Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Saat Dirut Garuda Diminta Siapkan 80 Kursi Kelas Bisnis bagi DPR untuk Berangkat Haji...

Kompas.com - 14/06/2023, 21:15 WIB
Yefta Christopherus Asia Sanjaya,
Sari Hardiyanto

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Garuda Indonesia diminta menyiapkan 80 kursi kelas bisnis bagi anggota DPR untuk berangkat haji ke Tanah Suci.

Hal itu diutarakan Direktur Utama Garuda Indonesia Irfan Setiaputra dalam rapat dengar pendapat dengan Komisi VI di Gedung DPR, Senayan, Jakarta, Selasa (13/6/2023).

Ia mengatakan, permintaan untuk menyiapkan 80 kursi kelas bisnis disampaikan oleh Sekretaris Jenderal (Sekjen) DPR Indra Iskandar.

"Kemarin kami dihubungi Sekjen DPR untuk memastikan agar kita tambah 80 anggota DPR untuk bisa berangkat haji," kata Irfan, dikutip dari kanal YouTube DPR.

Baca juga: Gelang Haji Indonesia dari Kemenag, Apa Fungsi dan Fitur di Dalamnya?

Baca juga: Sejarah Gelar Haji di Indonesia, Pemberian Kolonial untuk Tandai Bibit Pemberontak

Garuda Indonesia belum bisa berikan kepastian

Terkait permintaan 80 kursi kelas bisnis untuk anggota DPR, Irfan menyampaikan bahwa pihaknya belum bisa menjamin hal ini.

Ia beralasan bahwa Garuda memerlukan izin dari General Authority of Civil Aviation (GACA) Arab Saudi. Selain itu, penerbangan haji terakhir akan dilakukan pada 22 Juni 2023.

Kendati demikian, Irfan mengatakan bahwa pihaknya akan mengusahakan kursi kelas bisnis bagi anggota DPR yang akan berangkat haji.

"Bapak/ibu sekalian stay tune kami belum bisa menjanjikan tambahan pesawat tapi memang ini persoalan izin dari GACA dari Arab Saudi yang sebenarnya mensyaratkan tanggal 22 adalah hari terakhir penerbangan untuk haji," imbuh Irfan.

Baca juga: Ramai Inspeksi Boeing 737, Mengapa Pesawat Bisa Mengalami Keretakan?

Garuda dapat apresiasi dari DPR

Pesawat Garuda Indonesia penerbangan Manado-Jakarta di Bandara Sam Ratulangi Manado, Rabu (31/5/2023)Dok. Humas Bandara Sam Ratulangi Manado Pesawat Garuda Indonesia penerbangan Manado-Jakarta di Bandara Sam Ratulangi Manado, Rabu (31/5/2023)

Dalam rapat kerja dengan Komisi VI, Garuda juga mendapat apresiasi sebagai maskapai penerbangan global yang paling tepat waktu pada 2022.

Nama Garuda masuk dalam The Most Punctual Global Airline) yang dinobatkan oleh Official Airline Guide (OAG) Flightview.

"Apresiasi terkhusus, saya kira ketika dinobatkan sebagai sebagai penerbangan yang paling tepat waktu sedunia. Meskipun baru memiliki 40 pesawat, mudah-mudahan ada hikmahnya dengan manajerial bisa menjaga itu," ujar anggota Komisi VI Herman Khoeron, dilansir dari laman DPR.

Baca juga: Pemerintah dan DPR Sepakati Biaya Haji 2023, Berapa Besarannya?

Sebelum itu, Garuda sempat didera beberapa masalah, seperti jumlah penumpang yang turun drastis selama pandemi Covid-19 dan mencuatnya dugaan kasus korupsi.

Pada saat itu, Garuda juga dihadapkan pada pilihan untuk dibubarkan, dilanjutkan, atau membentuk maskapai baru sebagai maskapai negara.

"Barangkali (dengan kondisi saat) ini akan meningkatkan kemampuan performance korporasi dan selanjutnya saham Garuda bisa terbang bersama dengan Garuda," kata Herman.

