Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Sejarah dan Isi Perjanjian Renville, Upaya Belanda untuk Menguasai Indonesia

Kompas.com - 22/08/2023, 07:45 WIB
Muhammad Zaenuddin

Penulis

KOMPAS.com - Perjanjian Renville adalah salah satu upaya bangsa Indonesia untuk mempertahankan kedaulatan pasca kemerdekaan.

Bahkan setelah kemerdekaan, Belanda masih berusaha untuk dapat menguasai Indonesia. Hal ini dibuktikan dengan adanya agresi militer yang dilakukan oleh pihak Belanda.

Tidak hanya melalui perlawanan fisik, perundingan internasional menjadi salah satu perjuangan jalur diplomatik untuk mempertahankan bangsa yang merdeka.

Baca juga: Sejarah dan Isi Perjanjian Giyanti yang Menandai Pecahnya Mataram Islam


Lantas, apa yang melatarbelakangi Perjanjian Renville?

Latar belakang Perjanjian Renville

Perjanjian Renville dilatarbelakangi oleh Agresi Militer Belanda I pada 21 Juli - 4 Agustus 1947, dan melanggar Perjanjian Linggarjati (1946).

Dilansir dari laman Balai Pelestarian Cagar Budaya Sumatera Barat, operasi militer itu dilakukan karena RI tidak mau mengakui hasil dari Perundingan Linggarjati.

Agresi militer Belanda membuat Dewan Keamanan PBB mengeluarkan resolusi pada 25 Agustus 1947 untuk menghentikan situasi perang yang sedang berlangsung.

Dewan PBB dan Komisi Tiga Negara (KTN) kemudian mengusulkan diadakannya Perundingan Renville yang dimulai pada 8 Desember 1947.

Indonesia diwakili oleh Amir syarifudin dan beberapa delegasi Indonesia seperti Ali Sastroamijoyo, H. Agus Salim, Dr.J. Leimena, Dr. Coatik Len dan Nasrun.

Baca juga: Sejarah Perjanjian Salatiga 17 Maret 1757: Tanah Mataram Terbagi Jadi 3 Kekuasaan

Pihak Belanda diwakilkan oleh orang Indonesia yang pro Belanda “Raden Abdul Kadir Wijoyoatmojo” dan beberapa anggota yaitu Van Vredenburg, P.J. Koets, dan Chr. Soumokil.

KTN yang diwakili oleh Amerika Serikat, Australia, dan Belgia, berperan sebagai mediator. Frank P. Graham dari Amerika berada di pihak netral.

Richard C, Kirby dari Australia mendampingi Indonesia dan Paul van Zeeland dari Belgia sebagai wakil Belanda.

Penandatangan Perjanjian Renville berlangsung di atas kapal pengangkut tentara Amerika, Kapal USS Renville yang berlabuh di Teluk Jakarta pada 17 Januari 1948 dan 19 Januari 1948.

Dipilihnya kapal USS Renville karena dianggap sebagai tempat yang netral.

Baca juga: Mengenal Sejarah dan Latar Belakang Perang Dingin

Isi Perjanjian Renville

Negosiasi berlangsung antara republik Indonesia dan Belanda di kapal USS Renville.wikipedia.com/Information Ministry, Republic of Indonesia Negosiasi berlangsung antara republik Indonesia dan Belanda di kapal USS Renville.

Dikutip dari Kompas.com (17/1/2023), berikut adalah hasil dari perundingan di atas Kapal Renville:

  • Pembentukan Republik Indonesia Serikat (RIS) dengan segera
  • Republik Indonesia merupakan negara bagian dalam RIS
  • Belanda tetap menguasai seluruh Indonesia sampai RIS terbentuk
  • Wilayah Indonesia yang diakui Belanda hanya Jawa Tengah, Yogyakarta, dan Sumatera
  • Wilayah kekuasaan Indonesia dan Belanda dibatasi garis demarkasi yang disebut Van Mook
  • TNI harus ditarik mundur dari daerah-daerah kantongnya di wilayah pendudukan di Jawa Barat dan Jawa Timur
  • Uni Indonesia-Belanda yang dikepalai oleh Raja Belanda akan dibentuk
  • Referendum untuk menentukan nasib wilayah di dalam RIS akan diadakan
  • Pemilihan umum untuk membentuk Dewan Konstituante RIS akan diadakan.

