Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Viral, Video Wisata Sampah, DLH Karanganyar: Semua Warga Buangnya di Situ

Kompas.com - 26/05/2023, 08:15 WIB
Aditya Priyatna Darmawan,
Sari Hardiyanto

Tim Redaksi

KOMPAS.com – Unggahan video yang menampilkan tumpukan sampah sepanjang jalan di Tasikmadu, Karanganyar, viral di media sosial.

Unggahan itu diunggah oleh akun Instagram ini pada Rabu (24/5/2023).

Sudah pernah main ke “Wisata Sampah” atau Taman Sampah ini sobat? Asik banget lho ki ketoke buat pengalaman baru

Betewe kok bisa seperti ini itu karena apay a sobat? Ada yang tahu?

Wisata ini berlokasi di Pandean, Tasikmadu. Tepatnya di Jalan Geneng-Wagal (Jalan Kabupaten),” tulis sang pengunggah.

Hingga Jumat (26/5/2023) pagi, unggahan itu pun mendapatkan 1.256 likes dan mendapat ratusan tanggapan dari para warganet.

Baca juga: Viral, Video Pengendara Adang Bus Lawan Arah di Jalan Lingkar Tegal-Bebes: Sudah Telanjur Kesal, Saya Matikan Mesin Motor!

 
 
 
View this post on Instagram
 
 
 

A post shared by JELAJAH KARANGANYAR (JEJAKA) (@jelajahkaranganyar)

Baca juga: Video Viral Pesut Penuh Sampah Terdampar di Pantai Bangka Selatan, Apa Penyebabnya?

Lantas, bagaimana penjelasan Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Karanganyar?

Penjelasan DLH Karanganyar

Kepala Bidang Pengelolaan Sampah, Limbah, dan Pengembangan Kapasitas (DLH) Karanganyar Renggo Buwono, membenarkan adanya tumpukan sampah di jalan di Desa Pandean, Kecamatan Tasikmadu, Karanganyar tersebut.

Namun pihaknya mengaku bahwa sudah rutin untuk mengangkat sampah dari tempat tersebut.

“Kami mengangkat sampah tiga truk tiap hari,” ucap Renggo kepada Kompas.com, Kamis (25/5/2023).

Baca juga: Timbunan Sampah Disebut Sudah Setinggi Bangunan 16 Lantai, Ini Sejarah TPST Bantargebang

Namun ia mengungkapkan banyak warga sekitar yang membuang sampah di tempat tersebut. Kebanyakan warga imbuhnya, membuat sampah pada malam hari karena sepi.

“Karena ada potensi buang sampah, semua warga buangnya di situ,” tuturnya.

Ia mengeklaim bahwa tidak ada titik di wilayah Karanganyar yang menumpuk selain di Desa Pandean, Tasikmadu tersebut.

Baca juga: Mengenal Pantai Teluk Labuan Pandeglang, Ramai Usai Dibersihkan Pandawara Group

Klaim sempat dibersihkan total

Renggo menjelaskan, pihaknya pada Februari membersihkan tempat tersebut secara total.

“Kemarin, saya Februari sudah pembersihan, April setelah lebaran karena basah kami pending (undur),” jelasnya.

Pembersihan yang diundur tersebut dikarenakan takut mengganggu warga sekitar karena aromanya yang busuk.

“Rencana memang ini sudah kami bersihkan, besok pagi (Jumat) rencana dibersihkan,” ungkapnya.

Baca juga: Pasar Tradisional Jorok Penuh Tumpukan Sampah, Pakar Jelaskan Penyebabnya

Cara pengaduan sampah menumpuk

Untuk mengadukan terdapat sampah yang menumpuk, Renggo mengatakan sebaiknya dilaporkan melalui pihak desa setempat terlebih dahulu.

“Desa akan melaporkan ke (koordinator) wilayah, cakupannya empat desa,” terangnya.

Sejauh ini, pihaknya mengaku sudah memberikan edaran kepada pihak desa terkait pengelolaan sampah.