Baca juga: Sebaran Kuota Haji 2023 di Tiap Provinsi, Jawa Barat Terbanyak

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Artikel ini merupakan bagian dari Lestari KG Media, sebuah inisiatif untuk akselerasi Tujuan Pembangunan Berkelanjutan. Selengkapnya

A member of

Terkini Lainnya

Alami Auto Brewery Syndrome, Wanita Asal Kanada Mabuk 2 Tahun meski Tak Minum Alkohol

Alami Auto Brewery Syndrome, Wanita Asal Kanada Mabuk 2 Tahun meski Tak Minum Alkohol

Tren
Orang Indonesia Konsumsi Mikroplastik Terbanyak di Dunia, Apa Bahayanya?

Orang Indonesia Konsumsi Mikroplastik Terbanyak di Dunia, Apa Bahayanya?

Tren
Duduk Perkara Hasto Kristiyanto Diperiksa Polda Metro Jaya, Diduga Sebarkan Berita Bohong

Duduk Perkara Hasto Kristiyanto Diperiksa Polda Metro Jaya, Diduga Sebarkan Berita Bohong

Tren
Cara Login Menggunakan Fingerprint atau Face Recognition di Aplikasi Mobile JKN

Cara Login Menggunakan Fingerprint atau Face Recognition di Aplikasi Mobile JKN

Tren
Kartu Lansia Jakarta Cair Juni 2024, Berikut Jadwal, Besaran, dan Cara Ceknya

Kartu Lansia Jakarta Cair Juni 2024, Berikut Jadwal, Besaran, dan Cara Ceknya

Tren
Bikin SIM Harus Punya BPJS Kesehatan mulai 1 Juli 2024, Bagaimana jika Tunggak Iuran?

Bikin SIM Harus Punya BPJS Kesehatan mulai 1 Juli 2024, Bagaimana jika Tunggak Iuran?

Tren
Head to Head Indonesia Vs Irak, Skuad Garuda Terakhir Menang 24 Tahun Lalu

Head to Head Indonesia Vs Irak, Skuad Garuda Terakhir Menang 24 Tahun Lalu

Tren
Pendaftaran Jalur Mandiri Undip Dibuka, Klik Pendaftaran.undip.ac.id

Pendaftaran Jalur Mandiri Undip Dibuka, Klik Pendaftaran.undip.ac.id

Tren
UU KIA Disahkan, Berikut 7 Poin Penting yang Harus Diketahui

UU KIA Disahkan, Berikut 7 Poin Penting yang Harus Diketahui

Tren
Twitter Kini Izinkan Konten Porno, Kominfo Ancam Tutup

Twitter Kini Izinkan Konten Porno, Kominfo Ancam Tutup

Tren
Formasi CPNS 2024 Sudah Diumumkan, Berikut Instansi yang Kuotanya Paling Banyak

Formasi CPNS 2024 Sudah Diumumkan, Berikut Instansi yang Kuotanya Paling Banyak

Tren
AI untuk Kemaslahatan dan Ramah Penyandang Disabilitas

AI untuk Kemaslahatan dan Ramah Penyandang Disabilitas

Tren
Puluhan Penumpang United Airlines Alami Sakit Misterius Saat Terbang, Ini Dugaan Penyebabnya

Puluhan Penumpang United Airlines Alami Sakit Misterius Saat Terbang, Ini Dugaan Penyebabnya

Tren
Kisah Pria yang Menyelam ke Dasar Lautan Selama Satu Dekade untuk Temukan Jasad Istrinya

Kisah Pria yang Menyelam ke Dasar Lautan Selama Satu Dekade untuk Temukan Jasad Istrinya

Tren
Hampir 500.000 Anak di Dunia Meninggal Per Tahun karena Diare, IDAI: Keamanan Pangan Penting

Hampir 500.000 Anak di Dunia Meninggal Per Tahun karena Diare, IDAI: Keamanan Pangan Penting

Tren
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com