Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Dino Patti Djalal Curiga Rumahnya Disewa Sindikat Penipu "Online", Ini Beberapa Temuannya

Kompas.com - 29/08/2023, 16:30 WIB
Yefta Christopherus Asia Sanjaya,
Rizal Setyo Nugroho

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Mantan Duta Besar Indonesia untuk Amerika Serikat, Dino Patti Djalal, menduga rumahnya di Kemang, Jakarta Selatan disewa oleh sindikat penipuan online internasional.

Dugaan itu didasarkan pada sejumlah keanehan yang ia temukan di rumah, salah satunya biaya listrik yang menunggak selama tiga bulan.

Ketika rumah tersebut diperiksa, Dino baru mengetahui bahwa hunian sudah sepi, banyak dedaunan gugur, dan penyewanya sudah tidak ada.

Dino kemudian melaporkan kejadian tersebut ke Polres Metro Jakarta Selatan pada Sabtu (25/8/2023) guna kepentingan penyelidikan.

Berikut temuan di rumah Dino Patti Djalal yang diduga disewa sindikat penipuan online.

Baca juga: Beredar Foto Tanda Bukti Pembayaran Penggantian Nomor ID Meteran, PLN Tegaskan Itu Penipuan

1. Temukan rokok dan obat herbal berbahasa Mandarin

Dilansir dari Kompas.com, Senin (28/8/2023), Dino menyebut rumahnya diduga disewa sindikat penipuan karena ia mendapati produk rokok dan obat herbal berbahasa Mandarin di rumahnya.

Di sisi lain, ia juga melihat tumpukan puluhan kasur. Hal ini, menurut Dino, menandakan ada banyak anggota yang berada di dalam rumah.

Keanehan lain yang ditemukan di rumah tersebut adalah beberapa ruangan dipasang busa peredam suara.

Beberapa meja juga direparasi menggunakan busa peredam suara berbentuk kotak.

"Salah satu rumah keluarga yang disewakan ternyata dijadikan tempat operasi sindikat penipuan online," ujar Dino.

Baca juga: Modus Penipuan Sewa Lapangan Tenis UGM, Pihak Kampus: Pemesanan Hanya via Offline

2. Kondisi rumah sudah kosong

Lebih lanjut, Dino juga mengatakan, rumahnya dalam kondisi kosong dengan perabotan rumah ditumpuk.

Menurutnya, seseorang sudah menyewa rumah tersebut sekitar satu tahun. Tetapi, mereka pergi dari rumah sebelum masa kontraknya habis.

Dino menyampaikan, penyewa sudah pergi sejak tiga bulan lalu padahal masa sewanya masih tersisa enam bulan lagi.

"Sudah satu tahun, tetapi mereka pergi saja. Sewanya masih enam bulan lagi sebetulnya, jadi mereka sudah kabur tiga bulan lalu," ungkapnya.

Baca juga: Beredar Informasi Transfer Antarbank Rp 0, BCA: Itu Aksi Penipuan!

 

3. Diduga pakai KTP palsu

Terkait dugaan rumahnya disewa oleh sindikat penipuan online, Dino mengatakan, penerima kunci saat akad peminjaman adalah seorang Warga Negara Indonesia (WNI).

Tetapi, ia menduga orang tersebut adalah suruhan dan bukan penyewa aslinya di mana Warga Negara Asing (WNA) yang berada di dalam rumah tergabung dalam sindikat penipuan online.

"Saya bertemu dengan penyewanya langsung, dia WNI. Tapi, saya pikir dia cuma orang bayaran. Hanya untuk menyewa rumah saya," kata Dino dikutip dari Kompas.com, Selasa (29/8/2023).

"Mereka jumlahnya 30 orang. Saya tahunya dari mana, dari jumlah kasur yang ada. Namun, mereka memang enggak pernah keluar rumah," tambah Dino.

Baca juga: Hati-hati Romance Scams: Penipuan Virtual Modus Asmara

4. Polisi turun tangan

Kapolsek Mampang Kompol Y David Danitero mengatakan, pihaknya telah memeriksa Dino pada Sabtu (26/8/2023) pukul 18.30 WIB.

Dari hasil pemeriksaan, jajaran Polsek Mampang menemukan kasur sekitar 30 buah dan meja bilik sekitar 20 buah.

Seperti diungkap Dino, polisi juga mendapati jendela serta ventilasi udara di rumah pelapor sudah dipasang peredam suara.

"Piket fungsi dari Polsek Mampang sudah mendatangi rumah Pak Dino yang terletak di Jalan Kemang IV No. 4-B, Mampang Prapatan, Jakarta Selatan, yang dilaporkan awal adanya dugaan terjadi tindak pidana pencurian," ungkap David dikutip dari Kompas.com, Senin (28/8/2023).

Baca juga: Fakta Baru Kasus Penipuan Robot Trading Net89

5. Diduga pergi karena terendus oleh polisi

Dino mencurigai sindikat yang berada di rumahnya pergi karena aktivitas mereka sudah diketahui polisi.

