Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kronologi Pawang Ular di Sumedang Tewas Usai Digigit Kobra Saat HUT Ke-78 RI

Kompas.com - 22/08/2023, 08:15 WIB
Yefta Christopherus Asia Sanjaya,
Sari Hardiyanto

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Seorang pawang ular di Kabupaten Sumedang, Jawa Barat, Rosandi Maulana (68), tewas setelah dipatok kobra ketika beratraksi.

Kejadian tersebut terjadi ketika ia unjuk kebolehan menari-nari di hadapan kobra saat perayaan HUT ke-78 RI pada Jumat (18/8/2023) malam.

Rosandi dinyatakan tewas setelah kobra yang dibawa saat pertunjukan menggigit tangan kirinya.

Detik-detik pawang ular berusia 68 tahun tersebut digigit kobra terekam kamera warga, salah satunya diunggah akun TikTok ini.

Pawang ular yang akrab disapa Bah Kobra itu lalu dilarikan ke rumah sakit beberapa jam setelah digigit ular, namun nyawanya tidak tertolong.

Baca juga: 3 Hal yang Harus Dilakukan Saat Bertemu Ular King Kobra, Apa Saja?

Baca juga: Penyebab dan Cara Mengatasi Ular King Kobra Masuk Rumah

Berikut kronologinya:

Kronologi pawang ular di Sumedang tewas usai digigit kobra

Awal mula Rosandi digigit kobra terjadi saat ia beratraksi di Desa Bantarmara, Kecamatan Cisarua, Sumedang pada Jumat (18/8/2023) pukul 22.00 WIB.

Pada saat itu, ia memperagakan atraksi duduk lalu bangkit dari posisinya ketika berhadapan dengan kobra sambil bertelanjang dada.

Korban juga sempat membungkuk untuk menyampaikan salam kepada penonton dengan posisi dua tangan menempel di dada.

Namun, kobra yang diajak atraksi justru menggigit tangan kiri Rosandi. 

"Bah Kobra tidak banyak bicara. Seusai pentas dia berpamitan lalu menuju puskesmas," ujar Ketua Paguyuban Seni Cisarua, Andrian Saputra (29), dikutip dari Kompas.com, Senin (21/8/2023).

Baca juga: Tanaman yang Menarik Ular Masuk Rumah, Bersihkan untuk Mengusirnya!

Pawang ular di Sumedang, Jawa Barat tewas usai digigit ular kobra.SHUTTERSTOCK/JAN H ANDERSEN Pawang ular di Sumedang, Jawa Barat tewas usai digigit ular kobra.

Rosandi dinyatakan meninggal dunia

Rosandi sempat terbaring dalam kondisi kesulitan bernapas setelah terkena gigitan kobra.

Warga kemudian mengevakuasi korban menggunakan mobil ambulans. Rosandi sempat dibawa ke puskesmas lalu dirujuk ke RSUD Sumedang.

Meski sudah dibawa ke RS untuk mendapat pertolongan medis, nyawanya tidak tertolong. Rosandi meninggal dunia sekitar pukul 00.00 WIB.

Baca juga: Jangan Bunuh Ular yang Masuk Rumah, Ini Alasannya Menurut Pakar UGM

Kobra yang diajak atraksi baru ditangkap

Andrian mengungkapkan bahwa kobra yang diajak atraksi oleh Rosandi bersikap agresif.

Kobra tersebut, kata Andrian, merupakan ular liar yang baru ditangkap dari Kecamatan Cisarua.

Panjang kobra yang ditangkap Rosandi mencapai 3,5 meter dengan bobot 8 kilogram.

"Puskesmas ketika itu tutup, sebab di Kantor Kecamatan Cisarua juga ada pertunjukan seni-seni Islami. Maka, tidak banyak orang fokus kepada peristiwa yang menimpa Bah Kobra," sambungnya.

Baca juga: 5 Tempat yang Disukai Ular Saat Bersembunyi di Kamar Tidur, Mana Saja?

Rosandi dimakamkan

Diberitakan Kompas.com, Senin (21/8/2023), Rosandi kemudian dimakamkan di TPU Desa Cisarua pada Sabtu (19/8/2023) pukul 10.30 WIB.

