KOMPAS.com - Sebuah bungker yang diduga digunakan sebagai penyimpanan narkoba ditemukan di salah satu bangunan kampus negeri di Makassar, Sulawesi Selatan (Sulsel).
Direktur Reserse Narkoba Polda Sulsel Kombes Pol Dodi Rahmawan mengungkapkan, bungker tersebut semacam brankas penyimpanan sabu.
"Dan transaksi yang beredar dan keterangan terakhir sudah masuk 3 kilogram dan beredar cukup lama," jelasnya, dikutip dari laman Tribata, Kamis (8/6/2023).
Masih dalam tahap pendalaman, Dodi mengatakan bahwa pengendali peredaran di lingkup kampus ini berada di salah satu lembaga pemasyarakatan.
Baca juga: 4 Fakta Penemuan Bungker Narkoba di Kampus Makassar, Ternyata Dikendalikan dari Lapas
Berikut perkembangan terkini temuan bunker narkoba di kampus negeri Makassar:
Dilansir dari Kompas.com, Sabtu (10/6/2023), bangunan yang diduga menjadi bungker narkoba ini terletak di Jalan Malengkeri Raya, Kecamatan Tamalate, Makassar.
Tepatnya, merupakan salah satu ruangan sekertariat mahasiswa di Fakultas Bahasa dan Sastra (FBS) Universitas Negeri Makassar (UNM).
Wakil Rektor III Bidang Kemahasiswaan dan Alumni UNM, Prof Andi Muhammad Idkhan mengatakan, temuan polisi yang disebut bungker rupanya hanya sebuah brankas kecil berukuran 40 x 40 cm.
"Setelah saya melihat di lokasi, ternyata yang dimaksud bungker itu adalah tidak benar. Yang benar itu adalah brankas kecil yang berada di bawah lantai," kata dia, Sabtu (10/6/2023).
Andi pun mengaku keberatan atas pernyataan Polda Sulsel yang menyebutkan bahwa di kampus almamater oranye itu terdapat sebuah bungker narkoba.
"Sebenarnya kita juga keberatan kalau dikatakan bunker, karena pengertian bungker itu adalah bisa sebesar apa. Ternyata setelah kita lihat dari di lokasi itu, hanya semacam brankas," paparnya.
Baca juga: Kronologi Penangkapan Tersangka Narkoba yang Mengaku Dibekingi Oknum Polisi
Di sisi lain, bangunan yang berbentuk seperti rumah kecil dengan tembok putih dan kaca jendela hitam ini telah dipasangi garis polisi sejak Jumat (9/6/2023).
Dari hasil pendalaman pihak birokrat UNM, ruangan yang disegel merupakan sekretariat internal Fakultas Bahasa dan Sastra.
Menurut Andi, ruangan tersebut sudah tidak terpakai alias kosong sejak pandemi Covid-19.
"Sejak itu (ruangan) sudah dikosongkan itu," ungkapnya, dikutip dari pemberitaan Kompas.com, Sabtu.
Baca juga: Nama Bandar Narkoba Freddy Budiman Kembali Mencuat, Ini Pengakuannya Sebelum Eksekusi Mati
Diberitakan Kompas.com, Sabtu, polisi juga dikabarkan mengamankan lima orang yang diduga terkait dengan bungker narkoba di dalam kampus.
"Ada lima (orang diamankan). Saya belum dapat data lengkapnya," kata Kabid Humas Polda Sulsel Kombes Komang Suartana, Sabtu.
Andi menyebutkan, lima orang yang diamankan polisi bukan merupakan mahasiswa aktif, melainkan alumni.
"Dia alumni UNM, tapi dalam kapasitas pemberitaan yang mengatakan mereka mahasiswa itu tidak benar. Kita menunggu juga informasi dari pihak kepolisian," kata dia.
Menurut Andi, dalam perkara dugaan peredaran narkoba ini, UNM tidak akan segan-segan memecat oknum mahasiswa yang terbukti terlibat.
"Jika ada mahasiswa (terlibat), maka pihak kampus akan memberikan dan melakukan pemecatan. Alumninya, apakah dari Fakultas apa saya belum tahu. Yang jelas dari informasi, alumni UNM," ucapnya.
Seiring dengan penemuan bunker yang diduga menjadi tempat penyimpanan narkoba, UNM Makassar turut melakukan bersih-bersih dengan menerapkan tes urine kepada mahasiswa.
"Nanti kita sampaikan ke pihak rektorat untuk melakukan tes urine kepada mahasiswa. Untuk mengurangi rasa was-was dari mahasiswa," jelasnya.
Andi mengatakan, pihak birokrat UNM Makassar juga akan melakukan penyelidikan internal guna mengungkap siapa pemilik boks yang disebut polisi bungker narkoba.
"Itu juga yang akan kami lakukan penyelidikan di kampus. Mudah-mudahan itu kita bisa dapatkan juga, siapa yang melakukan itu," tandasnya.
Baca juga: Kronologi dan Fakta Kasus Narkoba Irjen Teddy Minahasa
(Sumber: Kompas.com/Reza Rifaldi | Editor: Gloria Setyvani Putri)
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.