Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Rekam Jejak Bambang Kristiono, Wakil Ketua Komisi I DPR yang Tutup Usia

Kompas.com - 21/07/2023, 07:45 WIB
Diva Lufiana Putri,
Inten Esti Pratiwi

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Wakil Ketua Komisi I DPR RI Bambang Kristiono meninggal dunia pada Rabu (19/7/2023) malam.

Kabar duka anggota Fraksi Gerindra ini datang dari Wakil Ketua Umum Partai Gerindra Habiburokhman.

"Innalilahi wa innailaihi rojiun, telah meninggal dunia sahabat kami pejuang politik Partai Gerindra Haji Bambang Kristiono, Pimpinan Komisi I DPR RI, tadi malam di Makassar," ujar Habiburokhman, dikutip dari Kompas.com, Kamis (20/7/2023).

Habiburokhman mengatakan, Bambang Kristiono meninggal karena sakit. Namun, Pimpinan Komisi III DPR itu tidak menjelaskan rinci penyakitnya.

Di sisi lain, Anggota Komisi I DPR RI Dave Akbarshah Fikarno Laksono menuturkan, Bambang tutup usia saat sedang menjalankan tugas.

"Pak Bambang sedang menjalankan tugas dan tanggung jawabnya," kata dia, diberitakan Antara, Kamis.

Lantas, seperti apa sosok Bambang Kristiono?

Baca juga: Profil Desmond J Mahesa, Politikus Gerindra yang Meninggal di Usia 57 Tahun


Profil Bambang Kristiono, pernah aktif di militer

Lahir di Purwakarta pada 25 Desember 1960, Bambang Kristiono menempuh pendidikan dasar di tanah kelahiran, tepatnya di SD Negeri Cibening II Purwakarta.

Dia kemudian melanjutkan pendidikan di SMP Negeri 1 Campaka, Purwakarta, sebelum akhirnya bersekolah di SMA Negeri 350 Cikampek, Karawang.

Dikutip dari laman Fraksi Gerindra, jauh sebelum terjun ke bidang politik, Bambang Kristiono terlebih dahulu meniti karier di dunia kemiliteran.

Dia memutuskan untuk melanjutkan pendidikan di Akademi Militer (Akmil), Magelang, Jawa Tengah, dan tamat pada 1985.

Lulus dari Akmil, Bambang pun aktif sebagai prajurit TNI Angkatan Darat (AD). Bahkan, dapat dikatakan, dia besar di satuan Komando Pasukan Khusus (Kopassus), salah satu pasukan elite TNI AD.

Di Korps Baret Merah ini, seperti dilansir Kompas.com (20/7/2023), Bambang mengenal sosok Prabowo Subianto yang kala itu menjadi Komandan Jenderal Kopassus.

Saat menjadi Komandan Batalion 42 dengan pangkat mayor, atau tepatnya setelah peristiwa 27 Juli 1996, Bambang pernah ditugaskan Prabowo sebagai Komandan Satgas Merah Putih.

Tugasnya ketika itu adalah mengumpulkan data dan informasi tentang kegiatan-kegiatan radikal.

Halaman Berikutnya
Halaman:

Terkini Lainnya

Cincin Emas Berusia 2.300 Tahun Ditemukan di Tempat Parkir Yerusalem

Cincin Emas Berusia 2.300 Tahun Ditemukan di Tempat Parkir Yerusalem

Tren
Daftar Ormas Keagamaan yang Kini Bisa Kelola Lahan Tambang Indonesia

Daftar Ormas Keagamaan yang Kini Bisa Kelola Lahan Tambang Indonesia

Tren
Buku Karya Arthur Conan Doyle di Perpustakaan Finlandia Baru Dikembalikan setelah 84 Tahun Dipinjam, Kok Bisa?

Buku Karya Arthur Conan Doyle di Perpustakaan Finlandia Baru Dikembalikan setelah 84 Tahun Dipinjam, Kok Bisa?

Tren
8 Fenomena Astronomi Sepanjang Juni 2024, Ada Parade Planet dan Strawberry Moon

8 Fenomena Astronomi Sepanjang Juni 2024, Ada Parade Planet dan Strawberry Moon

Tren
4 Provinsi Gelar Pemutihan Pajak Kendaraan Juni 2024, Catat Jadwalnya

4 Provinsi Gelar Pemutihan Pajak Kendaraan Juni 2024, Catat Jadwalnya

Tren
7 Cara Cek Pemadanan NIK-NPWP Sudah atau Belum, Klik ereg.pajak.go.id

7 Cara Cek Pemadanan NIK-NPWP Sudah atau Belum, Klik ereg.pajak.go.id

Tren
Perbandingan Rangking Indonesia Vs Tanzania, Siapa yang Lebih Unggul?

Perbandingan Rangking Indonesia Vs Tanzania, Siapa yang Lebih Unggul?

Tren
Kenali Beragam Potensi Manfaat Daun Bawang untuk Kesehatan

Kenali Beragam Potensi Manfaat Daun Bawang untuk Kesehatan

Tren
Mempelajari Bahasa Paus

Mempelajari Bahasa Paus

Tren
7 Potensi Manfaat Buah Gandaria, Apa Saja?

7 Potensi Manfaat Buah Gandaria, Apa Saja?

Tren
Dortmund Panen Kecaman setelah Disponsori Rheinmetall, Pemasok Senjata Perang Israel dan Ukraina

Dortmund Panen Kecaman setelah Disponsori Rheinmetall, Pemasok Senjata Perang Israel dan Ukraina

Tren
Murid di Malaysia Jadi Difabel setelah Dijemur 3 Jam di Lapangan, Keluarga Tuntut Sekolah

Murid di Malaysia Jadi Difabel setelah Dijemur 3 Jam di Lapangan, Keluarga Tuntut Sekolah

Tren
Sosok Calvin Verdonk, Pemain Naturalisasi yang Diproyeksi Ikut Laga Indonesia Vs Tanzania

Sosok Calvin Verdonk, Pemain Naturalisasi yang Diproyeksi Ikut Laga Indonesia Vs Tanzania

Tren
Awal Kemarau, Sebagian Besar Wilayah Masih Berpotensi Hujan Lebat dan Angin Kencang, Mana Saja?

Awal Kemarau, Sebagian Besar Wilayah Masih Berpotensi Hujan Lebat dan Angin Kencang, Mana Saja?

Tren
Mengenal Gerakan Blockout 2024 dan Pengaruhnya pada Palestina

Mengenal Gerakan Blockout 2024 dan Pengaruhnya pada Palestina

Tren
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com