Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Apa yang Dimaksud dengan Perubahan Iklim? Berikut Pengertian dan Dampaknya

Kompas.com - 30/07/2023, 08:00 WIB
Muhammad Zaenuddin

Penulis

Perubahan tersebut bisa terjadi secara alami, karena perubahan aktivitas matahari atau letusan gunung berapi yang besar.

Namun sejak tahun 1800-an, aktivitas manusia telah menjadi pendorong utama perubahan iklim, terutama karena pembakaran bahan bakar fosil seperti batu bara, minyak, dan gas.

Pembakaran bahan bakar fosil menghasilkan emisi gas rumah kaca yang bertindak seperti selimut yang menyelimuti Bumi, menjebak panas matahari dan menaikkan suhu.

Baca juga: Efek Rumah Kaca: Pengertian, Dampak, dan Cara Mengatasinya

Kandungan gas utama rumah kaca, termasuk karbon dioksida dan metana, termasuk yang berperan menyebabkan perubahan iklim.

Hal tersebut berasal dari pembukaan lahan dan penebangan hutan yang dapat melepaskan karbondioksida, sedangkan pertanian, operasi minyak dan gas merupakan sumber utama emisi metana.

Di sisi lain, energi, industri, transportasi, bangunan, pertanian, dan penggunaan lahan adalah beberapa sektor utama penyebab gas rumah kaca.

Ilmuwan iklim telah menunjukkan bahwa manusia bertanggung jawab atas hampir semua pemanasan global selama 200 tahun terakhir.

Baca juga: Mengenal Sinar Ultraviolet atau UV: Pengertian, Jenis, dan Dampaknya

Dampak perubahan iklim

Banyak orang mengira perubahan iklim adalah suhu Bumi yang menjadi lebih hangat. Tapi, kenaikan suhu hanyalah dampak awalnya.

Bumi adalah sebuah sistem, di mana semuanya terhubung, perubahan di satu area dapat memengaruhi perubahan di area lainnya.

Konsekuensi perubahan iklim sekarang ini termasuk kekeringan hebat, kelangkaan air, kebakaran, naiknya permukaan laut, banjir, pencairan es kutub, bencana badai, dan penurunan keanekaragaman hayati.

Baca juga: Bagaimana Fenomena Tornado Terbentuk? Berikut Penjelasannya

Sejalan dengan itu, dilansir dari laman Uni Eropa, perubahan iklim telah berdampak signifikan terhadap spesies tumbuhan dan hewan, serta tempat mereka bertahan hidup dan berkembang.

Beberapa spesies diperkirakan akan bergerak ke utara beberapa ratus kilometer, atau ke tempat yang lebih tinggi, sementara yang lain berpotensi punah.

Lanskap yang terfragmentasi oleh infrastruktur transportasi dapat menghambat kemampuan mereka untuk bergerak dan beradaptasi.

Perubahan iklim juga cenderung memperburuk masalah spesies invasif di Eropa. Ketika kondisi iklim berubah, beberapa lokasi mungkin menjadi lebih menguntungkan bagi spesies non-asli.

Mereka kemudian mulai berkembang dan berdampak negatif terhadap lingkungan tersebut dengan mengalahkan spesies asli, mengubah habitat, dan berkontribusi terhadap hilangnya keanekaragaman hayati.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Baca tentang

Terkini Lainnya

Ipar Jokowi Jadi Komisaris Independen, BNI: Melalui Proses Seleksi yang Ketat

Ipar Jokowi Jadi Komisaris Independen, BNI: Melalui Proses Seleksi yang Ketat

Tren
Penjelasan Pertamina soal Tabung Elpiji 3 Kg Disebut Berisi Air

Penjelasan Pertamina soal Tabung Elpiji 3 Kg Disebut Berisi Air

Tren
Penyakit Masyarakat Itu Bernama Judi Online

Penyakit Masyarakat Itu Bernama Judi Online

Tren
BMKG: Wilayah Berpotensi Hujan Lebat, Petir, dan Angin Kencang pada 14-15 Juni 2024

BMKG: Wilayah Berpotensi Hujan Lebat, Petir, dan Angin Kencang pada 14-15 Juni 2024

Tren
[POPULER TREN] Cara Melihat Skor UTBK SNBT 2024 | Benarkah Bahasa Jawa Asli adalah Bahasa 'Ngapak'?

[POPULER TREN] Cara Melihat Skor UTBK SNBT 2024 | Benarkah Bahasa Jawa Asli adalah Bahasa "Ngapak"?

Tren
Duduk Perkara Sekuriti GBK Ribut dengan Fotografer, Apa Penyebabnya?

Duduk Perkara Sekuriti GBK Ribut dengan Fotografer, Apa Penyebabnya?

Tren
Viral, Video Ibu di Depok Paksa Minta Uang Rp 1 Juta dan Mengaku Malaikat, Ini Kata Polisi

Viral, Video Ibu di Depok Paksa Minta Uang Rp 1 Juta dan Mengaku Malaikat, Ini Kata Polisi

Tren
Cerita Widi Jadi Petugas Call Center Haji Kerajaan Arab Saudi, Terjemahkan Pertanyaan Jemaah

Cerita Widi Jadi Petugas Call Center Haji Kerajaan Arab Saudi, Terjemahkan Pertanyaan Jemaah

Tren
Tak Lolos UTBK SNBT 2024, Apa yang Perlu Dilakukan?

Tak Lolos UTBK SNBT 2024, Apa yang Perlu Dilakukan?

Tren
Lolos UTBK SNBT 2024, Ini Biaya Kuliah ITS, UB, UNS

Lolos UTBK SNBT 2024, Ini Biaya Kuliah ITS, UB, UNS

Tren
Berapa Banyak Galaksi di Alam Semesta? Berikut Cara Para Ilmuwan Memperkirakannya

Berapa Banyak Galaksi di Alam Semesta? Berikut Cara Para Ilmuwan Memperkirakannya

Tren
Kronologi Harun Masiku, Buron Usai Suap Komisioner KPU, 4 Tahun Belum Tertangkap

Kronologi Harun Masiku, Buron Usai Suap Komisioner KPU, 4 Tahun Belum Tertangkap

Tren
Pebasket Legendaris Jerry West yang Jadi Inspirasi Logo NBA Meninggal Dunia

Pebasket Legendaris Jerry West yang Jadi Inspirasi Logo NBA Meninggal Dunia

Tren
Bisa Tak Bergejala, Ini Ciri-ciri Kanker Ginjal yang Perlu Diwaspadai

Bisa Tak Bergejala, Ini Ciri-ciri Kanker Ginjal yang Perlu Diwaspadai

Tren
Hizbullah Tembak 200 Roket ke Israel, Balas Kematian Komandannya

Hizbullah Tembak 200 Roket ke Israel, Balas Kematian Komandannya

Tren
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com