Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Cara Cek Kualitas Udara di Jakarta secara Online, Bisa lewat Website dan Aplikasi

Kompas.com - 02/09/2023, 13:45 WIB
Muhammad Zaenuddin

Penulis

KOMPAS.com - Kualitas udara sangat berpengaruh besar pada tingkat kesehatan dan kualitas masyarakat di sebuah wilayah.

Polusi atau kualitas udara yang buruk akan berpengaruh terhadap kesehatan jangka panjang jika dihirup dan diserap ke dalam tubuh.

Pencemaran udara adalah kondisi di mana udara telah tercemar zat-zat yang berbahaya (polutan) bagi kesehatan manusia, dan melebihi kadar yang seharusnya.

Lebih dari 90 persen penduduk dunia menghirup udara menghirup udara yang mengandung polutan tingkat tinggi, dan melebihi batas pedoman Organisasi Kesehatan Dunia (WHO).

Jakarta menjadi salah satu kota dengan kualitas udara terburuk di dunia. Menurut data IQAir (2/9/2023), Jakarta menempati posisi keempat sebagai kota dengan polusi tertinggi di dunia.

Baca juga: Pro Kontra Penyemprotan Air untuk Tangani Polusi Udara Jakarta


Lantas, bagaimana cara memantau kualitas udara di Jakarta?

Cara melihat kualitas udara di Jakarta

Dilansir dari laman Jakarta Rendah Emisi, Dinas Lingkungan Hidup (DLH) DKI Jakarta memiliki 5 Stasiun Pemantauan Kualitas Udara Ambien (SPKUA)

Kelima SPKUA tersebut berada di Bundaran HI (DKI 1), Kelapa Gading (DKI 2), Jagakarsa (DKI 3), Lubang Buaya (DKI 4), dan Kebon Jeruk (DKI 5).

Hasil pemantauan kualitas udara dari 5 titik tersebut dapat diakses oleh siapa saja melalui dua cara, yakni website resmi Dinas Lingkungan Hidup DKI Jakarta dan aplikasi JAKI.

Baca juga: Studi di China, Menyemprotkan Air ke Jalan Justru Perburuk Polusi Udara

1. Cek kualitas udara melalui website resmi DLH

  • Buka web browser di ponsel atau komputer Anda
  • Akses laman resmi DLH DKI Jakarta di https://lingkunganhidup.jakarta.go.id/
  • Laman utama akan menampilkan informasi mengenai Kualitas udara Jakarta untuk 5 titik, serta informasi TPST Bantargebang dan Konsentrasi Parameter PM 2.5.
  • Pada tabel informasi kualitas udara, klik “Info selengkapnya”
  • Anda akan dialihkan ke halaman Sistem Informasi Lingkungan dan Kebersihan DLH untuk melihat keterangan lebih detail mengenai kualitas udara di Jakarta.

Baca juga: Kualitas Udara Buruk karena Polusi, Bagaimana Cara Berolahraga yang Aman?

2. Cek kualitas udara melalui aplikasi JAKI

  • Unduh dan buka aplikasi JAKI di ponsel Anda
  • Pada halaman beranda, klik opsi “Semua” untuk membuka semua pilihan menu
  • Scrol dan cari menu “Kualitas Udara” di kategori “Lingkungan”, atau Anda juga bisa mencarinya langsung di bilah pencarian
  • Klik menu “Kualitas udara”, maka akan terbuka peta Jakarta beserta nilai kualitas udaranya.

Baca juga: Buruknya Kualitas Udara di Jakarta, Penuaan Dini, dan Risiko Kanker...

Kualitas udara berdasarkan skor

Dikutip dari laman SILIKA DLH DKI Jakarta, berikut adalah keterangan terkait kualitas udara berdasarkan skor atau nilai yang ditampilkan:

1. Skor 0-50: Baik

Tingkat kualitas udara tidak memberikan efek bagi kesehatan manusia atau hewan, serta tidak berpengaruh pada tumbuhan, bangunan, maupun nilai estetika.

2. Skor 51-100: Sedang

Tingkat kualitas udara tidak berpengaruh pada kesehatan manusia dan hewan, tetapi berpengaruh pada tumbuhan yang sensitif dan nilai estetika.