Baca juga: Sejarah Jambore Pramuka Dunia, Pertama Kali Diselenggarakan pada 1920

Setelah mengingkari Perjanjian Linggarjati dengan melakukan Agresi Militer I, Belanda juga mengingkari isi Perjanjian Renville.

Mereka melakukan Agresi Militer Belanda II, yakni serangan ke Ibu Kota Indonesia yang saat itu adalah Yogyakarta.

KOMPAS.com/Akbar Bhayu Tamtomo Infografik: Sejarah Perang Kuning

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.


Terkini Lainnya

Alasan Semua Kereta Harus Berhenti di Stasiun Cipeundeuy, Bukan untuk Menaikturunkan Penumpang

Alasan Semua Kereta Harus Berhenti di Stasiun Cipeundeuy, Bukan untuk Menaikturunkan Penumpang

Tren
Indonesia Vs Guinea, Berikut Perjalanan Kedua Tim hingga Bertemu di Babak Playoff Olimpiade Paris 2024

Indonesia Vs Guinea, Berikut Perjalanan Kedua Tim hingga Bertemu di Babak Playoff Olimpiade Paris 2024

Tren
Pelatih Guinea soal Laga Lawan Indonesia: Harus Menang Bagaimanapun Caranya

Pelatih Guinea soal Laga Lawan Indonesia: Harus Menang Bagaimanapun Caranya

Tren
8 Pencetak Gol Terbaik di Piala Asia U23 2024, Ada Dua dari Indonesia

8 Pencetak Gol Terbaik di Piala Asia U23 2024, Ada Dua dari Indonesia

Tren
WHO Temukan 3 Kasus di Riyadh, Ketahui Penyebab dan Pencegahan MERS- CoV Selama Ibadah Haji

WHO Temukan 3 Kasus di Riyadh, Ketahui Penyebab dan Pencegahan MERS- CoV Selama Ibadah Haji

Tren
Pertandingan Indonesia Vs Guinea Malam Ini, Pukul Berapa?

Pertandingan Indonesia Vs Guinea Malam Ini, Pukul Berapa?

Tren
Benarkah Antidepresan Bisa Memicu Hilang Ingatan? Ini Penjelasan Ahli

Benarkah Antidepresan Bisa Memicu Hilang Ingatan? Ini Penjelasan Ahli

Tren
WHO Peringatkan Potensi Wabah MERS-CoV di Arab Saudi Saat Musim Haji

WHO Peringatkan Potensi Wabah MERS-CoV di Arab Saudi Saat Musim Haji

Tren
Mengapa Lumba-lumba Berenang Depan Perahu? Ini Alasannya Menurut Sains

Mengapa Lumba-lumba Berenang Depan Perahu? Ini Alasannya Menurut Sains

Tren
Cara Cek NIK KTP Jakarta yang Non-Aktif dan Reaktivasinya

Cara Cek NIK KTP Jakarta yang Non-Aktif dan Reaktivasinya

Tren
Berkaca dari Kasus Mutilasi di Ciamis, Mengapa Orang dengan Gangguan Mental Bisa Bertindak di Luar Nalar?

Berkaca dari Kasus Mutilasi di Ciamis, Mengapa Orang dengan Gangguan Mental Bisa Bertindak di Luar Nalar?

Tren
3 Bek Absen Melawan Guinea, Ini Kata Pelatih Indonesia Shin Tae-yong

3 Bek Absen Melawan Guinea, Ini Kata Pelatih Indonesia Shin Tae-yong

Tren
Alasan Israel Tolak Proposal Gencatan Senjata yang Disetujui Hamas

Alasan Israel Tolak Proposal Gencatan Senjata yang Disetujui Hamas

Tren
Pendaftaran Komcad 2024, Jadwal, Syaratnya, dan Gajinya

Pendaftaran Komcad 2024, Jadwal, Syaratnya, dan Gajinya

Tren
Studi Baru Ungkap Penyebab Letusan Dahsyat Gunung Tonga pada 2022

Studi Baru Ungkap Penyebab Letusan Dahsyat Gunung Tonga pada 2022

Tren
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com