Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Mahasiswa Unnes Meninggal di Kamar Kontrakan, Polisi Masih Selidiki Penyebabnya

Kompas.com - 11/08/2023, 09:30 WIB
Alicia Diahwahyuningtyas,
Rizal Setyo Nugroho

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Seorang mahasiswa di Universitas Negeri Semarang (Unnes) berinisial KMF (21) ditemukan meninggal di kamar kontrakannya di Kelurahan Patemon, Kecamatan Gunungpati, Semarang, Jawa Tengah, Selasa (8/8/2023).

Mahasiswa jurusan matematika tersebut pertama kali ditemukan oleh teman kontrakannya dalam kondisi tak bernyawa dengan kepala di dalam ember.

Pemilik kontrakan, Ngarjo (45) mengungkapkan bahwa KMF baru mengontrak kurang dari 10 hari.

"Baru ngontrak belum sampai 10 hari. Semuanya yang ngontrak ada tiga orang mahasiswa," kata Ngarjo dikutip dari Kompas.com, Rabu (9/8/2023).

Berikut ini, beberapa fakta terkait dengan mahasiswa Unnes yang ditemukan meninggal di kamar kontrakan.

Baca juga: Pihak Keluarga Tolak Permintaan Maaf Pelaku Pembunuhan Mahasiswa UI

Fakta mahasiswa Unnes ditemukan meninggal

Ilustrasi jenazahTHINKSTOCK Ilustrasi jenazah
1. KMF ditemukan dalam kondisi tertelungkup

Ngarjo mengaku terkejut saat ia mengetahui kabar salah satu penghuni kontrakannya meninggal dunia.

Saat datang ke kontakan, ia mengaku mencium bau yang menyengat.

"Mahasiswa itu menempati kamar tengah. Kondisinya saat ditemukan tertelungkup di ember," kata Ngarjo beritakan dari Kompas.com, Kamis (10/8/2023).

Selain itu, berdasarkan informasi yang diterimannya menyebut bahwa KMF baru menyelesaikan skripsinya.

Baca juga: Mahasiswa UI Bunuh Junior Diduga karena Iri dan Terlilit Pinjol, Akankah Kampus Jatuhkan Sanksi DO?

2. Diperkirakan sudah meninggal 3-4 hari

Kanit Reskrim Polsek Gunungpati, Iptu Akhir Priyo mengungkapkan, KMF diperkirakan sudah meninggal sejak 3-4 hari yang lalu sebelum akhirnya ia ditemukan oleh teman satu kontrakannya.

"Ditemukan tadi sekitar pukul 09.00 WIB," ujarnya

"Teman kosnya beberapa hari lalu mencium bau tidak enak. Tapi bisa memastikan bau itu dari orang meninggal dunia," tambahnya.

Saksi yang mencium bau semakin menyengat kemudian memberitahu warga setempat dan melaporkannya ke Polsek Gunungpati.

3. Penyebabnya belum diketahui

Lebih lanjut Priyo mengatakan, berdasarkan hasil pemeriksaan sementara tidak ditemukan adanya tanda-tanda kekerasan pada tubuh KMF.

"Kami bawa ke rumah sakit. Agar lebih detail apakah ada tanda kekerasan kami lakukan visum," ungkapnya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya

Terkini Lainnya

Mengenal 7 Stadion yang Jadi Tempat Pertandingan Sepak Bola Olimpiade Paris 2024

Mengenal 7 Stadion yang Jadi Tempat Pertandingan Sepak Bola Olimpiade Paris 2024

Tren
Mengenal Alexinomia, Fobia Memanggil Nama Orang Lain, Apa Penyebabnya?

Mengenal Alexinomia, Fobia Memanggil Nama Orang Lain, Apa Penyebabnya?

Tren
Sunat Perempuan Dilarang WHO karena Berbahaya, Bagaimana jika Telanjur Dilakukan?

Sunat Perempuan Dilarang WHO karena Berbahaya, Bagaimana jika Telanjur Dilakukan?

Tren
UU Desa: Jabatan Kades Bisa 16 Tahun, Dapat Tunjangan Anak dan Pensiun

UU Desa: Jabatan Kades Bisa 16 Tahun, Dapat Tunjangan Anak dan Pensiun

Tren
Harga Kopi di Vietnam Melambung Tinggi gara-gara Petani Lebih Pilih Tanam Durian

Harga Kopi di Vietnam Melambung Tinggi gara-gara Petani Lebih Pilih Tanam Durian

Tren
Kasus Mutilasi di Ciamis dan Tanggung Jawab Bersama Menangani Orang dengan Gangguan Mental

Kasus Mutilasi di Ciamis dan Tanggung Jawab Bersama Menangani Orang dengan Gangguan Mental

Tren
Potensi Manfaat Tanaman Serai untuk Mengatasi Kecemasan Berlebih

Potensi Manfaat Tanaman Serai untuk Mengatasi Kecemasan Berlebih

Tren
Terkait Penerima KIP Kuliah yang Bergaya Hedon, UB: Ada Evaluasi Ulang Tiga Tahap

Terkait Penerima KIP Kuliah yang Bergaya Hedon, UB: Ada Evaluasi Ulang Tiga Tahap

Tren
Catat, Ini 5 Jenis Kendaraan yang Dibatasi Beli Pertalite di Batam Mulai Agustus

Catat, Ini 5 Jenis Kendaraan yang Dibatasi Beli Pertalite di Batam Mulai Agustus

Tren
Wacana Pembongkaran Separator di Ring Road Yogyakarta, Begini Kata Ahli UGM

Wacana Pembongkaran Separator di Ring Road Yogyakarta, Begini Kata Ahli UGM

Tren
BMKG: Wilayah yang Dilanda Hujan Lebat dan Angin Kencang 9-10 Mei 2024

BMKG: Wilayah yang Dilanda Hujan Lebat dan Angin Kencang 9-10 Mei 2024

Tren
[POPULER TREN] Prakiraan Cuaca BMKG: Wilayah Hujan Lebat 9 Mei 2024 | Vaksin AstraZeneca Ditarik Peredarannya

[POPULER TREN] Prakiraan Cuaca BMKG: Wilayah Hujan Lebat 9 Mei 2024 | Vaksin AstraZeneca Ditarik Peredarannya

Tren
Mengulik Racunomologi

Mengulik Racunomologi

Tren
Pemain Bola Malaysia Kembali Jadi Korban Penyerangan, Mobil Diadang Saat Berangkat ke Tempat Latihan

Pemain Bola Malaysia Kembali Jadi Korban Penyerangan, Mobil Diadang Saat Berangkat ke Tempat Latihan

Tren
Cara Mengetahui Jenis Vaksin Covid-19 yang Pernah Diterima

Cara Mengetahui Jenis Vaksin Covid-19 yang Pernah Diterima

Tren
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com