Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Alasan Partai Pengusung Prabowo Ganti Nama Jadi Koalisi Indonesia Maju

Kompas.com - 29/08/2023, 13:30 WIB
Ahmad Naufal Dzulfaroh,
Inten Esti Pratiwi

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Koalisi Kebangkitan Indonesia Raya (KKIR) yang mengusung Prabowo Subianto sebagai bakal calon presiden (capres), kini berganti nama menjadi Koalisi Indonesia Maju.

Hal ini disampaikan langsung oleh Ketua Umum Partai Gerindra Prabowo Subianto.

Sebagai informasi, koalisi tersebut terdiri dari lima partai politik, yakni Partai Gerindra, Partai Kebangkitan Bangsa (PKB), Partai Golkar, Partai Amanat Nasional (PAN), dan Partai Bulan Bintang (PBB).

"Kita sepakat koalisi kita, kita beri nama Koalisi Indonesia Maju," kata Prabowo, dikutip dari pemberitaan Kompas.com (28/8/2023).

Indonesia Maju sendiri merupakan nama koalisi partai politik pendukung Jokowi pada Pemilu 2019 sekaligus nama kabinet pada periode kedua.

Baca juga: Bye-bye KKIR, Koalisi Prabowo Kini Ganti Nama Jadi Indonesia Maju

Alasan nama koalisi berubah

Ketua Umum PAN Zulkifli Hasan mengatakan, nama koalisi yang sama dengan nama kabinet saat ini memang ditujukan untuk melanjutkan kinerja pemerintahan Jokowi.

"Ya memang ini kelanjutan daripada apa yang sudah dilakukan oleh Pak Jokowi," kata Zulkifli.

Selain itu, partai politik yang tergabung dalam "gerbong" pendukung Prabowo juga termasuk bagian dari pendukung Jokowi, seperti diberitakan Kompas.com.

Senada, Ketua Umum Partai Golkar Airlangga Hartarto mengaku bahwa perubahan nama itu sesuai dengan visi dan misi koalisi.

Visi dan misi yang dimaksudkan adalah melanjutkan program pemerintah saat ini.

"Akhirnya kita ketemu kata-kata Koalisi Indonesia Maju, karena memang visi Indonesia ke depan 2045, Indonesia maju sejahtera," kata Airlangga.

Baca juga: Harap Koalisi Indonesia Maju Solid, Muhaimin: Moga-moga Abadi, Tidak Goyah

Menjaring suara pendukung Jokowi

Sementara itu, Direktur Eksekutif Indostrategic Ahmad Khoirul Umam menilai, perubahan nama KKIR menjadi Koalisi Indonesia Maju ini merupakan strategi menggaet pemilih Jokowi.

Ia menuturkan, partai pendukung Prabowo hendak mengeklaim bahwa koalisi mereka memiliki legitimasi lebih kuat dalam mewakili pemerintah saat ini.

"Strategi ini jelas merugikan PDI-P dan PPP selaku pendukung Ganjar Pranowo, seolah dinegasikan dari elemen 'Indonesia Maju' yang identik dengan pemerintah," kata Umam kepada Kompas.com, Selasa (29/8/2023).

Umam mengatakan, penggunaan nama Koalisi Indonesia Maju ini kemungkinan besar juga atas sepengetahuan dan restu politik Jokowi.

Sebab, penggunaan nama kabinet untuk koalisi itu hampir tidak mungkin lepas dari perhatian Presiden.

"Persetujuannya atas penggunaan nama itu jelas memperkokoh pesan politik bahwa Jokowi berada di belakang Prabowo dan menyiapkan mesin perlawanan menghadapi PDI-P dan Megawati," ujarnya.

Karenanya, hal ini akan akan menjadi pertaruhan besar bagi pemerintahan Jokowi.

"Jika menang, wajar di-back-up oleh kekuasaan. Namun jika kalah, maka itu menjadi akhir pertaruhan kredibilitas politik pemerintahan Jokowi saat ini," pungkasnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com