang sama karena baunya masih tercium. Dia akan mengira itu tempat yang bisa digunakan buang kotoran.
Membersihkan area tersebut dari bau kotoran kucing merupakan cara efektif mengusir dan mencegah kucing berak di tempat yang sama.
Jika kucing masih suka masuk ke halaman atau buang kotoran di satu area dalam rumah, segera tutup akses ke tempat tersebut.
Caranya, pasang pagar kawat setinggi minimal 1,8 meter di halaman. Untuk dalam rumah, beri benda di area kucing suka berak agar ia tidak bisa menempatinya lagi.
Nah, itulah cara gar kucing tidak membuang kotoran sembarangan yang menyebabkan bau dan membuat kotor.
(Sumber: Kompas.com/Erwina Rachmi Puspapertiwi, Aniza Pratiwi | Editor: Inten Esti Pratiwi, Sakina Rakhma Diah Setiawan, Nabilla Tashandra)
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.