Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ramai soal Soto Kering Tanpa Kuah Disebut Makanan Asli Klaten, Benarkah?

Kompas.com - 10/08/2023, 16:30 WIB
Erwina Rachmi Puspapertiwi,
Farid Firdaus

Tim Redaksi

Namun, pelanggan ini bekerja di sebuah pabrik. Hal itu membuatnya kesulitan jika membungkus soto untuk dimakan saat beristirahat.

"Karena kalo dibungkus buat sangu (bekal) kerja memakai kuah pasti akan medhok atau layu berair," lanjut Andreas.

Untuk menjaga soto tersebut menjadi lebih tahan lama dan bisa dimakan belakangan, pemilik warung kemudian memodifikasi isi dan bumbu soto jualannya.

"Makanya terciptalah modifikasi menu yang menjadi toring atau soto garing," jelasnya,

Andreas menambahkan, soto memang termasuk salah satu comfort food untuk sarapan, terutama di daerah Jawa Tengah.

Baca juga: Cerita di Balik Menu Soto Campur Minuman Saset Jeruk di Angkringan West, Rasanya Bagaimana?

Tetap soto walau tak berkuah

Andreas menjelaskan, satu porsi soto garing memiliki isi yang sama dengan soto berkuah pada umumnya.

"Sama. Ada suwir ayam, sledri, tauge, dan lain-lain," ujarnya.

Namun, perbedaan dengan soto pada umumnya adalah kuahnya. Toring cukup dituangi kecap asin dan kuah soto sedikit ke atas isiannya. Kecap dan kuah tadi merupakan bagian dari bumbu soto garing.

Meski tidak memiliki kuah yang banyak seperti jenis soto lainnya, Andreas mengatakan makanan ini tetap bisa disebut sebagai soto.

"Masih (disebut soto). Makanya namanya toring atau soto kering, karena tetep ada penggunaan kuah sebagai bumbunya," tandasnya.

Baca juga: Ramai soal Soto, Ini Hidangan Soto dari Jawa, Sumatera, dan Berbagai Daerah di Indonesia

Menurut Andreas, soto kering ini merupakan modifikasi yang muncul sesuai permintaan pelanggan.

Utamanya, bagi mereka yang tidak ingin makan makanan terlalu berkuah, tidak bisa menghangatkan kuah soto untuk dimakan nanti, maupun takut makanannya akan tidak enak lagi.

"Pasti penjualan soto kering satu paket dengan orang jualan soto biasa. Itu modifikasi dari soto (berkuah)," pungkasnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:

Terkini Lainnya

Minum Apa biar Gula Darah Cepat Turun? Coba 6 Rebusan Berikut

Minum Apa biar Gula Darah Cepat Turun? Coba 6 Rebusan Berikut

Tren
Wilayah yang Berpotensi Dilanda Hujan Lebat dan Angin Kencang pada 6-7 Juni 2024, Mana Saja?

Wilayah yang Berpotensi Dilanda Hujan Lebat dan Angin Kencang pada 6-7 Juni 2024, Mana Saja?

Tren
[POPULER TREN] Instansi dengan Formasi CPNS 2024 Terbanyak | Penumpang United Airlines Alami Sakit Misterius

[POPULER TREN] Instansi dengan Formasi CPNS 2024 Terbanyak | Penumpang United Airlines Alami Sakit Misterius

Tren
Tak Banyak yang Tahu, Ini 5 Rahasia Jalan Kaki untuk Menurunkan Berat Badan

Tak Banyak yang Tahu, Ini 5 Rahasia Jalan Kaki untuk Menurunkan Berat Badan

Tren
Pakai Jasa Pendorong Ilegal, 5 Anggota Jemaah Haji Indonesia Berurusan dengan Polisi Arab Saudi

Pakai Jasa Pendorong Ilegal, 5 Anggota Jemaah Haji Indonesia Berurusan dengan Polisi Arab Saudi

Tren
Cerita Warga yang Alami 'Blackout' di Sumatera: Tak Bisa Masak Nasi, Borong Genset agar Es Krim Tak Mencair

Cerita Warga yang Alami "Blackout" di Sumatera: Tak Bisa Masak Nasi, Borong Genset agar Es Krim Tak Mencair

Tren
Terobosan Baru, Alat Kontrasepsi Gel KB untuk Pria, Seberapa Efektif?

Terobosan Baru, Alat Kontrasepsi Gel KB untuk Pria, Seberapa Efektif?

Tren
China Angkut Bebatuan dari Sisi Terjauh Bulan, Apa Tujuannya?

China Angkut Bebatuan dari Sisi Terjauh Bulan, Apa Tujuannya?

Tren
Pelanggan PLN yang Terdampak Pemadaman Listrik Total Berhak Dapat Kompensasi, Berapa Besarannya?

Pelanggan PLN yang Terdampak Pemadaman Listrik Total Berhak Dapat Kompensasi, Berapa Besarannya?

Tren
Perbedaan Seragam Astronot Putih dan Oranye, Berikut Masing-masing Fungsinya

Perbedaan Seragam Astronot Putih dan Oranye, Berikut Masing-masing Fungsinya

Tren
5 Negara dengan Cuti Melahirkan Paling Lama, Ada yang sampai 14 Bulan

5 Negara dengan Cuti Melahirkan Paling Lama, Ada yang sampai 14 Bulan

Tren
WHO: Warga Gaza Mulai Makan Pakan Ternak dan Minum Air Limbah

WHO: Warga Gaza Mulai Makan Pakan Ternak dan Minum Air Limbah

Tren
Ini Syarat Pekerja Dapat Cuti Melahirkan 6 Bulan Sesuai dengan UU KIA

Ini Syarat Pekerja Dapat Cuti Melahirkan 6 Bulan Sesuai dengan UU KIA

Tren
Aturan UU KIA: Cuti Melahirkan Sampai 6 Bulan Berlaku Kapan, untuk Siapa, dan Gajinya

Aturan UU KIA: Cuti Melahirkan Sampai 6 Bulan Berlaku Kapan, untuk Siapa, dan Gajinya

Tren
Studi 25 Tahun Ungkap Pola Makan Mencegah Kematian Dini pada Wanita

Studi 25 Tahun Ungkap Pola Makan Mencegah Kematian Dini pada Wanita

Tren
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com