Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Rentetan Serangan Orca pada Kapal di Spanyol, antara Aksi Balas Dendam atau Permainan ala Paus

Kompas.com - 29/05/2023, 08:30 WIB
Diva Lufiana Putri,
Inten Esti Pratiwi

Tim Redaksi

Fernandez melanjutkan, dirinya tidak menafsirkan bahwa orca tengah mengajari anak-anak untuk menabrak perahu.

Namun, perilaku meniru tersebut telah menyebar secara vertikal, kemudian kembali tersebar secara horizontal di antara mamalia dari keluarga lumba-lumba ini.

"Karena mereka menganggap itu sesuatu yang penting dalam hidup mereka," tambahnya.

Fernandez pun berspekulasi bahwa orca mungkin menganggap perilaku tersebut sebagai sesuatu yang menguntungkan, meski tetap memiliki risiko.

Baca juga: Viral, Unggahan Sebut Lumba-lumba Suka Bermain dengan Ikan Buntal agar Mabuk, Benarkah?

Bagian dari permainan

Sementara itu, perilaku tak biasa kawanan paus pembunuh bisa juga merupakan bagian dari permainan yang disebut "fad" oleh peneliti.

Hal tersebut disampaikan oleh peneliti orca di University of Washington dan organisasi nirlaba Wild Orca, Deborah Giles.

Sebagai informasi, fad adalah perilaku yang diprakarsai oleh satu atau dua individu, kemudian ditiru sementara oleh individu lain sebelum akhirnya ditinggalkan.

"Mereka adalah hewan yang sangat ingin tahu dan suka bermain, jadi ini mungkin lebih merupakan permainan daripada hal yang agresif," ungkapnya.

Bertambahnya jumlah serangan orca terhadap kapal turut meningkatkan kekhawatiran bagi para pelaut.

Kekhawatiran juga menghantui subpopulasi orca Iberia yang masuk dalam daftar terancam punah atau red list menurut International Union for Conservation of Nature (IUCN).

Penelitian 2022 mengatakan, berdasarkan sensus terakhir pada 2011, tercatat hanya ada 39 orca Iberia.

"Jika situasi ini berlanjut atau meningkat, bisa menjadi perhatian nyata bagi keselamatan pelaut dan masalah konservasi untuk subpopulasi paus pembunuh yang terancam punah ini," tulis peneliti.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:

Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com