Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

5 Kalimat yang Tidak Boleh Diucapkan Orangtua kepada Anak, Apa Saja?

Kompas.com - 04/09/2023, 07:00 WIB
Erwina Rachmi Puspapertiwi,
Rizal Setyo Nugroho

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Orangtua kadang mengucapkan kata-kata yang tidak tepat seperti saat marah kepada anaknya, terutama dalam kondisi emosional.

Ucapan ini bisa dikatakan tanpa sadar meskipun anak tidak tahu isinya buruk atau kasar.

Anak-anak yang masih dalam masa berkembang dapat merespons perkataan orangtuanya lewat perasaan atau sikap sehari-hari.

Akibatnya, kehidupan anak bisa saja berubah menjadi buruk karena perkataan salah dari orangtua.

Untuk mencegah hal tersebut, ahli saraf sekaligus penulis buku How to Help Your Child Clean Up Their Mental Mess Caroline Leaf menuliskan lima kalimat yang perlu orangtua hindari dikatakan kepada anak. Apa saja? 

Baca juga: Beberapa Aplikasi Game dan Media Sosial yang Sebaiknya Dipantau Orangtua


Kalimat yang dihindari orangtua saat bicara pada anak

Berikut lima kalimat yang sebaiknya tidak orangtua katakan ke anak agar tidak memengaruhi perkembangan mentalnya.

1. “Kamu bersikap sangat buruk"

Dikutip dari CNBC (30/7/2023), anak yang tidak percaya diri dan mengalami krisis identitas dapat menunjukan perilaku yang dianggap nakal. Sebagai contoh, mereka mudah marah, cemas, mengasihani diri sendiri, atau putus asa. 

Sayangnya, kondisi tersebut jika tidak ditangani dengan baik bisa menyebabkan masalah di kehidupannya bahkan berpotensi memicu gangguan mental.

Saat anak bersikap kurang baik, jangan menuduhnya buruk atau nakal.

Sebaiknya, sampaikan emosi, perilaku, dan reaksi fisik yang mereka alami berdasarkan pengamatan orangtua.

Kalimat yang bisa dikatakan:

“Saya melihat Kamu merasa frustrasi dan melakukan hal-hal yang biasanya tidak Kamu lakukan. Dapatkah saya membantu mengetahui apa yang sedang terjadi?”

2. “Kamu bereaksi berlebihan!”

Saat orangtua tidak setuju dengan perkataan atau tindakan anak, jangan langsung mengabaikan perasaannya.

Orangtua lebih baik perlu menarik napas dalam-dalam dan mengendalikan perasaan ketika melihat anak berbuat salah.

Sebaiknya, orangtua menjaga kontak mata dan mengondisikan bahasa tubuhnya ketika berhadapan dengan anak.

Anak-anak sering kali lebih bisa memahami isyarat nonverbal dibandingkan orang dewasa. Saat merasa terancam atau tidak aman, mereka cenderung menutup diri dan enggan berbicara.

Kalimat yang bisa dikatakan:

“Saya butuh waktu sejenak untuk menenangkan diri. Ayo istirahat sebentar dan coba lagi nanti.”

Baca juga: 5 Hal yang Penting Diketahui Orangtua Saat Anak Bermain Game Roleplay

Halaman Berikutnya
Halaman:

Terkini Lainnya

Prediksi Susunan Pemain Indonesia dan Guinea di Babak Play-off Olimpiade Paris

Prediksi Susunan Pemain Indonesia dan Guinea di Babak Play-off Olimpiade Paris

Tren
Alasan Semua Kereta Harus Berhenti di Stasiun Cipeundeuy, Bukan untuk Menaikturunkan Penumpang

Alasan Semua Kereta Harus Berhenti di Stasiun Cipeundeuy, Bukan untuk Menaikturunkan Penumpang

Tren
Indonesia Vs Guinea, Berikut Perjalanan Kedua Tim hingga Bertemu di Babak Playoff Olimpiade Paris 2024

Indonesia Vs Guinea, Berikut Perjalanan Kedua Tim hingga Bertemu di Babak Playoff Olimpiade Paris 2024

Tren
Pelatih Guinea soal Laga Lawan Indonesia: Harus Menang Bagaimanapun Caranya

Pelatih Guinea soal Laga Lawan Indonesia: Harus Menang Bagaimanapun Caranya

Tren
8 Pencetak Gol Terbaik di Piala Asia U23 2024, Ada Dua dari Indonesia

8 Pencetak Gol Terbaik di Piala Asia U23 2024, Ada Dua dari Indonesia

Tren
WHO Temukan 3 Kasus di Riyadh, Ketahui Penyebab dan Pencegahan MERS- CoV Selama Ibadah Haji

WHO Temukan 3 Kasus di Riyadh, Ketahui Penyebab dan Pencegahan MERS- CoV Selama Ibadah Haji

Tren
Pertandingan Indonesia Vs Guinea Malam Ini, Pukul Berapa?

Pertandingan Indonesia Vs Guinea Malam Ini, Pukul Berapa?

Tren
Benarkah Antidepresan Bisa Memicu Hilang Ingatan? Ini Penjelasan Ahli

Benarkah Antidepresan Bisa Memicu Hilang Ingatan? Ini Penjelasan Ahli

Tren
WHO Peringatkan Potensi Wabah MERS-CoV di Arab Saudi Saat Musim Haji

WHO Peringatkan Potensi Wabah MERS-CoV di Arab Saudi Saat Musim Haji

Tren
Mengapa Lumba-lumba Berenang Depan Perahu? Ini Alasannya Menurut Sains

Mengapa Lumba-lumba Berenang Depan Perahu? Ini Alasannya Menurut Sains

Tren
Cara Cek NIK KTP Jakarta yang Non-Aktif dan Reaktivasinya

Cara Cek NIK KTP Jakarta yang Non-Aktif dan Reaktivasinya

Tren
Berkaca dari Kasus Mutilasi di Ciamis, Mengapa Orang dengan Gangguan Mental Bisa Bertindak di Luar Nalar?

Berkaca dari Kasus Mutilasi di Ciamis, Mengapa Orang dengan Gangguan Mental Bisa Bertindak di Luar Nalar?

Tren
3 Bek Absen Melawan Guinea, Ini Kata Pelatih Indonesia Shin Tae-yong

3 Bek Absen Melawan Guinea, Ini Kata Pelatih Indonesia Shin Tae-yong

Tren
Alasan Israel Tolak Proposal Gencatan Senjata yang Disetujui Hamas

Alasan Israel Tolak Proposal Gencatan Senjata yang Disetujui Hamas

Tren
Pendaftaran Komcad 2024, Jadwal, Syaratnya, dan Gajinya

Pendaftaran Komcad 2024, Jadwal, Syaratnya, dan Gajinya

Tren
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com