KOMPAS.com - Orangtua kadang mengucapkan kata-kata yang tidak tepat seperti saat marah kepada anaknya, terutama dalam kondisi emosional.
Ucapan ini bisa dikatakan tanpa sadar meskipun anak tidak tahu isinya buruk atau kasar.
Anak-anak yang masih dalam masa berkembang dapat merespons perkataan orangtuanya lewat perasaan atau sikap sehari-hari.
Akibatnya, kehidupan anak bisa saja berubah menjadi buruk karena perkataan salah dari orangtua.
Untuk mencegah hal tersebut, ahli saraf sekaligus penulis buku How to Help Your Child Clean Up Their Mental Mess Caroline Leaf menuliskan lima kalimat yang perlu orangtua hindari dikatakan kepada anak. Apa saja?
Baca juga: Beberapa Aplikasi Game dan Media Sosial yang Sebaiknya Dipantau Orangtua
Berikut lima kalimat yang sebaiknya tidak orangtua katakan ke anak agar tidak memengaruhi perkembangan mentalnya.
Dikutip dari CNBC (30/7/2023), anak yang tidak percaya diri dan mengalami krisis identitas dapat menunjukan perilaku yang dianggap nakal. Sebagai contoh, mereka mudah marah, cemas, mengasihani diri sendiri, atau putus asa.
Sayangnya, kondisi tersebut jika tidak ditangani dengan baik bisa menyebabkan masalah di kehidupannya bahkan berpotensi memicu gangguan mental.
Saat anak bersikap kurang baik, jangan menuduhnya buruk atau nakal.
Sebaiknya, sampaikan emosi, perilaku, dan reaksi fisik yang mereka alami berdasarkan pengamatan orangtua.
Kalimat yang bisa dikatakan:
“Saya melihat Kamu merasa frustrasi dan melakukan hal-hal yang biasanya tidak Kamu lakukan. Dapatkah saya membantu mengetahui apa yang sedang terjadi?”
Saat orangtua tidak setuju dengan perkataan atau tindakan anak, jangan langsung mengabaikan perasaannya.
Orangtua lebih baik perlu menarik napas dalam-dalam dan mengendalikan perasaan ketika melihat anak berbuat salah.
Sebaiknya, orangtua menjaga kontak mata dan mengondisikan bahasa tubuhnya ketika berhadapan dengan anak.
Anak-anak sering kali lebih bisa memahami isyarat nonverbal dibandingkan orang dewasa. Saat merasa terancam atau tidak aman, mereka cenderung menutup diri dan enggan berbicara.
“Saya butuh waktu sejenak untuk menenangkan diri. Ayo istirahat sebentar dan coba lagi nanti.”
Baca juga: 5 Hal yang Penting Diketahui Orangtua Saat Anak Bermain Game Roleplay
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.