Andiran mengatakan, Rosandi sempat menampilkan beberapa pertunjukkan sebelum digigit kobra yang berujung pada tewasnya korban.

"Kami sendiri waktu itu sedang berkegiatan di lokasi lain, masih satu kecamatan. Kaget sekali mendengar itu," kata Andrian.

Baca juga: Detik-detik Pesawat Mendarat Darurat karena Ada Ular Kobra di Kokpit

(Sumber: Kompas.com/Maya Citra Rosa).

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.


Terkini Lainnya

Mengenal 7 Stadion yang Jadi Tempat Pertandingan Sepak Bola Olimpiade Paris 2024

Mengenal 7 Stadion yang Jadi Tempat Pertandingan Sepak Bola Olimpiade Paris 2024

Tren
Mengenal Alexinomia, Fobia Memanggil Nama Orang Lain, Apa Penyebabnya?

Mengenal Alexinomia, Fobia Memanggil Nama Orang Lain, Apa Penyebabnya?

Tren
Sunat Perempuan Dilarang WHO karena Berbahaya, Bagaimana jika Telanjur Dilakukan?

Sunat Perempuan Dilarang WHO karena Berbahaya, Bagaimana jika Telanjur Dilakukan?

Tren
UU Desa: Jabatan Kades Bisa 16 Tahun, Dapat Tunjangan Anak dan Pensiun

UU Desa: Jabatan Kades Bisa 16 Tahun, Dapat Tunjangan Anak dan Pensiun

Tren
Harga Kopi di Vietnam Melambung Tinggi gara-gara Petani Lebih Pilih Tanam Durian

Harga Kopi di Vietnam Melambung Tinggi gara-gara Petani Lebih Pilih Tanam Durian

Tren
Kasus Mutilasi di Ciamis dan Tanggung Jawab Bersama Menangani Orang dengan Gangguan Mental

Kasus Mutilasi di Ciamis dan Tanggung Jawab Bersama Menangani Orang dengan Gangguan Mental

Tren
Potensi Manfaat Tanaman Serai untuk Mengatasi Kecemasan Berlebih

Potensi Manfaat Tanaman Serai untuk Mengatasi Kecemasan Berlebih

Tren
Terkait Penerima KIP Kuliah yang Bergaya Hedon, UB: Ada Evaluasi Ulang Tiga Tahap

Terkait Penerima KIP Kuliah yang Bergaya Hedon, UB: Ada Evaluasi Ulang Tiga Tahap

Tren
Catat, Ini 5 Jenis Kendaraan yang Dibatasi Beli Pertalite di Batam Mulai Agustus

Catat, Ini 5 Jenis Kendaraan yang Dibatasi Beli Pertalite di Batam Mulai Agustus

Tren
Wacana Pembongkaran Separator di Ring Road Yogyakarta, Begini Kata Ahli UGM

Wacana Pembongkaran Separator di Ring Road Yogyakarta, Begini Kata Ahli UGM

Tren
BMKG: Wilayah yang Dilanda Hujan Lebat dan Angin Kencang 9-10 Mei 2024

BMKG: Wilayah yang Dilanda Hujan Lebat dan Angin Kencang 9-10 Mei 2024

Tren
[POPULER TREN] Prakiraan Cuaca BMKG: Wilayah Hujan Lebat 9 Mei 2024 | Vaksin AstraZeneca Ditarik Peredarannya

[POPULER TREN] Prakiraan Cuaca BMKG: Wilayah Hujan Lebat 9 Mei 2024 | Vaksin AstraZeneca Ditarik Peredarannya

Tren
Mengulik Racunomologi

Mengulik Racunomologi

Tren
Pemain Bola Malaysia Kembali Jadi Korban Penyerangan, Mobil Diadang Saat Berangkat ke Tempat Latihan

Pemain Bola Malaysia Kembali Jadi Korban Penyerangan, Mobil Diadang Saat Berangkat ke Tempat Latihan

Tren
Cara Mengetahui Jenis Vaksin Covid-19 yang Pernah Diterima

Cara Mengetahui Jenis Vaksin Covid-19 yang Pernah Diterima

Tren
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com