“Kemudian kami koordinasi dan kami ambil. Tetap ada koordinasi terlebih dahulu,” jelasnya.

Jika tumpukan sampah berada di Karanganyar Kota, DLH mengadakan pelayanan untuk pengaduan tersebut.

Cuman kami belum bisa melayani se-Kabupaten (Karanganyar),” tuturnya.

Baca juga: Video Viral Kamar Kos Penuh Sampah, Apa Penyebabnya?

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya

Terkini Lainnya

Singapore Airlines Bayar Ganti Rugi Penumpang Rp 42 Juta karena Kursi Pesawat Tak Bisa Direbahkan

Singapore Airlines Bayar Ganti Rugi Penumpang Rp 42 Juta karena Kursi Pesawat Tak Bisa Direbahkan

Tren
Update Harga BBM Mei 2024: Pertamina Tetap, Shell, Vivo, dan BP Naik

Update Harga BBM Mei 2024: Pertamina Tetap, Shell, Vivo, dan BP Naik

Tren
Bertemu di Play-off Olimpiade Paris 2024, Ini Perbandingan Ranking FIFA Indonesia Vs Guinea

Bertemu di Play-off Olimpiade Paris 2024, Ini Perbandingan Ranking FIFA Indonesia Vs Guinea

Tren
Berapa Banyak Aktivitas Fisik yang Dibutuhkan Kucing Peliharaan?

Berapa Banyak Aktivitas Fisik yang Dibutuhkan Kucing Peliharaan?

Tren
Bisakah Vitamin D Menurunkan Berat Badan? Ini Penjelasannya

Bisakah Vitamin D Menurunkan Berat Badan? Ini Penjelasannya

Tren
Link Live Streaming dan Jadwal Pertandingan Perempat Final Thomas dan Uber Cup 2024 Hari Ini

Link Live Streaming dan Jadwal Pertandingan Perempat Final Thomas dan Uber Cup 2024 Hari Ini

Tren
Tumor Disebut Bisa Menumbuhkan Gigi dan Rambut Sendiri, Benarkah?

Tumor Disebut Bisa Menumbuhkan Gigi dan Rambut Sendiri, Benarkah?

Tren
7 Fakta Pembunuhan Wanita dalam Koper di Cikarang, Pelaku Ditangkap Jelang Resepsi 5 Mei

7 Fakta Pembunuhan Wanita dalam Koper di Cikarang, Pelaku Ditangkap Jelang Resepsi 5 Mei

Tren
BMKG: Wilayah Berpotensi Hujan Lebat, Petir, dan Angin Kencang pada 3-4 Mei 2024

BMKG: Wilayah Berpotensi Hujan Lebat, Petir, dan Angin Kencang pada 3-4 Mei 2024

Tren
[POPULER TREN] Suhu Panas Menerjang Indonesia di Awal Mei 2024 | Jadwal Laga Indonesia Vs Irak di Piala Asia U23

[POPULER TREN] Suhu Panas Menerjang Indonesia di Awal Mei 2024 | Jadwal Laga Indonesia Vs Irak di Piala Asia U23

Tren
Kemendikbud: Penerima KIP Kuliah Bergaya Hidup Mewah Diminta Mundur

Kemendikbud: Penerima KIP Kuliah Bergaya Hidup Mewah Diminta Mundur

Tren
Covid-19 Varian FLiRT Terdeteksi di AS, Memicu Peringatan Lonjakan Kasus di Musim Panas

Covid-19 Varian FLiRT Terdeteksi di AS, Memicu Peringatan Lonjakan Kasus di Musim Panas

Tren
Machu Picchu dan Borobudur

Machu Picchu dan Borobudur

Tren
6 Kebiasaan Sederhana yang Membantu Meningkatkan Angka Harapan Hidup

6 Kebiasaan Sederhana yang Membantu Meningkatkan Angka Harapan Hidup

Tren
Bolehkah Memakai 'Pimple Patch' Lebih dari Sekali?

Bolehkah Memakai "Pimple Patch" Lebih dari Sekali?

Tren
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com