Hingga akhirnya Jenderal DC Hawthorn meminta Presiden Sukarno untuk meredakan situasi dengan mengadakan gencatan senjata.
Namun, genjatan senjata gagal dilakukan. Sebaliknya, seorang perwira Inggris, Brigadir Jenderal Mallaby justru tewas dalam pertempuran yang disusul dikeluarkannya ultimatum 10 November 1945 oleh Inggris.
Akibat kejadian itu, pertempuran yang dikenal dengan Peristiwa 10 November 1945 pun pecah.
Baca juga: Sejarah dan Isi Perjanjian Renville, Upaya Belanda untuk Menguasai Indonesia
Dilansir dari laman Hotel Majapahit, bangunan penginapan itu didirikan pada 1910. Saat itu namanya adalah Hotel Oranje.
Hotel Oranje dibangun atas kepemilikan Lukas Martin Serkies, pebisnis asal Amerika.
Lokasi pembangunan berada di tanah seluas 1000 meter persegi di Jalan Tunjungan yang dibeli Lucas.
Desain bangunan dipercayakan kepada pria berkebangsaan Inggris yang bernama James Apfrey dengan langgam Art Noveau.
Pada masa pendudukan Jepang, 1942, hotel tersebut berganti nama menjadi Hotel Yamato.
Belasan tahun setelah itu, sebuah grup pengusaha lokal membeli Hotel Yamato dan mengubah nama hotel menjadi Hotel Majapahit.
Restorasi besar-besaran kemudian dilakukan pada 1986 selama 2 tahun.
Setelah itu, hotel kembali dibuka dengan nama Mandarin Oriental Hotel Majapahit, Surabaya.
(Sumber: Kompas.com/Ardito Ramadhan, Dandy Bayu Bramasta, Verelladevanka Adryamarthanino | Editor: Irfan Maullana, Rizal Setyo Nugroho, Widya Lestari Ningsih).
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.