"Saya belum mau menjawab, saya komunikasi dengan semua toko-tokoh partai, tokoh-tokoh politik," kata Yenny.
"Saya komunikasi dengan semua dan kami belum memutuskan akan mendukung siapa," lanjutnya.
Baca juga: Tarik Ulur Cawapres Anies dan Demokrat yang Mulai Main Mata dengan PDI-P
Dalam sebuah acara diskusi di Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Gadjah Mada (UGM) pada Jumat (7/7/2023), Yenny menekankan bahwa semua tindakan politiknya didasarkan pada nilai.
"Karena hanya itu yang saya punya. Saya kan nggak punya apa-apa, yang saya punya cuma satu mungkin dianggap sedikit masih ada reputasi, itu pun karena nebeng bapaknya," jelas dia, dikutip dari Kompas.com Jumat (7/7/2023).
Kendati demikian, ia mengaku tidak terlalu ngotot untuk menempati sebuah posisi politik.
Hal ini sesuai apa yang diajarkan Gus Dur kepada anak-anaknya bahwa posisi hanya alat, bukan tujuan.
"Nah, kalau bukan tujuan ya enggak usah ngoyo-ngoyo banget, saya enggak pernah ngoyo tahu-tahu namanya dinominasikan dua, Partai PSI dan NasDem, ya Alhamdulillah," ujarnya.
Baca juga: Respons Yenny Wahid Usai Diisukan Bakal Jadi Cawapres Anies Baswedan
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.