Thompson meyakini, keluarganya menganggap cokelat dalam kaleng itu sangat istimewa sehingga "tak tega" untuk memakannya.
“Saya menyadarinya sebagai sesuatu yang istimewa, obyek keingintahuan dari masa kecil nenek saya,” kata Thompson.
“Pada saat itu tidak ada pertanyaan untuk memakannya, itulah mengapa saya juga tetap menyimpannya,” sambungnya.
Ia mengaku, kini tidak ada anaknya yang tertarik untuk menyimpan cokelat kalengan tersebut.
"Tidak ada anak saya yang tertarik untuk menyimpannya, dengan penobatan menjadi subyek topik. Maka terlintas dalam pikiran saya, yang akan lebih mengapresiasi adalah kolektor barang-barang semacam itu," ucap Thompson.
Baca juga: Cara Membuat Cokelat dari Biji Kakao, Bagaimana Tahapannya?
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.