Dibandingkan dengan sekarang, pengambilan foto di masa perang dilakukan dengan kamera kuno yang jauh lebih sulit.
Dikutip dari CBS News (8/7/2013), fotografi lebih mudah dilakukan di perang wilayah utara daripada selatan. Hal ini karena pasokan bahan pembuat foto lebih mudah didapat di utara.
Untuk mengambil foto, objek dan subjeknya harus dalam posisi duduk atau berdiri diam selama delapan detik. Karena itu, foto hanya bisa diambil sebelum atau setelah pertempuran.
Kamera tidak akan bisa menangkap gerakan cepat di tengah pertempuran.
Walau pembuatannya sulit, harga foto saat itu cenderung murah. Foto dihargai 50 sampai 75 sen dengan wadah kotak. Sementara harga lima sampai sepuluh sen untuk foto yang dicetak seperti kartu pos.
An incredible photograph. Here is another view. pic.twitter.com/w2XZnQLqhE
— World War II History (@WWIIhistorynet) October 24, 2020
Baca juga: Mengapa Wajah Terlihat Lebih Cantik di Cermin daripada di Foto?
Fotografi selama perang, terutama Perang Dunia I berkembang berkat pembuatan lensa kaca dan perkembangan bidang kimia pada 1850.
Di abad tersebut, kamera diproduski secara massal yang memungkinkan pengguna mengambil foto dan mengirim isi filmnya untuk diproses.
Dikutip dari Battlefields (16/11/2020), teknik Daguerreotype awalnya digunakan untuk menghasilkan lembaran foto. Proses ini menggunakan pelat tembaga berlapis perak iodida yang disinari cahaya kamera, diasap dengan uap merkuri, dan dibuat permanen dengan larutan garam.
Sayangnya, langkah ini hanya menghasilkan satu gambar saja. Karena itu, dikembangkan teknik pelat basah. Hasil foto berbentuk lembaran hitam dicetak pada kertas peka cahaya di bawah sinar Matahari.
Selain itu, ada juga seniman yang menggunakan cetakan negatif untuk ukiran kayu yang kemudian dicetak massal lewat surat kabar.
Fotografi perang kemudian semakin populer pada 1914. Hasil foto yang muncul dalam surat kabar bahkan diambil oleh fotografer profesional.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.