Saat itu ia berusia 38 tahun, namun telah sukses menjadi pengusaha muda di Jakarta.
Viktor diusung oleh gabungan dari partai di Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) NTT.
Ia maju berpasangan dengan Simon Hayon yang sebelumnya menjabat sebagai bupati Flores Timur.
Saat itu, pemilihan gubernur masih dilakukan secara tertutup oleh anggota DPRD NTT.
Dalam pemilihan yang berlangsung dua babak tersebut, Viktor dan Simon kalah satu suara, 27 berbanding 28, dari pasangan Piet Alexander Tallo dan Frans Lebu Raya.
Baca juga: Daftar 21 Polres di NTT
Gagal di pemilihan gubernur, Viktor kemudian kembali ke Jakarta untuk melanjutkan usahanya.
Setahun kemudian tepatnya 2004, Viktor bergabung dengan Partai Golkar dan mencalonkan diri sebagai anggota DPR RI dari daerah pemilihan (dapil) NTT 2.
Viktor terpilih ke Senayan dan menjabat sebagai anggota DPR Fraksi Golkar periode 2004-2009.
Kemudian, setelah masa jabatannya habis, Viktor berhenti sejenak selama lima tahun dari dunia politik.
Ia kemudian muncul kembali pada 2014 sebagai calon legislator. Kendati demikian, kali ini ia bersama Partai Nasdem.
Viktor kembali mendapat banyak dukungan dari para pemilih. Ia duduk di Parlemen sebagai anggota DPR RI Fraksi Nasdem untuk masa jabatan 2014-2019.
Namun, sebelum masa jabatannya habis, pada 2018 Viktor memutuskan maju sebagai calon bubernur NTT dan berpasangan dengan Josef Nae Soi.
Keduanya pun menjabat sebagai gubernur dan wakil gubernur NTT periode 2018-2023.
Diberitakan Kompas.com (23/6/2023), Viktor telah mengundurkan diri dari jabatannya sebagai gubernur NTT dan bakal mencalonkan diri sebagai anggota DPR RI pada Pemilu 2024.
Pengunduran diri itu dilakukan sebagai syarat bagi kepala daerah yang sedang menjabat bila ingin mencalonkan diri sebagai anggota legislatif (caleg).