Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ramai soal Indomie Goreng di Jawa dan Luar Jawa Berbeda, Ini Kata Indofood

Kompas.com - 04/08/2023, 17:30 WIB
Alicia Diahwahyuningtyas,
Farid Firdaus

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Sebuah unggahan video yang menyebutkan adanya perbedaan bumbu dari Indomie goreng yang dijual di Jawa dan luar Jawa ramai di media sosial.

Unggahan tersebut dibuat oleh akun TikTok ini pada (27/7/2023). Dalam videonya, pengunggah mengaku lebih suka dengan Indomie yang ada di Sulawesi daripada Indomie di Jawa.

Ia memperlihatkan Indomie goreng yang ada di Jawa memiliki bumbu kecap, saus sambal, minyak, bawang goreng, dan bumbu tabur.

Sedangkan Indomie goreng di Sulawesi memiliki bumbu yang berbeda, yakni merica, kecap, minyak, dan bumbu tabur.

"Iya beda, Indomie Sulawesi dengan Indomie Jawa itu beda," kata pengunggah dalam videonya.

"Knp harus beda ya?" tulis dalam unggahan.

Hingga, Jumat (4/8/2023) sore, unggahan video tersebut sudah dilihat sebanyak 13,7 juta kali dan mendapatkan lebih dari 20.000 komentar dari warganet.

@rnalxnder

Knp harus beda ya?

? original sound - Rinaldy Alexander

Baca juga: BPOM Pastikan Indomie Aman Dikonsumsi, Berapa Batas Aman Etilen Oksida?

Penjelasan Indomie

Saat dikonfirmasi, Head of Corporate Public Relation Indofood Novi Arlaida membenarkan Indomie goreng di Jawa dan luar Jawa memiliki bumbu yang berbeda.

Dia menjelaskan, perbedaan itu lantaran perusahaan berupaya menyesuaikan selera masyarakat yang mengonsumsi Indomie di kedua wilayah itu.

"Memang benar, Indomie goreng memiliki 2 SKU (Stock Keeping Unit) yang disesuaikan dengan lidah masyarakat," ujarnya kepada Kompas.com, Rabu (2/8/2023).

Novi mengungkapkan, Indomie goreng yang diproduksi untuk didistribusikan di Pulau Jawa bumbunya terdiri dari saus cabai, kecap, minyak, bawang goreng, dan bumbu tabur.

Sedangkan Indomie goreng yang didistribusikan di luar Pulau Jawa, seperti di Sulawesi berisi bumbu bubuk, bubuk cabai, kecap, dan minyak.

Baca juga: Respons 3 Negara soal Indomie Rasa Ayam Spesial yang Sempat Ditarik di Taiwan


Disesuaikan dengan selera masyarakat

Novi juga mengungkapkan, perusahaan telah melakukan tes terlebih dahulu sebelum meluncurkan produk ke pasar.

"Sebelum meluncurkan produk ke pasar, Tim Marketing Noodle kami melakukan tes dan mendapatkan insight yang berbeda dari masyarakat penggemar Indomie goreng di Indonesia dari beberapa daerah," ungkap Novi.

"Sehingga kami menyesuaikan dengan selera lokal," sambungnya.

Sementara itu, General Manager Corporate Communication PT Indofood Sukses Makmur Tbk Stefanus Indrayana mengatakan, Indomie goreng dengan bubuk cabai dijual di beberapa daerah di Indonesia, yakni:

  • Sumatera
  • Banjarmasin
  • Sulawesi

"Pertama adalah Goreng Spesial (GS) 80 kilogram dengan bubuk cabai yang dijual di Sumatera, Banjarmasin, dan Sulawesi," katanya, dikutip dari Kompas.com, (8/6/2022).

"Selanjutnya Goreng Spesial 85 kilogram plus Bawang Goreng dan Saus Sambal (GSS) dijual di Jawa, Bali, Pontianak," tambahnya.

