Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Mengenal Ikan Kakatua, Penjaga Laut Biru yang Sebaiknya Tak Dikonsumsi

Kompas.com - 02/08/2023, 13:00 WIB
Diva Lufiana Putri,
Farid Firdaus

Tim Redaksi

"Mereka termasuk herbivora, makanan utamanya alga. Alga kompetitor bagi pertumbuhan terumbu karang," terangnya kepada Kompas.com, Selasa (25/7/2023).

Alga adalah protista mirip tumbuhan, tetapi tidak memiliki memiliki akar, daun, maupun batang sejati.

Sementara itu, terumbu karang adalah hewan dari kelompok Cnidaria atau hewan invertebrata dengan struktur yang masih sangat sederhana.

Sebagai penyangga bagi kehidupan biota pesisir dan lautan, terumbu karang menjadi tempat berlindung yang baik bagi ikan-ikan dan hewan laut lainnya.

Menurut Ucu, alga yang tumbuh di terumbu karang akan dimakan oleh ikan kakatua. Aktivitas grazing atau pemamahan ini akan membantu menekan pertumbuhan alga di laut.

"Juga akan memberikan kesempatan bagi terumbu karang untuk tumbuh dan melakukan rekrutmen anakan (berkembang biak)," imbuh dia.

Baca juga: Benarkah Kemunculan Oarfish ke Permukaan Tanda Akan Ada Bencana Alam?

2. Menghasilkan pasir

Bukan hanya mengontrol pertumbuhan alga, aktivitas pemamahan oleh ikan kakatua juga akan menghasilkan pasir laut.

"Sambil makan alga, substrat keras yang berupa karang mati akan dikunyah, alganya ditelan, karangnya yang telah hancur dibuang kembali melalui feses," jelas Ucu.

Feses atau kotoran ikan kakatua tersebut berupa pasir putih halus dengan jumlah cukup banyak.

Masih dari laman yang sama, ikan kakatua dewasa dapat mengeluarkan pasir putih halus sebanyak 450 kilogram setiap tahun.

Oleh karena itu, semakin banyak dan lama ikan ini hidup, jumlah pasir putih yang dihasilkan pun akan semakin banyak.

Baca juga: Video Viral Ikan Arapaima Ditemukan Usai Banjir di Garut, Ikan Apa Itu?

Pelestarian populasi ikan kakatua

Meski amat bermanfaat bagi ekosistem laut, hingga saat ini belum ada larangan untuk mengonsumsi ikan kakatua.

Peneliti dari Pusat Riset Oseanografi BRIN M Reza Cordova mengatakan, ikan kakatua sebenarnya masih boleh dimakan oleh masyarakat.

Namun, umumnya terdapat batasan tertentu penangkapan ikan kakatua, tergantung dari area dan luas, serta status terumbu karang di suatu kawasan.

"Ini sudah disarankan untuk dikaji lebih lanjut oleh pemerintah, termasuk berapa banyak yang bisa dikonsumsi," ujarnya kepada Kompas.com, Senin (24/7/2023).

Baca juga: Apakah Ikan Bisa Merasakan Haus? Berikut Penjelasan Ilmiahnya

Sementara itu, dikutip dari Kompas.com (15/2/2021), salah satu cara melestarikan ikan kakatua adalah tidak melakukan penangkapan besar-besaran.

Pencegahan terhadap penangkapan besar-besaran dapat dilakukan dengan membatasi intensitas serta memperkecil ukuran mata jaring.

Tujuannya, agar tidak terjadi growth overfishing atau hasil tangkapan yang didominasi ikan-ikan kecil atau belum dewasa.

Selain itu, sebagai upaya pencegahan recruitment overfishing, yakni kegiatan eksploitasi juga lebih banyak menangkap ikan yang siap memijah atau kawin.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:

Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com