Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

6 Efek Samping Konsumsi Teh, Mengurangi Penyerapan Zat Besi dan Ganggu Pencernaan

Kompas.com - 01/07/2023, 14:00 WIB
Alicia Diahwahyuningtyas,
Rizal Setyo Nugroho

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Teh adalah salah satu minuman yang populer di dunia yang bisa diminum kapan saja, baik itu di pagi ataupun sore hari.

Namun terlalu banyak atau sering konsumsi teh secara berlebih juga bisa memberikan efek samping yang tidak baik bagi tubuh.

Lantas, apa saja efek samping dari kebanyakan minum teh?

Baca juga: 5 Manfaat Minum Teh Hijau yang Dicampur Lemon, Apa Saja?

Efek samping terlalu banyak minum teh

Efek samping terlalu banyak minum teh.Freepik Efek samping terlalu banyak minum teh.
1. Mengurangi penyerapan zat besi

Dilansir dari Healthline, teh kaya akan golongan senyawa yang disebut tanin yang dapat mengikat zat besi dalam makanan tertentu, sehingga tidak dapat diserap oleh saluran pencernaan.

Jika seseorang memiliki kadar zat besi yang rendah, maka minum teh secara berlebihan dapat memperburuk kondisi tersebut.

Penelitian menunjukkan bahwa tanin teh lebih cenderung menghambat penyerapan zat besi dari sumber nabati daripada dari makanan hewani. Selain itu, jumlah pasti tanin dalam teh sangat bervariasi tergantung pada jenis dan cara pembuatannya.

Kendati demikian, membatasi asupan teh hingga 3 cangkir atau kurang (710 ml) per hari kemungkinan merupakan kisaran yang aman bagi kebanyakan orang.

2. Meningkatnya kecemasan, stres, dan rasa gelisah

Daun teh secara alami mengandung kafein, maka dari itu, mengonsumsi kafein secara berlebihan dari teh, atau sumber lainnya, dapat menyebabkan perasaan cemas, stres, dan gelisah.

Secangkir (240 ml) teh rata-rata mengandung sekitar 11-61 mg kafein, tergantung pada jenis dan metode penyeduhannya.

Teh hitam cenderung mengandung lebih banyak kafein daripada varietas teh hijau dan putih. Selain itu, semakin lama Anda menyeduh teh, semakin tinggi kandungan kafeinnya.

Penelitian menunjukkan bahwa dosis kafein di bawah 200 mg per hari tidak mungkin menyebabkan kecemasan yang signifikan pada kebanyakan orang. Namun, beberapa orang lebih sensitif terhadap efek kafein daripada yang lain.

Baca juga: Sederet Manfaat Teh Hijau dan Efek Sampingnya, Menurunkan Berat Badan tapi Memicu Gelisah

 

3. Mulas

Kafein dalam teh dapat menyebabkan mulas atau memperparah gejala refluks asam lambung yang sudah ada sebelumnya.

Penelitian menunjukkan bahwa kafein dapat mengendurkan sfingter yang memisahkan kerongkongan dari lambung sehingga isi lambung yang bersifat asam lebih mudah mengalir ke kerongkongan.

Selain itu, kafein juga dapat berkontribusi pada peningkatan produksi asam lambung. Kendati demikian, setiap orang tentu memiliki respons yang berbeda terhadap efek dari minum teh.

Meskipun demikian, jika Anda secara rutin mengonsumsi teh dalam jumlah besar dan sering mengalami mulas, mungkin ada baiknya untuk mengurangi minum teh dan melihat apakah gejala Anda membaik.

4. Tidur yang buruk

Selain kopi, teh secara alami juga mengandung kafein, di mana bila dikonsumsi secara berlebihan dapat mengganggu siklus tidur Anda.

Beberapa penelitian menunjukkan bahwa kafein dapat menghambat produksi melatonin, yang mengakibatkan kualitas tidur yang buruk.  Melatonin adalah hormon yang memberi sinyal pada otak untuk tidur.

Tidur yang tidak cukup terkait dengan berbagai masalah mental, termasuk kelelahan, gangguan memori, dan berkurangnya rentang perhatian. Terlebih lagi, kurang tidur kronis dikaitkan dengan peningkatan risiko obesitas dan kontrol gula darah yang buruk.

Baca juga: Makanan dan Minuman yang Mengandung Kafein dan Manfaatnya bagi Tubuh

5. Mual

Senyawa tertentu dalam teh dapat menyebabkan seseorang merasa mual, terutama bila dikonsumsi dalam jumlah besar atau saat perut kosong.

Tanin dalam daun teh yang bertanggung jawab atas rasa teh yang pahit dan kering. Sifat astringen dari tanin juga dapat mengiritasi jaringan pencernaan yang berpotensi menyebabkan gejala yang tidak nyaman, seperti mual atau sakit perut.

Seseorang yang lebih sensitif mungkin mengalami gejala-gejala ini setelah minum sedikitnya 1-2 cangkir (240-480 ml) teh. Sementara, beberapa lainnya mungkin dapat minum lebih dari 5 cangkir (1,2 liter) tanpa merasakan efek samping.

6. Sakit kepala

Asupan kafein yang terputus-putus dapat membantu meringankan jenis sakit kepala tertentu. Namun, ketika kafein digunakan secara kronis, maka hal tersebut juga akan memberikan efek sebaliknya.

Konsumsi rutin kafein dari teh dapat menyebabkan sakit kepala berulang.

Beberapa penelitian menunjukkan bahwa sedikitnya 100 mg kafein per hari dapat berkontribusi pada kambuhnya sakit kepala setiap hari.

Meski begitu, berapa jumlah minum teh yang dapat memicu sakit kepala dapat bervariasi berdasarkan toleransi individu.

Teh cenderung lebih rendah kafeinnya dibandingkan jenis minuman berkafein populer lainnya, seperti soda atau kopi, tetapi beberapa jenis masih dapat memberikan sebanyak 60 mg kafein per cangkir (240 ml).

Nah, itulah sejumlah efek samping apabila Anda terlalu banyak mengonsumsi teh. 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com