Hal tersebut dikatakan Dino sebab polisi pernah kelakukan penggerebekan tempat sindikat penipuan lain di daerah Kemang.

"Mereka sudah mencium ada orang yang melihat gelagat mereka jadi polisi bilang 'kan ada sindikat penipuan digerebek di Kemang sebelumnya," ujar Dino, dikutip dari Kompas.com, Senin (28/8/2023).

Meski Dino mengeklaim rumahnya disewa sindikat penipuan, Polsek Mampang belum bisa memastikan hal tersebut.

Saat ini, Polsek Mampang hanya dapat memastikan identitas penyewa yang disebut palsu karena tidak terdaftar di Dukcapil.

"Ini yang perlu ditekankan, ya. Beliau kan kayaknya koar-koar soal penipuan, dari pihak polsek atau dari kepolisian tidak bisa memastikan bahwa itu adalah penipuan online," ujar David, dilansir dari Kompas.com, Senin (28/8/2023).

(Sumber: Kompas.com/Rizky Syahrial, Dzaky Nurcahyo | Editor: Jessi Carina, Abdul Haris Maulana, Ambaranie Nadia Kemala Movanita).

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.


Terkini Lainnya

Mengenal 7 Stadion yang Jadi Tempat Pertandingan Sepak Bola Olimpiade Paris 2024

Mengenal 7 Stadion yang Jadi Tempat Pertandingan Sepak Bola Olimpiade Paris 2024

Tren
Mengenal Alexinomia, Fobia Memanggil Nama Orang Lain, Apa Penyebabnya?

Mengenal Alexinomia, Fobia Memanggil Nama Orang Lain, Apa Penyebabnya?

Tren
Sunat Perempuan Dilarang WHO karena Berbahaya, Bagaimana jika Telanjur Dilakukan?

Sunat Perempuan Dilarang WHO karena Berbahaya, Bagaimana jika Telanjur Dilakukan?

Tren
UU Desa: Jabatan Kades Bisa 16 Tahun, Dapat Tunjangan Anak dan Pensiun

UU Desa: Jabatan Kades Bisa 16 Tahun, Dapat Tunjangan Anak dan Pensiun

Tren
Harga Kopi di Vietnam Melambung Tinggi gara-gara Petani Lebih Pilih Tanam Durian

Harga Kopi di Vietnam Melambung Tinggi gara-gara Petani Lebih Pilih Tanam Durian

Tren
Kasus Mutilasi di Ciamis dan Tanggung Jawab Bersama Menangani Orang dengan Gangguan Mental

Kasus Mutilasi di Ciamis dan Tanggung Jawab Bersama Menangani Orang dengan Gangguan Mental

Tren
Potensi Manfaat Tanaman Serai untuk Mengatasi Kecemasan Berlebih

Potensi Manfaat Tanaman Serai untuk Mengatasi Kecemasan Berlebih

Tren
Terkait Penerima KIP Kuliah yang Bergaya Hedon, UB: Ada Evaluasi Ulang Tiga Tahap

Terkait Penerima KIP Kuliah yang Bergaya Hedon, UB: Ada Evaluasi Ulang Tiga Tahap

Tren
Catat, Ini 5 Jenis Kendaraan yang Dibatasi Beli Pertalite di Batam Mulai Agustus

Catat, Ini 5 Jenis Kendaraan yang Dibatasi Beli Pertalite di Batam Mulai Agustus

Tren
Wacana Pembongkaran Separator di Ring Road Yogyakarta, Begini Kata Ahli UGM

Wacana Pembongkaran Separator di Ring Road Yogyakarta, Begini Kata Ahli UGM

Tren
BMKG: Wilayah yang Dilanda Hujan Lebat dan Angin Kencang 9-10 Mei 2024

BMKG: Wilayah yang Dilanda Hujan Lebat dan Angin Kencang 9-10 Mei 2024

Tren
[POPULER TREN] Prakiraan Cuaca BMKG: Wilayah Hujan Lebat 9 Mei 2024 | Vaksin AstraZeneca Ditarik Peredarannya

[POPULER TREN] Prakiraan Cuaca BMKG: Wilayah Hujan Lebat 9 Mei 2024 | Vaksin AstraZeneca Ditarik Peredarannya

Tren
Mengulik Racunomologi

Mengulik Racunomologi

Tren
Pemain Bola Malaysia Kembali Jadi Korban Penyerangan, Mobil Diadang Saat Berangkat ke Tempat Latihan

Pemain Bola Malaysia Kembali Jadi Korban Penyerangan, Mobil Diadang Saat Berangkat ke Tempat Latihan

Tren
Cara Mengetahui Jenis Vaksin Covid-19 yang Pernah Diterima

Cara Mengetahui Jenis Vaksin Covid-19 yang Pernah Diterima

Tren
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com