Menurut Stefanus, konsumen Indomie di Sumatera lebih memilih pedas dari bubuk cabai, dibandingkan saus sambal pedas atau manis yang banyak digemari konsumen di Pulau Jawa.

Meski ada perbedaan, ia memastikan produk Indomie goreng yang tersedia di masing-masing daerah adalah produk yang disukai konsumen setempat.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.


Terkini Lainnya

Kronologi dan Motif Ibu Racuni Anak Tiri di Rokan Hilir, Riau

Kronologi dan Motif Ibu Racuni Anak Tiri di Rokan Hilir, Riau

Tren
Rumah Sakit di Rafah Kehabisan Bahan Bakar, WHO: Penutupan Perbatasan Halangi Bantuan

Rumah Sakit di Rafah Kehabisan Bahan Bakar, WHO: Penutupan Perbatasan Halangi Bantuan

Tren
Cerita Rombongan Siswa SD 'Study Tour' Pakai Pesawat Garuda, Hasil Nabung 5 Tahun

Cerita Rombongan Siswa SD "Study Tour" Pakai Pesawat Garuda, Hasil Nabung 5 Tahun

Tren
Viral, Video Kucing Menggonggong Disebut karena 'Salah Asuhan', Ini Kata Ahli

Viral, Video Kucing Menggonggong Disebut karena "Salah Asuhan", Ini Kata Ahli

Tren
Seekor Kuda Terjebak di Atap Rumah Saat Banjir Melanda Brasil

Seekor Kuda Terjebak di Atap Rumah Saat Banjir Melanda Brasil

Tren
Link Live Streaming Indonesia vs Guinea U23 Kick Off Pukul 20.00 WIB

Link Live Streaming Indonesia vs Guinea U23 Kick Off Pukul 20.00 WIB

Tren
Prediksi Susunan Pemain Indonesia dan Guinea di Babak Play-off Olimpiade Paris

Prediksi Susunan Pemain Indonesia dan Guinea di Babak Play-off Olimpiade Paris

Tren
Alasan Semua Kereta Harus Berhenti di Stasiun Cipeundeuy, Bukan untuk Menaikturunkan Penumpang

Alasan Semua Kereta Harus Berhenti di Stasiun Cipeundeuy, Bukan untuk Menaikturunkan Penumpang

Tren
Indonesia Vs Guinea, Berikut Perjalanan Kedua Tim hingga Bertemu di Babak Playoff Olimpiade Paris 2024

Indonesia Vs Guinea, Berikut Perjalanan Kedua Tim hingga Bertemu di Babak Playoff Olimpiade Paris 2024

Tren
Pelatih Guinea soal Laga Lawan Indonesia: Harus Menang Bagaimanapun Caranya

Pelatih Guinea soal Laga Lawan Indonesia: Harus Menang Bagaimanapun Caranya

Tren
8 Pencetak Gol Terbaik di Piala Asia U23 2024, Ada Dua dari Indonesia

8 Pencetak Gol Terbaik di Piala Asia U23 2024, Ada Dua dari Indonesia

Tren
WHO Temukan 3 Kasus di Riyadh, Ketahui Penyebab dan Pencegahan MERS- CoV Selama Ibadah Haji

WHO Temukan 3 Kasus di Riyadh, Ketahui Penyebab dan Pencegahan MERS- CoV Selama Ibadah Haji

Tren
Pertandingan Indonesia Vs Guinea Malam Ini, Pukul Berapa?

Pertandingan Indonesia Vs Guinea Malam Ini, Pukul Berapa?

Tren
Benarkah Antidepresan Bisa Memicu Hilang Ingatan? Ini Penjelasan Ahli

Benarkah Antidepresan Bisa Memicu Hilang Ingatan? Ini Penjelasan Ahli

Tren
WHO Peringatkan Potensi Wabah MERS-CoV di Arab Saudi Saat Musim Haji

WHO Peringatkan Potensi Wabah MERS-CoV di Arab Saudi Saat Musim Haji

Tren
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com