KOMPAS.com - Mantan Duta Besar Indonesia untuk Amerika Serikat, Dino Patti Djalal, menduga rumahnya di Kemang, Jakarta Selatan disewa oleh sindikat penipuan online internasional.
Dugaan itu didasarkan pada sejumlah keanehan yang ia temukan di rumah, salah satunya biaya listrik yang menunggak selama tiga bulan.
Ketika rumah tersebut diperiksa, Dino baru mengetahui bahwa hunian sudah sepi, banyak dedaunan gugur, dan penyewanya sudah tidak ada.
Dino kemudian melaporkan kejadian tersebut ke Polres Metro Jakarta Selatan pada Sabtu (25/8/2023) guna kepentingan penyelidikan.
Berikut temuan di rumah Dino Patti Djalal yang diduga disewa sindikat penipuan online.
Baca juga: Beredar Foto Tanda Bukti Pembayaran Penggantian Nomor ID Meteran, PLN Tegaskan Itu Penipuan
Dilansir dari Kompas.com, Senin (28/8/2023), Dino menyebut rumahnya diduga disewa sindikat penipuan karena ia mendapati produk rokok dan obat herbal berbahasa Mandarin di rumahnya.
Di sisi lain, ia juga melihat tumpukan puluhan kasur. Hal ini, menurut Dino, menandakan ada banyak anggota yang berada di dalam rumah.
Keanehan lain yang ditemukan di rumah tersebut adalah beberapa ruangan dipasang busa peredam suara.
Beberapa meja juga direparasi menggunakan busa peredam suara berbentuk kotak.
"Salah satu rumah keluarga yang disewakan ternyata dijadikan tempat operasi sindikat penipuan online," ujar Dino.
Baca juga: Modus Penipuan Sewa Lapangan Tenis UGM, Pihak Kampus: Pemesanan Hanya via Offline
Lebih lanjut, Dino juga mengatakan, rumahnya dalam kondisi kosong dengan perabotan rumah ditumpuk.
Menurutnya, seseorang sudah menyewa rumah tersebut sekitar satu tahun. Tetapi, mereka pergi dari rumah sebelum masa kontraknya habis.
Dino menyampaikan, penyewa sudah pergi sejak tiga bulan lalu padahal masa sewanya masih tersisa enam bulan lagi.
"Sudah satu tahun, tetapi mereka pergi saja. Sewanya masih enam bulan lagi sebetulnya, jadi mereka sudah kabur tiga bulan lalu," ungkapnya.
Baca juga: Beredar Informasi Transfer Antarbank Rp 0, BCA: Itu Aksi Penipuan!
Terkait dugaan rumahnya disewa oleh sindikat penipuan online, Dino mengatakan, penerima kunci saat akad peminjaman adalah seorang Warga Negara Indonesia (WNI).
Tetapi, ia menduga orang tersebut adalah suruhan dan bukan penyewa aslinya di mana Warga Negara Asing (WNA) yang berada di dalam rumah tergabung dalam sindikat penipuan online.
"Saya bertemu dengan penyewanya langsung, dia WNI. Tapi, saya pikir dia cuma orang bayaran. Hanya untuk menyewa rumah saya," kata Dino dikutip dari Kompas.com, Selasa (29/8/2023).
"Mereka jumlahnya 30 orang. Saya tahunya dari mana, dari jumlah kasur yang ada. Namun, mereka memang enggak pernah keluar rumah," tambah Dino.
Baca juga: Hati-hati Romance Scams: Penipuan Virtual Modus Asmara
Kapolsek Mampang Kompol Y David Danitero mengatakan, pihaknya telah memeriksa Dino pada Sabtu (26/8/2023) pukul 18.30 WIB.
Dari hasil pemeriksaan, jajaran Polsek Mampang menemukan kasur sekitar 30 buah dan meja bilik sekitar 20 buah.
Seperti diungkap Dino, polisi juga mendapati jendela serta ventilasi udara di rumah pelapor sudah dipasang peredam suara.
"Piket fungsi dari Polsek Mampang sudah mendatangi rumah Pak Dino yang terletak di Jalan Kemang IV No. 4-B, Mampang Prapatan, Jakarta Selatan, yang dilaporkan awal adanya dugaan terjadi tindak pidana pencurian," ungkap David dikutip dari Kompas.com, Senin (28/8/2023).
Baca juga: Fakta Baru Kasus Penipuan Robot Trading Net89
Dino mencurigai sindikat yang berada di rumahnya pergi karena aktivitas mereka sudah diketahui polisi.
Hal tersebut dikatakan Dino sebab polisi pernah kelakukan penggerebekan tempat sindikat penipuan lain di daerah Kemang.
"Mereka sudah mencium ada orang yang melihat gelagat mereka jadi polisi bilang 'kan ada sindikat penipuan digerebek di Kemang sebelumnya," ujar Dino, dikutip dari Kompas.com, Senin (28/8/2023).
Meski Dino mengeklaim rumahnya disewa sindikat penipuan, Polsek Mampang belum bisa memastikan hal tersebut.
Saat ini, Polsek Mampang hanya dapat memastikan identitas penyewa yang disebut palsu karena tidak terdaftar di Dukcapil.
"Ini yang perlu ditekankan, ya. Beliau kan kayaknya koar-koar soal penipuan, dari pihak polsek atau dari kepolisian tidak bisa memastikan bahwa itu adalah penipuan online," ujar David, dilansir dari Kompas.com, Senin (28/8/2023).
(Sumber: Kompas.com/Rizky Syahrial, Dzaky Nurcahyo | Editor: Jessi Carina, Abdul Haris Maulana, Ambaranie Nadia Kemala Movanita).
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.