Baca juga: Kualitas Udara Jakarta Buruk, Ini Cara Mencegah Infeksi Pernapasan

3. Skor 101-199: Tidak Sehat

Tingkat kualitas udara bersifat merugikan manusia dan kelompok hewan yang sensitif, atau bisa menimbulkan kerusakan pada tumbuhan maupun nilai estetika.

4. Skor 200-299: Sangat Tidak Sehat

Tingkat kualitas udara dapat merugikan kesehatan pada sejumlah segmen populasi yang terpapar.

5. Skor 300-500: Berbahaya

Tingkat kualitas udara berbahaya yang secara umum dapat merugikan kesehatan yang serius pada populasi.

Demikian cara untuk mengecek kualitas udara di Jakarta secara online.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang

Terkini Lainnya

Perjalanan Sashya Subono, Animator Indonesia di Balik Film Avatar, She-Hulk, dan Hawkeye

Perjalanan Sashya Subono, Animator Indonesia di Balik Film Avatar, She-Hulk, dan Hawkeye

Tren
Ramai soal Mobil Diadang Debt Collector di Yogyakarta padahal Beli 'Cash', Ini Faktanya

Ramai soal Mobil Diadang Debt Collector di Yogyakarta padahal Beli "Cash", Ini Faktanya

Tren
Pria di India Ini Memiliki Tumor Seberat 17,5 Kg, Awalnya Mengeluh Sakit Perut

Pria di India Ini Memiliki Tumor Seberat 17,5 Kg, Awalnya Mengeluh Sakit Perut

Tren
Daftar 10 Ponsel Terlaris di Dunia pada Awal 2024

Daftar 10 Ponsel Terlaris di Dunia pada Awal 2024

Tren
Ramai soal Pejabat Ajak Youtuber Korsel Mampir ke Hotel, Ini Kata Kemenhub

Ramai soal Pejabat Ajak Youtuber Korsel Mampir ke Hotel, Ini Kata Kemenhub

Tren
Beredar Penampakan Diklaim Ular Jengger Bersuara Mirip Ayam, Benarkah Ada?

Beredar Penampakan Diklaim Ular Jengger Bersuara Mirip Ayam, Benarkah Ada?

Tren
Warganet Sambat ke BI, Betapa Susahnya Bayar Pakai Uang Tunai di Jakarta

Warganet Sambat ke BI, Betapa Susahnya Bayar Pakai Uang Tunai di Jakarta

Tren
Daftar Bansos yang Cair Mei 2024, Ada PKH dan Bantuan Pangan Non-tunai

Daftar Bansos yang Cair Mei 2024, Ada PKH dan Bantuan Pangan Non-tunai

Tren
8 Catatan Prestasi Timnas Indonesia Selama Dilatih Shin Tae-yong

8 Catatan Prestasi Timnas Indonesia Selama Dilatih Shin Tae-yong

Tren
Promo Tiket Ancol Sepanjang Mei 2024, Ada Atlantis dan Sea World

Promo Tiket Ancol Sepanjang Mei 2024, Ada Atlantis dan Sea World

Tren
Viral, Video Drone Diterbangkan di Kawasan Gunung Merbabu, TNGM Buka Suara

Viral, Video Drone Diterbangkan di Kawasan Gunung Merbabu, TNGM Buka Suara

Tren
Daftar 19 Wakil Indonesia dari 9 Cabor yang Sudah Pastikan Tiket ke Olimpiade Paris 2024

Daftar 19 Wakil Indonesia dari 9 Cabor yang Sudah Pastikan Tiket ke Olimpiade Paris 2024

Tren
Warga Bandung “Menjerit” Kepanasan, BMKG Ungkap Penyebabnya

Warga Bandung “Menjerit” Kepanasan, BMKG Ungkap Penyebabnya

Tren
Medan Magnet Bumi Melemah, Picu Kemunculan Makhluk Aneh 500 Juta Tahun Lalu

Medan Magnet Bumi Melemah, Picu Kemunculan Makhluk Aneh 500 Juta Tahun Lalu

Tren
Jadwal Keberangkatan Haji 2024 dari Indonesia, Ini Cara Mengeceknya

Jadwal Keberangkatan Haji 2024 dari Indonesia, Ini Cara Mengeceknya

Tren
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com